19. WHERE IS MARK AND HAECHAN?

294 30 4
                                    

Pagi ini keluarga Jung akan pulang setelah mereka istirahat setidaknya tiga hari di rumah kawanan serigala Jaemin.

"Ayo kita berangkat," Jaehyun pun sudah memarkirkan mobilnya di halaman itu setelah sebelumnya ia meletakkannya di pinggir jalan hutan. Saat mengambil mobil Jaehyun sebenarnya sedikit terkejut karena melihat mobil Mark tidak terparkir di belakang mobilnya. "Mungkin ia sudah terlebih dahulu berangkat," pikirnya.

"Dadah Jaemin, hati-hati ya." Nancy melambaikan tangannya dengan tinggi ke arah Jaemin sambil tersenyum lebar di dekat pintu. Tentu di sebelahnya juga ada Chani, Eunbin, dan Yunho yang kondisinya kini sudah sangat pulih.

"Dadah semuanya." Jaemin melambai dengan tangan sebelahnya memegang pintu mobil itu sambil tersenyum hingga akhirnya ia masuk duduk di samping Jeno dan mobil itu perlahan menjauh dari pekarangan rumah.

"Dimana Mark?" tanya Taeyong membuka topik. Sebenarnya ia tidak berbasa-basi, ia memang bertanya.

"Ku rasa mereka sampai lebih dulu ke rumah,"

Taeyong mengangguk dan kemudian perlahan bibirnya terangkat. "Aku benar-benar tidak sabar untuk semua ini. Akhirnya setelah seratus tahun, Jae bisakah kau bayangkan bagaimana segar dan wanginya darah anak itu jika kita memangsanya nanti?" ucap Taeyong penuh girang melirik soulmate nya. Sedangkan Jaehyun hanya menampilkan senyum miring yang menampakkan sebuah cacat lubang di pipinya. Ia merasa begitu bangga pada dirinya, karena berhasil memukul mundur semua lawannya termasuk vampir bangsawan dan vampir terkuat.

Mobil itu pun melaju perlahan ke kediaman mereka, tapi bukan mobil Mark yang mereka lihat, namun mobil lain dengan seseorang tinggi jangkung yang terlihat sedang menunggu sambil bersandar di mobilnya sendiri. Jaehyun mengernyitkan alisnya, dimana Mark? Apa ia berusaha untuk memangsa Haechan untuk dirinya sendiri?

Mobil Jaehyun pun akhirnya berhenti.

"Dimana Mark?" tanya Jaehyun ke semua orang yang berada di dalam mobil itu. Mereka semua menggeleng, termasuk Jeno dan Jaemin, mereka sungguh tidak tau dimana keberadaan kakak mereka itu.

"Fuck damn it." Jaehyun memukul stir mobilnya pelan lalu keluar dari mobilnya diikuti oleh Taeyong dan Jeno Jaemin yang keluar bersamaan. Ia pun di sambut dengan senyuman hangat dan setengah pelukan dari seseorang yang menunggu tadi.

"Bagaimana acara camping kalian? Apakah menyenangkan? Kalian bertemu elf atau semacamnya Jay?"

"Kau ini, masih saja berburu makhluk mitos itu. Camping kali ini benar-benar mengesankan, terimakasih sudah mengijinkan Haechan ikut bersama kami," balas Jaehyun dengan senyum.

"Ah iya tentu tidak masalah, ngomong-ngomong dimana dia? Mark juga tidak ada?"

"Ah, namanya juga anak muda yang sedang kasmaran. Biarkan mereka menghabiskan waktu berdua dulu. Kau seperti tidak pernah muda saja, John." Jaehyun menepuk pundak Johnny.

"Kau tidak perlu menjemputnya, kami pasti akan mengantarnya pulang dengan selamat,"

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu Jay." Johnny pun melemparkan kunci mobilnya ke udara dan menangkapnya lalu tersenyum kepada Jaehyun. Mobil Johnny pun perlahan menjauh dari pekarangan rumah Jaehyun.

"DIMANA MARK JUNG SIALAN ITU?" teriak Jaehyun murka.

***

Tirai putih yang terbuka lebar membuat sinar matahari masuk mengusik tidur seseorang. Termasuk Haechan yang kini ikut terganggu dalam tidurnya karena cahaya matahari itu mengenai wajahnya. Ia pun menarik selimut dan menutupi seluruh wajahnya lagi untuk melanjutkan tidur.

"Wake up, Chan," sebuah suara lain terdengar di kamar itu. Haechan melenguh tanda menolak.

"Still tired babe? It still hurt? Am i too rude?" Pertanyaan beruntut dengan sedikit nada khawatir keluar dari mulut Mark.

Love Me Like You Do [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang