YA, KAMU : 11

3.9K 328 14
                                    

Chika sepanjang jalan enggan untuk mengeluarkan suaranya. Tenggorokan nya terasa sakit sehabis menangis tadi. Dirinya juga lelah menangis. Christian yang melihat itu, mengambil airmineral yang berada di dashboard.

"Nih, minum. Capek kan habis nangis." Ucap christian, yang masih fokus menyetir.

"Thanks." Ucap chika, ia membuka botol mineral itu. Dan meminumnya.

Mereka akhirnya sampai dirumah, christian segera memakirkan mobil dan chika yang langsung turun menunggu christian yang sedang parkir mobil di garasi. Sesudahnya christian segera menyusul chika untuk masuk kedalam rumah.

Saat membuka pintu, christian tiba tiba dikejutkan oleh chika yang langsung memeluk tubuhnya sambil menangis.

Grep

Christian dibuat kaget saat membuka pintu datanglah chika yang tiba tiba memeluk dirinya erat, apalagi gadis itu sambil menangis memeluknya.

"Hiks, hiks." Tangis chika, memeluk tubuh christian. Entahlah, apa yang membuatnya pada akhirnya memeluk tubuh christian.

"Hiks, dia jahat hiks." Jawab chika, dengan suara yang sedikit teredam. Karna chika yang memeluk tubuh christian erat.

"L-lo bener, dia jahat. Dia selingkuh." Jawab chika, dengan mata bengepnya.
Christian kemudian, segera melonggarkan pelukannya, kemudian..

Tak

"Kan kan kan, Dikasih isyarat tidak mau mengerti." Ucap christian, menyentil dahi chika.

"A-awss, kok di sentil? Hiks." Protes chika, karna christian menyentil dahinya yang lumayan sakit.

"Ya lagian, udah dikasih tau dari jaman manusia purba tetep aja bilangnya
'Li giisih sik tii yi, kik viti mini mingkin silingkihin gii' makan tuh kerasa kepala." Ucap christian yang kembali menyentil dahi chika.

Tak

"Ih, sakit tian hiks. Ah udahlah, laki laki sama aja. Sama-sama suka nyakitin." Ucap chika merajuk, ia bangkit dari duduknya dan ingin menuju kamar.

"Ngambek, ngambek, ngambek." Cibir christian, melihat tingkah chika.

"Biarin, awas aja nanti gue cekek lo." Ancam chika, mengusap airmatanya.

"Ih takut banget loch." Ejek christian.

"CHRISTIAN! Bunda hiks, tian nyebelin." Ucap chika, yang kembali menangis. Karna ulah christian.

"Habis nangis ketawa makan gula jaw- akk anjir leher gua. Susah nafas cok." Keluh christian, saat chika mengapit lehernya lumayan kencang.

"Biarin, dasar anak nakal." Jawab chika yang masih mengapit leher christian.

"Disir inik nikil." Ejek christian, dirinya langsung menghindar kala chika yang sudah bersiap-siap memukul dirinya.

"Ayo cimot, kita pukul tian." Ucap chika menenteng boneka kelinci miliknya. Ia menyeka airmatanya kasar, Dan segera melemparkannya pada christian.

"PERGI SANA!" teriak chika, melempar boneka pada christian yang berlari.

"Gak kena, gak kena." Ejek christian memeletkan lidahnya pada chika.
Chika yang sudah kehabisan kesabaran kembali menangis. Dirinya sedang sedih, dan christian malah membuatnya semakin menangis.

"Maaf deh, maafin ya." Ucap christian, yang merasa bersalah karna kembali membuat chika menangis.

"Gak." Ketus chika, ia menolak uluran tangan christian.

"Dih yaudah, bodoamat. Tinggal berarti." Ucap christian, yang ingin pergi meninggalkan chika.

"Mau kemana hiks." Tanya chika, saat melihat christian yang ingin pergi.

YA, KAMU [CH²]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang