𝙀𝙘𝙘𝙚𝙙𝙚𝙣𝙩𝙚𝙨𝙞𝙖𝙨𝙩 | 16

734 139 84
                                    

"What the fuck

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What the fuck." Sohyun menjerit kesal.

"Yakkkk!!" Sowon ikut menjerit setelah mendapat teriakan tiba-tiba dari sang sahabat. Jam 7 malam ini Sohyun menelponnya; ditengah dirinya sedang berkencan dengan Eunwoo.

Sowon yang tahu menahu mengapa Sohyun meneriakinya. Seingatnya tak ada masalah yang ia perbuat, juga ia berpikir Sohyun tak akan memegang handphonenya secepat ini, maka ketika Sohyun menelponnya Sowon meminta izin ke toilet dan menjawab panggilan sang sahabat. Sowon takut sesuatu terjadi pada Sohyun karena hal ini sangat langkah terjadi.

Tapi siapa yang tahu menjawab panggilan sahabatnya malah sebuah malah petaka untuk telinganya.

"Kau ini kenapa? Kalau menelpon untuk berteriak jangan padaku. Aku sib-"

"Sahabatmu gila. Lee Taehyung juga gila."

Sowon mengernyitkan keningnya. Sama sekali tidak mengerti. Sowon menggaruk tengkuknya kemudian kembali bertanya. "Apa sih?"

"Ck..."

Decakan sebal terdengar cukup keras di telinga Sowon.

"Chanyeol dan Taehyung ada disini. Aku tidak bakal kaget Chanyeol datang, tapi aku kaget sekali melihat Taehyung juga datang ke tempat ini. Mereka berdua bahkan datang di waktu yang sama."

"Hah?? Bercanda ya? Tadi siang aku baru saja bertemu dengan Taehyung."

Sohyun diam. Namun kebisingan di sana masih tertangkap jelas di pendengaran Sowon, wanita cantik itu hendak memanggil namun Sohyun dengan cepat menyela.

"Kau bertemu dengan Taehyung untuk apa?"

"Membahas tentang kerja sama."

"Kerja sama apa?"

"Dia menawarkan untuk bekerja sama denganmu. Ada sebuah buku dan dia ingin kau terlibat dalam covernya."

"Bukannya dia punya illustrator nya sendiri?"

"Iya ada. Tapi ini permintaan dari penulisnya sendiri."

"Terus? Kau tau aku melukis di kanvas bukan di komputer."

"Iya aku tahu, aku juga sudah memberitahu padanya. Tapi katanya dia butuh sekali, dia juga ingin bertemu denganmu."

Lagi Sohyun terdiam. Kini ia mulai memahami kemana akhir dari percakapan nya dengan Sowon dan mengetahui tujuan pria yang 'akan' menjadi suaminya itu.

"Aku memberitahukan padanya kalau sekarang kau tidak di Seoul, tapi di Jeju."

Sohyun menghela nafas panjang, lalu memijat pangkal hidungnya yang tiba-tiba berdenyut sakit.

"Wae? Apa ada masalah?"

"Heum ada masalah. Dan kau masalahnya."

"Kenapa aku?" Tanya Sowon dengan suara yang sedikit meninggi.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang