Seungcheol terus memandangi sahabatnya yang sejak tadi hanya diam memandangi makan siangnya. Terhitung sudah satu jam pria dengan kelopak matanya yang berbeda itu hanya diam dan tak bersemangat, layaknya mayat hidup. Bibirnya pucat, wajahnya pun turut pucat.
Meletakkan sumpitnya di atas meja secara kasar, mengundang reaksi tak bersemangat dari pria dihadapannya.
Mata bulatnya dengan lingkaran bak mata panda menatap Seungcheol seolah meminta jawaban atas tindakan kasarnya itu.
"Ada apa? Sudah berapa malam kau tidak tidur nyenyak?"
"Aku oke. Setiap hari aku tidur nyenyak."
Tak dapat menahan kesabaran, lantas Seungcheol mengangkat satu tangannya dan mengarahkan dua jari membentuk gunting ke arah mata Taehyung. Spontan Taehyung memundurkan kepalanya menghindari.
"Apa perlu kuberikan cermin agar kau menyadari penampilanmu saat ini?"
Taehyung memutar kedua bola matanya, sementara Seungcheol menatapnya tajam penuh tuntutan.
"Kau ada masalah apa?"
"Tidak ada, aku hanya sedikit memiliki beban pikiran saja."
"Apa?"
"Rumit."
"Ha Yoora masih menghubungi mu?" Tanya Seungcheol. Taehyung mengangguk mengiyakan pertanyaan sang sahabat.
Sudah beberapa hari ini Yoora selalu menghubunginya, menanyakan kabar juga mengajaknya untuk makan malam bersama di luar. Berulang kali Taehyung katakan, dia tidak bisa juga tak ingin bertemu dengan Yoora.
Taehyung telah memutuskan untuk tidak memberi kesempatan pada mantan kekasihnya. Taehyung bisa menerima semua hal buruk tentang Yoora kecuali perselingkuhan, entah mengapa hal satu itu terasa amat sulit untuk diterima.
Taehyung tak ingin terus terbayang-bayang dimana mantan kekasihnya itu di peluk, dicium bahkan berbagi ranjang yang sama dengan pria lain. Taehyung tidak bisa menerima hal itu.
"Kau tidak pernah tegas padanya."
"Sudah kulakukan, tapi memang dasarnya dia keras kepala dan terlalu ambisi."
Seungcheol terkekeh. "Dia mantan kekasihmu. Kenapa baru sadar dengan sikapnya."
"Tidak tahu, dulu aku terlalu bodoh."
Menyesap minumannya dengan senyum yang tak berhenti mengembang dibibir tebalnya. Seungcheol menatap Taehyung dengan jenaka, "kau memang bodoh."
Drrrttt
Deringan pendek yang berasal dari smartphone Seungcheol membuat kedua pria tampan itu seketika menoleh. Seungcheol pun merogoh saku jas dalamnya, mengeluarkan benda tipis dari dalam sana.
"Siapa?"
Kedua bahu Seungcheol terangkat, dirinya belum melihat notifikasi yang muncul di layar smartphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfic❝Everything it's still a dream when we meet until you say you love me.❞ Lee Taehyung tak pernah menyangka jika sang kakek telah menjodohkannya dengan seorang pelukis bernama Jung Sohyun, disaat dirinya telah memiliki Ha Yoora sebagai kekasihnya. Se...