"Mark, ayo kita ke air terjun dulu,"
"Huh? Kau mau apa?" Pasalnya setelah mereka selesai latihan di H-4 ini, Haechan tiba-tiba tidak ingin pulang.
"Ayolah Mark. Kau tau aku tak pernah pergi ke alam bebas seperti ini. Kau tau? Ini seperti yang ku harapkan dari dulu, bebas dari semuanya dan menikmati segar nya alam terbuka. Begitu sejuk disini." Haechan merentangkan tangannya dan menutup matanya. Membiarkan matahari di pagi hari itu menghangatkan tubuhnya dan masuk menembus kulitnya.
Padahal sudah 25 menit yang lalu keluarga mereka meninggalkan mereka.
"Haechan kau yakin tidak ingin pulang?"
"Tidak!"
"Baiklah." Mark berjalan meninggalkan Haechan.
"Aih Mark! Ayolah, kau tega meninggalkanku sendirian disini? Bagaimana jika tiba-tiba ada yang menyerangku?"
"Tentu aku tega, dan aku tidak peduli." Mark mengangkat kedua bahunya acuh.
"Aish Mark!" Haechan menghentakkan kakinya dan langsung berlari ke arah Mark lalu memeluknya dari belakang.
"Kau jahat!"
"Memang,"
"Aish!" Haechan semakin mengeratkan pelukannya pada Mark. Ia tidak peduli yang penting ia tak ingin dirinya kenapa-napa.
"Aku hanya bercanda Jung Haechan,"
"Huh? Marga ku Seo!"
"Sebentar lagi kau kan akan menjadi bagian dari Jung,"
"Ah, es batu ini sudah bisa bercanda rupanya." Keduanya hanya tertawa renyah hingga akhirnya mereka merasakan suatu gerakan yang tidak enak.
"Mark..." Haechan mengeratkan pelukannya di lengan Mark.
Mark juga merasakan hal yang sama, ia merasa ada yang mengincar mereka. Tidak, lebih tepatnya, ada yang mengincar orang yang kini tengah bersama Mark.
"Keluar siapapun kau!" geram Mark.
"Akhh!" Haechan memekik tatkala lehernya tiba-tiba tergores dan berdarah. Dan ya, hal itu berhasil membuat beberapa makhluk misterius tadi menunjukkan wajahnya dari balik pohon. Hingga salah satu seorang wanita berkulit pucat namun sangat cantik itu keluar sambil menunjukkan gigi taring dan mata merahnya.
"Wah, sekalian balas dendam langsung mendapat menu santapan spesial hari ini." ujar perempuan itu sambil membuka tudung kepala dari jubah yang ia pakai.
"Don't touch him!"
"Kenapa hm? Apa salahnya?" tanya wanita itu sambil tersenyum licik.
"He's mine!"
"Oh, you love him?" pertanyaan itu sukses membuat Mark bungkam. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal.
"No!"
"Yes you do, Mark Jung," ucap wanita itu. Hingga laki-laki bertubuh lebih tinggi dari wanita itu maju dan langsung menyerang Haechan. Namun nihil, pria itu malah terbanting sangat keras.
"Sstt, jangan terburu-buru adikku. Gunakan taktik seperti yang Jaehyun lakukan padamu. Bunuh Mark, lalu kau bisa mengambil soulmate-nya karena ia sudah tak memiliki pelindung,"
"He's not my soulmate, fuck you idiot! Jika saja si Baekhyun soulmate mu tidak main-main dengan keluarga kami, maka ia pasti tak akan mati!"
"Kalian membunuh Baekhyun hanya karena ia mengincar manusia itu!" ucap pria yang diketahui adalah soulmate Baekhyun itu sambil menunjuk Haechan yang ketakutan, "Keluarga mu membunuh bangsamu sendiri hanya karena kalian melindungi mangsa sendiri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do [ ✔ ]
Vampiros[ JANGAN SALPAK! MARKHYUCK AREA ] GASUKA MINGGAT, GAUSAH HUJAT Mark yang awalnya di minta keluarga nya untuk mendekati Haechan agar mudah mendapatkannya, dan menjaga nya dari vampir lain agar tidak menggigit Haechan karena itu hanya miliknya, dan ke...