Mark dan Haechan kini berada di balkon rumah minimalis para bangsa serigala itu. Mereka benar-benar melompat dari pohon. dan Haechan yang memberitau arah rumah itu ketika Mark bertanya.
"Mark? Semua sudah selesai kan? Mengapa kita harus masuk lewat balkon? Kita bisa lewat pintu utama untuk masuk," Haechan membuka pembicaraan, dan Mark langsung menatap mata Haechan nanar.
"Tidak Chan, perang ini masih belum selesai," Mark berbohong. Sebenarnya keluarga Jung sudah menyelesaikan perang ini, yang berarti Haechan harus di bawa ke hadapan mereka. Mark tidak mau, ia tidak ingin Haechan–nya kenapa-napa.
"Ah begitu kah? Lalu untuk apa kita kesini?"
"Aku ingin minta tolong Nancy,"
"Untuk apa?"
"Pelankan suaramu Haechan, kita tidak boleh ketahuan oleh daddy, mommy, Jeno, atau pun Jaemin. Alasannya kau tidak perlu tau, cukup ikuti apa kataku," Mark menjawab dengan cukup tegas ketika ia membaca pikiran Haechan yang sangat banyak pertanyaan yang membuatnya sedikit kesal, hal itu membuat submissive akhirnya memilih untuk diam dan mengiyakan.
"KALIAN—"
"SHHHH." Mark dan Haechan bersamaan menyuruh Nancy diam dengan meletakkan jari telunjuk mereka ke bibir masing-masing. Sedangkan yang di suruh diam hanya mengerjapkan mata dengan tatapan polosnya.
"Baik maafkan aku, silahkan masuk. Tapi kenapa harus lewat balkon?" Nancy menyampingkan dirinya dan mundur satu langkah sambil merentangkan tangannya sebelah kanan menyuruh mereka berdua masuk.
"Tidak ada waktu Nancy, aku butuh bantuanmu. Tolong samarkan aroma ku dan Haechan. Jangan banyak tanya lakukan saja,"
Nancy seketika melotot mendengar penjelasan Mark dalam satu kali tarikan nafas itu. Benar-benar menyampaikan to the point. Nancy pun mengangguk lalu meletakkan cangkir yang berisi coklat hangat itu ke meja yang terletak di balkon dan mulai memeluk Mark. Suhu tubuh keduanya beradu ketika Mark membalas pelukan Nancy yang menurutnya sangat panas.
Dan kini pelukan itu terlepas dan bergiliran Nancy memeluk Haechan.
"Suhu tubuh Mark sangat dingin, kau tau,"
"Ya, sama seperti sifatnya," balas Haechan yang menbuat keduanya terkekeh dalam pelukan itu.
"Dimana yang lain? Apa kau tidak tidur juga Nancy?"
"Mereka ada di dalam, dan mereka akan pulang besok. Aku? Aku hanya ingin begadang malam ini,"
"Erkhm." Sebuah deheman menyadarkan kedua manusia itu.
"Ups, sepertinya aku membuat seseorang cemburu." Nancy terkekeh dan melepaskan pelukannya dari Haechan.
"Aku akan membawa Haechan sementara, jika ada keluargaku mencari kami berdua, kau jawab saja tidak tau." Mark langsung berjongkok agar Haechan menaiki punggungnya. Ia pun langsung menahan kedua paha Haechan dan mulai lompat menjauh.
"Ta—pi kan perangnya sudah selesai..." Nancy belum sempat menyelesaikan kata-katanya karena kedua orang itu sudah lebih dulu menjauh.
"Nancy? Kau bicara dengan siapa?" Chani datang dengan badan topless dan membawa selimut seperti pemain bola yang menjepit bola di lengannya.
"Ehm? Ah? A–aku hanya sedang terbayang beberapa adengan film sejarah yang ku tonton," Chani pun hanya mengangguk dan duduk di kursi single lalu menyelimuti seluruh badannya.
"Mark dan Haechan kira-kira kemana ya? Kenapa mereka tidak kesini? Padahal keluarga mereka besok akan pulang,"
"Hm.. entahlah, aku juga tidak tau," jawab Nancy ragu melihat langit sambil meminum coklatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do [ ✔ ]
Vampire[ JANGAN SALPAK! MARKHYUCK AREA ] GASUKA MINGGAT, GAUSAH HUJAT Mark yang awalnya di minta keluarga nya untuk mendekati Haechan agar mudah mendapatkannya, dan menjaga nya dari vampir lain agar tidak menggigit Haechan karena itu hanya miliknya, dan ke...