13

243 38 2
                                    

Tepat satu bulan setelah kepergian Junghwan untuk pendidikan nya di US. Junghwan sering menelpon walau kadang Yedam harus bergadang saat mendapat telpon dari Junghwan karena perbedaan waktu kedua negara. Hari ini juga hari terakhir Yedam bekerja, seperti rencana awalnya ia seperti nya tidak kan menyambung kontrak nya. 6 bulan kerja dengan gaji yang luar biasa banyak sudah sangat cukup untuk kebutuhan Yedam dan membuka toko makanan didepan rumahnya juga bisa. Berhubung uang untuk kebutuhan Junghwan tak perlu Yedam fikirkan karena beasiswa yang Junghwan dapat jadi Yedam bisa sedikit lega dan tak terlalu memikirkan pekerjaan. Tapi ada hal mengganjal selama beberapa bulan ini. Yedam sering sekali memandang Haruto yang kadang sedang duduk atau makan di meja makan. Rasanya aneh l, ntah apa yang Yedam fikirkan... Tapi memikirkan tidak akan memandang wajah dingin itu membuat Yedam sedikit tak enak perasaan.

Jeongwoo juga sekarang tidak sering menjahili Yedam tapi malah selalu perhatian dan membuat Yedam bingung. Jeongwoo kadang menawarkan sarapan. Menawarkan supir untuk menjemput Yedam bekerja dan hal-hal yang tak masuk akan lainnya.

Saat Yedam sedang fokus membersihkan buku-buku diruang kerja jeongwoo. Jeongwoo datang dan berdiri disamping Yedam

"Hari ini, hari terakhir mu bekerja yaa?" Tanya jeongwoo bersandar di rak bukunya

"Iya tuan..." Jawab Yedam membungkuk sopan

Yedam senang setidaknya jeongwoo tak semenakutkan awal-awal dan tak sejail awal mereka bertemu. Jadi Yedam sedikit lebih terbiasa akhirnya dengan tingkah Haruto dan jeongwoo

"Apa kau akan melanjutkan kontrakmu?" Tanya jeongwoo berhasil membuat Yedam diam sejenak

"Sepertinya, tidak tuan." Balas Yedam tersenyum ramah

Jeongwoo yang melihat itu senang, senyum ramahnya sangat candu tapi ada juga kesedihan jeongwoo saat tau Yedam tak akan ada disini lagi. Ia ingin menyatakan perasaan tapi takut Yedam menolak apalagi Hyunsuk pernah berkata bahwa Yedam tak tau pekerjaan gelap mereka dan Yedam sangat tak suka pekerjaan itu. Bagaimana jika Yedam benar-benar membenci dirinya ? Itu fikir jeongwoo

"Hari ini, hari terakhir aku bekerja. Rasanya.....kenapa jadi sedih yaa. Apalagi tak bisa melihat ruang kerja tuan Haruto yang gelap dan tampak indah dengan rak buku yang tersusun rapi" eluh Yedam dengan suara kecil pada dirinya sendiri

"Apa kau mengatakan sesuatu?" Tanya jeongwoo yang masih ada disana

"Tidak tuan" jawab Yedam mengelak

"Damie...." Panggil Hyunsuk membuat jeongwoo dan Yedam menoleh bersamaan

"Iya eonnie" jawab Yedam ramah dan jeongwoo tersenyum pada Hyunsuk

"Pekerjaan mu sudah selesai. Ini gajimu. Dan kau sudah janji bahwa tidak akan bekerja dimana pun lagi yaa kan?" Kata Hyunsuk penuh selidik takut Yedam berbohong

"Hehehe iya eonnie,,, aku janji. Terimakasih eonnie.." balas Yedam sopan

"Nuna, kenapa mengaturnya Bekerja, bukankah lebih baik ia bekerja disini Ebih lama setidaknya ia bisa kaya raya dengan cepat hahahaha" kata jeongwoo meledek dan Yedam hanya memutar bola mata dengan tingkah jeongwoo

"Diam, jika kau tidak tau apa-apa. Pulanglah damie jika semua pekerjaan mu sudah beres. Besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat" kata Hyunsuk pada Yedam

"Baiklah eonnie,aku pamit dulu. Tuan saya pamit. Terimakasih" kata Yedam membukuk sopan dan pergi dari sana

Hyunsuk mengangguk dan tersenyum ramah. Sedangkan, jeongwoo memandang datar punggung si cantik

"Bagaimana jika aku tertarik padanya nuna?" Tanya random jeongwoo

"Tak akan kuizinkan" balas Hyunsuk cepat

MAFIA (Hajeongdam) (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang