8

269 50 4
                                    

Pagi ini Yedam memutuskan untuk masuk bekerja. Karena sakitnya sudah sembuh hanya flu yang datang sesekali saja tidak terlalu sering. 5 hari libur membuatnya benar-benar tak enak. Semua tau Haruto mengalami kecelakaan malam itu tapi tentang Yedam mereka tidak tau. Mereka hanya tau Yedam izin sakit. Seperti biasa Yedam membersihkan semua ruangan yang memang jatah ia bersihkan. Tapi untuk kamar Haruto tidak karena Haruto baru pulang kerumah tepat tadi sebelum Yedam Bekerja. Dan hyunsuk juga sudah bilang pada Yedam tak usah dulu membersihkan kamar Haruto karena karuto akan seharian disana untuk memulihkan diri lagi

"Eonnie, gumawo..
Semua belanjaan yang eonnie belikan cukup untuk persediaan ku selama satu bulan, aku sangat bersyukur... padahal itu terlalu banyak. Eonnie selalu membantu ku dan junghwan" kata Yedam bersyukur

"Tidak perlu berterimakasih damie, aku sudah bilang kan. Berhenti merasa tak enak. Kenapa kau selalu berterima kasih dan meminta maaf. Kalian berdua tak pernah merepotkan ku. Damie, dengar.... Tidak semua orang merasa direpotkan. Apalagi merasa direpotkan oleh kalian. Kalian anak mandiri dan baik bahkan cerdas jadi orang disekitar mu menolong karena mereka sayang padamu dan junghwan" kata Hyunsuk memberi pengertian

"Hehehe iya eonnie....gumawo...mianhe" kata Yedam terkekeh

"Huft.....masih saja" kata Hyunsuk menggeleng
Memang sifat Yedam seperti ini, baik dan tak mungkin orang-orang disekitar nya merasa terganggu akan kehadiran Yedam. Tapi Hyunsuk berfikir sesuatu. Persediaan dua bulan, setahunya ia menitipkan belanjaan kira-kira untuk 1 bulan karena takut Yedam menolak tapi...

"Apa jeongwoo membeli asal?" Tanya Hyunsuk curiga jika jeongwoo membeli barang yang tak penting dan hanya sekedar mengambil asal tanpa melihat catatan yang ia berikan

"Kau kemarin membeli belanjaan secara asal ya?" Tanya Hyunsuk selidik pada jeongwoo Yangs Edang diruang kerjanya melihat laporan hasil penjualan senjata

"Belanjaan apa?" Tanya jeongwoo pikun

"Saat aku menyuruhmu untuk membelikan barang buat Yedam" kata Hyunsuk menahan kesal

"Tidak.,.." jawab jeongwoo jujur

"Jadi kenapa Yedam tadi berkata belanjaan nya banyak sekali, bisa untuk 2 bulan, perasaan yang aku tulis untuk satu bulan" kata Hyunsuk lagi

Karena rasa penasaran, Hyunsuk datang ke ruang kerja jeongwoo. Mereka berangkat kekantor sebentar lagi karena rapat jadi mereka masih ada waktu untuk dirumah sebentar

"Ahh...itu aku membeli dengan dua kali lipat jumlah barangnya" jawab jeongwoo santai

"Kau sakit?" Tanya Hyunsuk bingung buat apa membeli dua kali lipat

"Tidak...nuna tidak lihat aku sehat begini. Haruto yang sakit" kata jeongwoo tak paham

"Sudahlah, aku lelah bicara denganmu... Terimakasih karena kau membelikan belanjaan itu dua kali lipat jumlahnya. Mungkin karena aku menitipkannya pada mu dia tidak bisa menolak. Tapi bagiku masih aneh kenapa kau peduli?" Tanya Hyunsuk berfikir

"Ekhem.... sudah lah nuna, sesekali memberi sedekah pada orang tak mampu itu tak apa." Kata jeongwoo tersenyum sinis dan berdehm takut ketauan bahwa dirinya diam diam mencari perhatian yedam

"Mulutmu ....iyalah...jangan lupa rapat sebentar lagi" kata Hyunsuk mengingatkan

"Iya nuna, aku tau" jawab jeongwoo mengangguk

Yedam duduk di dapur istirahat sejenak karena ia merasa lelah. Mungkin karena tubuhnya masih kurang sehat Yedam tampak cepat lelah. Tiba-tiba bibi ahn datang menemui Yedam. Yedam tak pernah merasa bagaimana dengan semua pekerja disana. Tapi bibi ahn adalah orang yang cukup tegas dan ya beliau sangat blak-blakan.

MAFIA (Hajeongdam) (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang