20. FORGIVE ME, HAECHAN. (END)

595 38 13
                                    

Ready for the last chapter, every1?😌






































































































Jaehyun, Taeyong, Jeno, dan Jaemin kini berkumpul di ruang tengah. Ya, mereka duduk melingkar seperti yang mereka lakukan saat diskusi mengatur strategi perang kemarin.

"Jeno, kau serius tidak bisa melacak mereka?" Taeyong bertanya dengan tatapan tidak percaya.

Jeno mengangguk mantap. "Aku tidak berbohong mom, bau mereka seolah hilang begitu saja, terutama Haechan. Seharusnya ia mudah di lacak karena bau nya yang khas,"

"Sialan. Dia mencoba menghilangkan jejak, anak itu ingin kabur sendirian huh? Kali ini kita semua akan mencari Mark dan Haechan. Kita akan berpencar, lakukan misi ini." Sebuah perintah tanpa bantahan keluar dari mulut Jaehyun. Mereka semua pun mengangguk mengiyakan tanpa berbasa–basi lagi.

Semua pun bersiap menggunakan hoodie oversize mereka. Tidak menggunakan mobil, kali ini mereka akan ikut berinteraksi dengan berjalan kaki menelusuri jalanan kota.

"Tidak peduli sejauh apapun dan seberapa lama kita mencari mereka, kita harus menemukan mereka, apapun yang terjadi. Kita sudah bersusah payah melewati semua ini," ucap Taeyong tegas dan memasang topi hoodie nya. Jaehyun mengangguk setuju. Dan kini mereka berempat berpencar, benar–benar berjalan terpisah satu sama lainnya. Tidak ada yang berdua.

***

"Kau ingin ke suatu tempat?" Mark menawari Haechan di dalam mobil setelah mereka sarapan. Padahal mereka bisa saja sarapan di hotel, namun laki–laki itu menepati janjinya membawa Haechan keluar. Yang ditanya hanya diam sambil berpikir. Sungguh, ia tidak punya list tempat untuk di kunjungi.

"Apa kau tidak ingin pulang Mark?"

Mark memberhentikan mobilnya mendadak. Karena ya tepat saat itu lampu merah. Mark hanya menjawab dengan menggeleng lemah sambil mencengkram stir mobilnya.

"Apa kau ingin pulang, Haechan? Kau tidak ingin menghabiskan waktu bersamaku?"

"Bukan begitu, hanya saja firasatku mengatakan kau menyembunyikan sesuatu dariku. Kau seolah membawa ku kabur untuk menghindari sesuatu,"

"Ya, aku memang melakukannya. Karena itu demi kau." Mark kembali melajukan mobilnya perlahan ketika lampu lalu lintas itu berubah menjadi hijau.

"Mark, perang ini sudah selesai. Kau dan keluargamu sudah berhasil menyelamatkanku, kau akan melindungiku dari apa lagi?"

"Dari apa saja. Begal, perampok, pencuri,"

"Mark aku serius. Aku ingin mendengar penjelasan darimu,"

Mobil Mark berhenti di parkiran supermarket pinggir jalan.

"Ayo kita beli cemilan dulu." Mark turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk Haechan. Mereka pun masuk dan memilih minuman soft drink. Namun dari luar ada seseorang yang sepertinya memantau mereka berdua dari kaca supermarket itu. Hingga ia akhirnya ia masuk ke dalam dan mendatangi Mark serta Haechan.

"Jeno? Apa yang kau—"

"Hyung, pulanglah," jawab seseorang yang memantau mereka tadi dan diketahui jika itu adalah Jeno. Ia menyela ucapan Mark dengan nada bicara yang sedih. Mark menatap mata Jeno, ternyata adiknya ini mengerti perasaan yang ia rasakan, tapi ia pasti mendapat perintah Jaehyun. Mark tau, sejauh apapun ia membawa Haechan, masa seperti ini pasti akan datang. Hanya saja, ia benar-benar tidak siap menghadapinya.

Love Me Like You Do [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang