11. MENGATUR STRATEGI

285 39 6
                                    

Jaemin langsung duduk di ruang tengah, itu artinya ada sesuatu yang ingin ia bicarakan. Karena biasanya setelah dari luar Jaemin akan langsung duduk di sofa, atau duduk di teras sebentar.

Jaehyun dan Taeyong yang terkejut melihat Jaemin langsung duduk di kursi mereka masing-masing. Kursi itu terdiri dari 5 buah yang di bentuk melingkar dengan meja di tengahnya.

"Ada apa Jaemin?" tanya Jaehyun to the point.

Jaemin menghela nafasnya secara kasar, lalu mulai berbicara.

"Ada tentara pasukan vampir baru dari arah Tenggara dad. Jumlah mereka lumayan banyak, mereka sepertinya sudah tau keberadaan Haechan, dan..."

"Dan?" Mark mengulang kata terakhir yang Jaemin gantung.

"Ada Irene noona dan Suho hyung,"

"Bukankah mereka vampir bangsawan di wilayah timur? Apa mereka bekerja sama?"

"Dia membalas dendam, untuk kematian adik nya... Dad apa kau ada membunuh salah satu vampir yang punya hubungan dekat dengan mereka?"

"Heem.. ada, aku membunuh Baekhyun tadi,"

"Itu soulmate Chanyeol bukan? Dan kakaknya Chanyeol adalah Irene noona," Jeno tiba-tiba bersuara.

"Hah... lumayan banyak juga ternyata lawan kita kali ini." Jaehyun tersenyum miring yang terlihat miris.

"Perlu kita siapkan pasukan kita juga dad? Aku bisa menggunakan Haechan sebagai alasan," ujar Jaemin sambil tersenyum juga menatap Jaehyun.

Kalian pikir vampir dan para serigala adalah musuh abadi? Hal itu tentu tidak berlaku untuk keluarga Jung, namun tidak semua para serigala juga akrab dengan mereka, bisa di bilang hanya beberapa saja. Sama seperti vampir, tidak semuanya seperti keluarga Jung yang seorang vegetarian dan berani bergabung dengan dunia manusia.

"Dan tepat waktu, kau sudah mengatakan semuanya pada Haechan bukan, Mark?"

Mark mengangguk.

"Kapan perkiraan mereka akan datang menyerang?" kini Taeyong yang membuka suara.

"Sekitar satu minggu lagi, mereka benar-benar membentuk pasukan yang banyak dad, dan selama itu juga kita mempunyai waktu untuk latihan,"

"Sepertinya ini akan menyenangkan. Sudah lama tanganku ini tidak membunuh para vampir liar itu." Jaehyun melihat tangannya sendiri dan tersenyum miring.

"Kita bisa sedikit bermain-main dengan mereka," balas Jeno, ia melihat Jaehyun penuh rasa bahagia.

***

Setelah sekian lama Haechan menunggu di luar rumahnya, Mark dan Johnny akhirnya keluar bersama dengan senyum yang tidak Haechan ketahui artinya.

"Baiklah kalian, selamat bersenang-senang."

"Baik, terimakasih," Mark membungkuk lalu tersenyum pada Johnny yang tentu saja dibalas senyuman lebar.

"Apa yang kau katakan pada ayahku?" tanya Haechan sambil mengigit kuku jarinya.

"Tidak penting, intinya kau akan bersama ku untuk beberapa hari ke depan, sekitar satu minggu mungkin?"

"Apa? Kenapa lama sekali?"

Mark hanya diam tidak menjawab. Ia pun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

📞📞📞
'Mom, aku sudah bersama Haechan'

'Iya mom tau, tadi Chitta sudah bilang pada mom'

Love Me Like You Do [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang