Beberapa Minggu yang laluSalju pada malam itu turun sangat lebat, membuat beberapa jalan terpaksa ditutup untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Karena jalanan yang ditutup ini, Sohyun terpaksa harus menginap di studio seorang diri sebab Sowon sudah pulang beberapa jam lalu sebelum penutupan jalan. Ah sial, Sohyun kesal sekali jika mengingat Sowon yang beruntung dapat kembali sebelum penutupan jalan. Seandainya Sohyun ikut Sowon pulang beberapa jam yang lalu, dirinya tidak mungkin terperangkap ditempat ini.
Studio ini memang seperti rumah kedua bagi Sohyun. Rumah kedua hanya untuk melukis, bukan untuk tinggal, sebab Sohyun memang mendekor tempat itu hanya untuk bekerja, bukan tempat tinggal sehingga tidak ada kasur untuknya berbaring dengan nyaman.
Sohyun berjalan menuju sofa panjang, satu-satunya tempat yang bisa tempati untuk tidur. Sohyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, di malam yang dingin ini dirinya akan tidur tanpa selimut?
Drrrttt drrrrttt
Deringan panjang dari ponselnya membuat Sohyun teralihkan dari lamunannya. Tangannya terulur meraih benda tipis yang terletak di atas meja.
Melihat nama panggilan dari sahabatnya, lantas membuat Sohyun segera menjawab telepon itu tanpa berpikir dua kali.
"Kau masih di studio?"
Sohyun menganggukkan kepalanya. "Iya. Aku terjebak disini."
"Kau ada penghangat ruangan? Setahuku penghangat ruangan mu rusak."
"Ha? Benarkah?"
"Memangnya tidak merasakan dingin?"
Sohyun memperhatikan sekitarnya lalu menyentuh satu lengannya yang kini terasa dingin. Rupanya benar yang dikatakan Chanyeol kalau penghangat di studionya rusak.
"Mulai dingin. Terus bagaimana ini, aku tidak bisa pulang."
"Begini saja, studio dan toko kue ku jaraknya tidak jauh. Aku yakin dibagian sini belum penutupan jalan, aku akan kesana menjemputmu."
"Memangnya bisa?"
"Pasti bisa. Sudah sana siap-siap lah, aku sampai kau sudah ada di bawah."
"CK. Sabar."
"Tidak bisa sabar Jung Sohyun."
"Iya. iya." Ucap Sohyun malas lalu melarikan panggilan teleponnya dengan Chanyeol.
Tidak banyak barang yang harus Sohyun bawa. Ia hanya memasukkan barang-barang pentingnya seperti ponsel, charger, buku-buku sketsa kedalam totebag nya. Sohyun juga harus memastikan tidak ada satu barangpun yang tertinggal, sebab dirinya tak ingin mondar mandir karena melupakan satu barang pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fiksi Penggemar❝Everything it's still a dream when we meet until you say you love me.❞ Lee Taehyung tak pernah menyangka jika sang kakek telah menjodohkannya dengan seorang pelukis bernama Jung Sohyun, disaat dirinya telah memiliki Ha Yoora sebagai kekasihnya. Se...