Keesokan harinya
"Kabar terkini, hari ini polisi menyita semua barang-barang mewah milik CEO James Kim karena ia ketahuan menjadi salah satu oknum perdagangan perempuan dan juga organ dalam di pasar gelap. Tapi sayangnya polisi tidak menemukan James Kim dikediamannya, ia dikabarkan kabur oleh polisi dan polisi sedang berusaha mencari keberadaan nya"
Haruto hanya masih tenang membaca koran dikamar nya. Ia mendengar berita itu tapi ia tetap tak berkutik dari kegiatannya. Haruto sedang menjaga Yedam....tidak...tidak....tidak mungkin itu yang Haruto katakan bukan. Ia berkata malas keluar dan bersikeras tetap dikamar nya. Awalnya Hyunsuk tak percaya dan ingin memindahkan Yedam kekamar lain. Tapi Haruto malah tetap tak mengizinkan. Jadi daripada mereka membuat keributan akhirnya Hyunsuk percaya pada haruto. Jeongwoo menatap bingung ke arah Haruto yang sangat kekeh ingin tetap tinggal. Ingin bertanya tapi Hyunsuk sudah cepat menarik jeongwoo keluar. Hari ini kantor mereka ada meeting penting. Hyunsuk sengaja mengatur lebih cepat agar ia bisa selesai lebih cepat dan menjaga Yedam lagi.
Haruto tampak sesekali melihat ke arah Yedam yang masih tertidur pulas. Sungguh, ia khawatir sekarang
"Bangunlah ...jangan mati suri" celetuk Haruto dalam hati
Setelah sejaman Haruto duduk di sofa. Ia akhirnya bangun dan mendekat ke arah yedam. Seperti, mimpi rasanya melihat Yedam tidur di ranjangnya. Yedam masih tampak menggemaskan walau bibir dan kulitnya putih pucat. Belum ada tanda-tanda Yedam bangun atau tubuhnya kembali segar. Lebam pada tangan dan kakinya masih tampak disana.
"Bangunlah....apa kau tak lelah tidur?...jangan membuatku khawatir" kata Haruto yang akhirnya agak menunduk dan mengusap Surai lembut sang pujaan
Saat Haruto ingin pergi, Yedam membuka matanya perlahan dan melihat samar punggung seseorang. Dalam fikirannya, ia Junghwan... Dengan lemah Yedam membuka suaranya
"H-hwani,, j-jangan p-pergi...." Kata Yedam lemah
Haruto masih bisa mendengar suara lemah itu. Dan berbalik melihat Yedam yang sadar. Tanpa sadar Haruto menggenggam tangan Yedam dan mengusapnya lembut
"Kau sadar??" Tanya Haruto yang tersenyum lembut
Sungguh, Yedam yang samar dan baru sadar jika itu bukan Junghwan, agak tersentak melihat Haruto tersenyum lembut kearahnya. Yedam berusaha mengumpulkan tenaganya untuk membuka matanya agar lebih jelas. Beberapa menit kemudian Yedam sadar sepenuhnya, ia melihat Haruto yang masih tersenyum lembut. Yedam akhirnya ikut tersenyum, ntah apa yang ia fikirkan. Apakah ia senang melihat Haruto? Apakah perasaannya yang hangat saat Haruto menggenggam nya itu benar?
Yedam berusaha duduk dari tidurnya tapi dengan sigap Haruto membantu.
"H-haus...." Kata Yedam lemah
"Kau haus, sebentar... Aku akan ambil air" kata Haruto mengambil air di atas meja dekat sofa
Yedam tersenyum sendu melihat Haruto yang tampak khawatir. Lucunya baru kali ini Haruto begini pada wanita. Haruto tau ia tak seharusnya seperti ini, tapi hatinya ingin seperti ini pada wanita yang dicintainya...
Saat Haruto mendekat lagi membawa minum dengan senyum nya,ingatan Yedam tentang kepala James yang putus karena samurai Haruto terbayang membuat Yedam takut dan tangannya generasi Haruto yang melihat itu panik dan ingin bertanya apa ada yang salah
"Kau kenapa?" Tanya Haruto ingin mendekat
"Jangan....tuan....jangan mendekat....tidak...." Kata Yedam sedikit menjauh
Deg...
Haruto membeku, ia tahu Yedam pasti teringat tentang semalam. Yedam phobia darah dan kejadian mengerikan semalam tak seharusnya ia lihat. Yedam tak menangis tapi tangannya gemetar. Ia takut melihat Haruto untuk saat ini. Haruto akhirnya, menaruh gelas berisi air dimeja dekat Yedam dan pamit keluar dari sana agar Yedam bisa tenang..
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (Hajeongdam) (GS)
Fiksi PenggemarBagaimana cara Yedam mengahadapi dua kakak beradik adalah mafia besar yang kejam. Yedam gadis biasa yang tengah mencari pekerjaan baru untuk sekolah adiknya. Tapi satu-satunya pekerjaan yang memiliki bayaran tinggi adalah menjadi salah satu pelayan...