Mengetuk pintunya sebelum masuk, Sohyun tersenyum lebar mendapati Taehyung duduk di kursinya dengan kemeja putih yang bagian lengannya dilipat hingga ke siku.
Sohyun mengangkat paper bag yang ia bawa, lalu berjalan mendekati dengan senyum manisnya. "Haii.." sapanya.
Taehyung tersenyum lebar, lantas beranjak dari kursi berjalan mengelilingi mejanya. Saat berada di hadapan Sohyun, pria tampan itu langsung memeluk tubuh Sohyun, membenamkan wajahnya di ceruk leher wanita cantiknya.
"Aku kangen."
Sohyun terkekeh. "Aku juga." Ucapnya. "Ayo makan dulu."
"Sebentar saja." Katanya, pelukannya masih mengerat.
Tak ada yang bisa Sohyun lakukan selain terdiam dan membiarkan Taehyung menghirup aroma tubuhnya. Satu tangannya yang bebas perlahan memberi usapan di punggung lebar pria itu.
Sohyun tak tahu apa yang tengah terjadi pada pria itu, namun disini ia datang dan mencoba untuk menenangkannya. Meski hanya sebuah pelukan hangat yang mampu Sohyun berikan pada pria itu.
Taehyung memejamkan matanya erat. Beberapa jam yang lalu dirinya bertemu dengan Yoora, lagi-lagi wanita itu mengejarnya dan meminta maaf.
Seperti tidak memiliki urat malu, Yoora mengajaknya untuk bersama dan berjanji untuk tidak akan melakukannya.
Tidak, Taehyung tidak tergiur dengan segala ucapan wanita itu. Hanya saja, mengapa Yoora dengan mudahnya mengajaknya kembali setelah apa yang telah ia lakukan.
Tak ada yang Taehyung inginkan selain Yoora pergi menjauh dari pandangannya.
"Taehyung-a…" Sohyun memanggil pelan.
"Hmmm.."
"Capek ya menghadapi Yoora?"
Taehyung melepaskan pelukannya. Keningnya berkerut. "Kau tahu?" Sohyun mengangguk. "Darimana? O, kau bertemu dengannya tadi?"
Mengangguk lagi. "Iya, dan kami sempat berbicara sebentar di bawah."
"Bicara apa?"
Sohyun tersenyum lalu menggeleng perlahan. "Bukan hal penting. Tidak perlu dipikirkan."
"Sso…" ujarnya dengan bibir yang dimajukan.
Sohyun terkekeh gemas. tidak ingin membuang banyak waktu lantas Sohyun menarik Taehyung duduk di sofa.
Ia mengeluarkan kotak bekal yang ia bawa sejak tadi. Sohyun tidak membuatnya, ia hanya beli.
"Beli dimana?" Tanya Taehyung sambil membawa kimbab kedalam mulutnya. Satu suap dua suap hingga mulutnya penuh dengan kimbab.
Makannya seperti anak-anak, sampai nasi menempel di bibirnya. Sohyun mengambil nasi itu, lalu tersenyum hingga kedua matanya menyipit. "Kalau makan pelan-pelan saja." Ujarnya lembut. Lembut sekali sampai Taehyung tidak percaya suara itu berasal dari mulut Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfiction❝Everything it's still a dream when we meet until you say you love me.❞ Lee Taehyung tak pernah menyangka jika sang kakek telah menjodohkannya dengan seorang pelukis bernama Jung Sohyun, disaat dirinya telah memiliki Ha Yoora sebagai kekasihnya. Se...