𝙀𝙘𝙘𝙚𝙙𝙚𝙣𝙩𝙚𝙨𝙞𝙖𝙨𝙩 | 20

666 132 67
                                    

Diantara banyaknya hari, di antara banyaknya malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Diantara banyaknya hari, di antara banyaknya malam. Mengapa malam ini terasa panjang bagi Sohyun.

Sejak selesainya mereka makan malam di kedai itu. Sohyun memilih diam, menjadi bisu. Sohyun menyadarkan kepalanya ke jendela yang tertutup rapat.

Menarik napas, lalu menghembuskannya panjang.

Berulang kali selama beberapa menit yang lalu.

Mobilnya melaju dengan kecepatan sedang. Sohyun tak mengerti apa yang membuat Taehyung dengan sengaja membawa mobil itu berjalan santai, seolah dirinya tidak ingin buru-buru sampai di apartemen dan melepas penat.

Telapak tangannya mengepal, hingga tanpa sadar telah basah karena terlalu lama mengepal dan terlihat pucat seperti aliran darah tak mengalir di sana.

Sohyun sudah mencoba untuk marah. Sudah berbagi cara telah Sohyun lakukan untuk meredakan emosinya sejak tadi. Fakta bahwa Taehyung membawanya untuk makan di sebuah kedai, lalu mempertemukan dirinya dengan seorang wanita yang wajahnya masih cantik tanpa kerutan.

Ketika Sohyun melihat sosok itu dan dirinya tak bisa melakukan apapun sebagaimana mestinya, air matanya mengalir.

Sohyun merasa tidak berguna.

"Sejak kapan?" Tanya Sohyun tanpa menengok menatap Taehyung.

Taehyung memandang lurus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung memandang lurus. Ia menghela napas panjangnya sebelum menjawab pertanyaan Sohyun. Pria tampan itu tahu bahwa pembicaraan ini akan terjadi, entah ketika mereka sampai di apartemen atau dalam perjalanan—seperti saat ini.

"Saat aku meminta waktu padamu."

Sohyun menatap Taehyung tak percaya. Diperbaiki posisi duduknya, menegakkan tulang belakangnya. "Kau tahu dari kakekmu?"

"Heum, bersamaan dengan alasan mengapa perjodohan ini tetap berjalan."

"Brengsek."

"Sohyun, aku minta maaf"

"Seberapa banyak yang kau ketahui?"

Taehyung berdehem, tiba-tiba tenggorokan menjadi kering bak gurun Sahara. Ia menelan ludahnya dengan susah payah. "Tidak banyak. Hanya wanita itu adalah ibu kandungmu."

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang