"apakah kau benar-benar sangat butuh pekerjaan?" Tanya Hyunsuk pada adik tingkat nya di SMA ini
"Iya eonnie... Junghwan akan kuliah. Aku tidak bisa hanya jadi pengantar susu dan kasir. Kau tau sendiri penghasilan dari pekerjaan itu tak seberapa" kata Yedam mengeluh
Yedam harus mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus karena adiknya Junghwan akan kuliah. Sebenarnya, semenjak orangtua mereka tiada ada yang membantu Yedam dalam menyekolahkan Junghwan. Tapi rasanya terus-menerus bergantung membuat Yedam tak nyaman. Karena bibi dan pamannya terlalu baik walaupun memang sudah sewajarnya. Junghwan sebenarnya mendapatkan beasiswa tapi untuk uang jajan dan kebutuhan lain-lain pasti diperlukan lebihlagi. Untung rumah mereka dekat dengan perkuliahan Junghwan jadi dari transportasi bisa lebih irit.
Yedam tak melanjutkan kuliah karena ia memikirkan adiknya. Padahal Junghwan selalu menawarkan diri agar ia saja yang bekerja karena ia laki-laki sedangkan Yedam perempuan. Tapi Yedam tak mau begitu. Yedam sangat sayang pada adiknya. Ini memang kewajiban nya sebagai kakak bisa memberi nafkah snag adik. Yedam dan junghwan terbantu juga karena beberapa aset yang ditinggalkan almarhum orangtuanya.
"Sebenarnya aku ada pekerjaan untukmu...tapi aku tak mau kau terlibat dengan hal seperti ini" kata Hyunsuk ragu
"Hal seperti apa eonnie?, Jika memang memungkinkan dan halal aku bisa kok..kumohon" kata Yedam menampilkan mata puppynya
"Kau tau kan aku bekerja sebagai sekretaris keluarga Watanabe. Jadi mereka sedang mencari pelayan atau maid yang bisa mengurus pekerjaan rumah. Masalah nya yang harus diurus adalah kedua putra mereka. Dan maid yang harus bekerja harus lulus persetujuan mereka. Mereka sudah menemukan 10 maid dan itu aku lihat umurnya diatas 30 tahun. Jadi aku tak tau kau bisa diterima Atau tidak. Putra mereka seumuran denganmu" kata Hyunsuk menatap kasihan Yedam
"Eonnie....tolong aku...aku bisa melakukan pekerjaan rumah...tolong izinkan bertanya apa aku bisa bekerja disana. Jika tidak kau bisa menjadikanku art mu. Aku pun bisa" kata Yedam memohon
"Yak!! Tidak boleh....lebih baik kau dan junghwan aku yang tanggung saja. Kenapa kau tak mau hmm?" Tanya Hyunsuk lagi
"Tidak bisa...aku tak ingin merepotkan siapapun. Tolong ya eonnie...please" kata Yedam menampilkan smile memohon nya
"Huft....baiklah...aku akan mencobanya dulu. Jika mereka mau menerima mu maka kau bisa berkerja tapi satu syarat jika mereka tak bisa menerimamu maka kau dan junghwan harus terima menjadi adikku dan semua masalah kehidupan kalian aku yang bertanggungjawab" kata Hyunsuk telak
"Tapi eonnie...." Kata Yedam ingin menyanggah
"Tidak ada tapi-tapi.... Ini sudah telak. Sekarang kau lanjutkan makanmu dan beli yang lain untuk kau bawa pulang. Aku harus bekerja. Hati-hati ingat... Aku menyayangimu" kata Hyunsuk keluar sambil memberikan beberapa uang
"Arraseo.... Baru juga ingin mandiri sudah dihadapkan pada situasi seperti ini lagi. Hyunsuk eonnie sangat baik" kata Yedam melihat punggung kakak tingkatnya dan sekilas melihat uang yang diberikan kakaknya itu
Yedam pulang kerumahnya. Rumah sederhana yang ia tinggali bersama adiknya. Junghwan sudah masuk masa kuliah walaupun baru diawal tapi uang simpanan Yedam masih cukup untuk awal kuliah adiknya.
Tak ada yang buruk di kehidupan mereka. Walau orangtua mereka sudah tiada hidup mereka masih baik dan keluarga mereka yang lain masih membantu. Tapi Yedam sadar diri bahwa umurnya sudah bisa bekerja lebih lagi untuk mendapatkan uang yang lebih lagi.Yedam mulai bersenandung seperti biasanya sambil menyiapkan cake dan juga ayam yang ia beli buat dia dan junghwan makan malam.
"Aku kembali...." Kata Junghwan masuk pulang dari kuliahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (Hajeongdam) (GS)
FanfictionBagaimana cara Yedam mengahadapi dua kakak beradik adalah mafia besar yang kejam. Yedam gadis biasa yang tengah mencari pekerjaan baru untuk sekolah adiknya. Tapi satu-satunya pekerjaan yang memiliki bayaran tinggi adalah menjadi salah satu pelayan...