(dor...dor....dor...dor.... Suara tembakan memenuhi ruang eksekusi)
"Kalian fikir, kalian akan selamat....heh dasar lemah" kata jeongwoo tersenyum sinis pada 4 orang mayat yang sudah mengalirkan darah dari kepalanya
"Dia fikir bisa menyakiti adikku dengan mudah" kata jeongwoo menginjak satu persatu kepala mayat itu dengan senyum sinisnya
Jeongwoo keluar dari ruang eksekusi dengan senyum sumringah. Di ruang tengah sudah ada jaehyuk dan doyoung disana
"Sudah selesai?" Tanya jaehyuk
"Sudah....jadi bagaimana?" Tanya jeongwoo tentang orang yang merencanakan penusukan Haruto
"Perusahaan nya bangkrut.... Semua karyawannya demo dan uangnya habis. Semua uangnya sudah ada disini" katadoyoung menyelesaikan tugasnya dan memberikan iPad yang menampilkan berita bahwa ada salah satu perusahaan ternama bangkrut dan para karyawan nya berdemo karena tak diberi pesangon
"Hahahaha bagus...nanti akan aku transfer uang untuk kalian berdua" kata jeongwoo tertawa puas
"Okey thanks, aku mau kembali dulu aku belum tidur gara-gara mencari data bajingan itu" kata jaehyuk meregangkan tubuhnya
"Yasudah... terimakasih telah membantuku" kata jeongwoo datar
"Tidur?, Tidak seru bodoh... Ayo ke club aku butuh asupan alkohol dan beberapa wanita" kata Doyoung berseringai
"Tidak...pergiah sendiri... Aku ingin istirahat. Kau sebaiknya istirahat juga playboy, berhenti mencari wanita" kata jaehyuk jengah
"Ahhh....kau memang tak pernah mendukung ku" eluh Doyoung
"Dih....Doyoung bangsat... Kami balik dulu yaa. Salam buat Haruto" kata jaehyuk pamit dan menyeret Doyoung
"Iya hati-hati" balas jeongwoo pada mereka berdua
"Aku harus ke rumah sakit" kata jeongwoo mengambil kunci mobilnya
"Oh iya, bersihkan ruang kerja dan kamarku dan Haruto juga" kata jeongwoo berkata pada kepala maid
"Baik tuan" balas kepala maid itu
Jeongwoo langsung ke rumah sakit. Haruto sudah sadar. Karena fisiknya kuat jadi mereka tidak perlu khawatir kata dokter. Hyunsuk sudah ada disana bersama Haruto. Haruto baru saja telponan dengan ibunya dan betapa pusing dirinya mendengar snag ibu terus berceloteh dan mengkhawatirkan nya
"Bagaimana bisa kau sendirian malam itu?" Tanya Hyunsuk saat melihat Haruto sudah siap telpon dengan orangtuanya
"Aku hanya ingin berjalan-jalan sendiri" kata Haruto datar
"Kumohon, mulai sekarang bawalah seorang bodyguard. Kau tau kita bekerja dimana dan itu membuat kalian banyak memiliki musuh" kata Hyunsuk mengingatkan
"Iya nuna, berhenti mengoceh.. sudah cukup ibu saja seperti itu" kata Haruto memutar bola matanya malas
"Huft .....baiklah...." Kata Hyunsuk akhirnya diam, Hyunsuk ingin berbalik duduk di sofa sampai Haruto mengatakan sesuatu
"Wanita yang menolong ku malam itu maid dirumah kita kan?" Tanya Haruto masih dengan wajah datar
"Iya, Yedam ....dia yang menolongmu malam itu" kata Hyunsuk lagi
"Dia tidak apa-apa?" Tanya Haruto ragu
"Dia baik-baik saja....tumben kau memperhatikan orang lain" tanya Hyunsuk sedikit bingung
"Tidak ada, aku hanya bertanya saja" elak Haruto
"Semoga ia benar baik-baik saja" kata Haruto dalam hati
Jeongwoo sampai ke ruang inap Haruto. Haruto awalnya tidur lalu ia membuka matanya dan melihat jeongwoo sudah berada didepannya dengan tersenyum ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (Hajeongdam) (GS)
FanfictionBagaimana cara Yedam mengahadapi dua kakak beradik adalah mafia besar yang kejam. Yedam gadis biasa yang tengah mencari pekerjaan baru untuk sekolah adiknya. Tapi satu-satunya pekerjaan yang memiliki bayaran tinggi adalah menjadi salah satu pelayan...