"Setelah ini kau pulang?" Tanya Taehyung pada wanita di sebelahnya.
Pertemuan mereka hari ini berakhir setelah menghabiskan secangkir coffe latte yang di pesan Sohyun; oh tentu saja dengan paksaan.
Sohyun memasukkan kedua tangannya kedalam kantong apron berwarna putihnya. Kepalanya menengok, menatap pria yang saat ini tengah membuang muka saat Sohyun menoleh.
"Sebenarnya mau pulang. Tapi kalau calon suamiku mau melanjutkan kencan sih, ayo."
Taehyung segera menoleh. Memberikan tatapan setajam mungkin pada wanita yang tingginya hanya sedadanya.
Ia melotot marah, tapi dalam pandangan Sohyun, Taehyung sangat menggemaskan. Pupil hitamnya membulat seperti bola mata kucing lalu bibir bawahnya ia gigit tanpa sadar.
Sohyun tersenyum tipis. Kemudian menolehkan kepalanya ke samping, menatap langit yang mulai gelap. "Studio ku ada di sana. Kalau jalan kaki membutuhkan waktu 10 menit." Sohyun menunjuk jalan, lalu kembali menatap Taehyung. "Tadi aku berlari jadi butuh kurang lebih 5 menit."
Sebelah alis Taehyung terangkat naik. Ia tidak tahu untuk apa Sohyun memberikan informasi itu kepadanya. Pria itu membuka mulut hendak bertanya, tapi ia kalah cepat oleh wanita cerewet di sebelahnya.
"Sudah malam. Kata orang waktu malam sangat rawan untuk seorang wanita berjalan seorang diri."
Taehyung semakin bingung di buatnya. Taehyung menghadapkan tubuhnya menghadap Sohyun, membuka mulut lagi untuk bersuara. Tapi lagi-lagi Sohyun mendahului nya.
"Sebagai pria seharusnya kau berinisiatif mengantarku pulang kan. Apa kau tega membiarkan ku pulang sendiri?" Tanya Sohyun sambil menatap Taehyung dengan puppy eyes nya yang menggemaskan.
"..."
"Aku tidak memaksa, tapi aku ingin kau mengantarku pulang."
"..."
"Di dalam drama biasanya pasangannya mengantar wanitanya pulang." Sohyun menunduk. Manik berwarna coklat nya memandang sendu sepatu putihnya yang terdapat noda cat minyak. Hari ini dia kotor sekali, tidak seperti wanita yang biasanya berpenampilan cantik saat berkencan dengan seseorang.
"But, we are not a couple and we shouldn't be." Tukas Taehyung penuh penekanan. Setiap kata yang terucap di bibirnya seolah ingin menyadarkan Sohyun bahwa mereka bukanlah siapa-siapa, hanya orang asing.
Sohyun mengangkat pandangannya. Manik coklatnya menatap lurus pada manik hitam yang menatapnya tajam dan penuh dengan kebencian.
"Segitu tidak sukanya ya dirimu denganku?" Tanya Sohyun lirih dan pilu.
Taehyung tertegun. Air wajah Sohyun seketika berubah menjadi sendu dalam beberapa detik lalu kembali menampilkan ekspresi ceria seperti beberapa menit yang lalu. Taehyung jelas melihat perubahan ekspresi Sohyun. Dalam hitungan detik wanita itu mampu memperlihatkan dua ekspresi sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfic❝Everything it's still a dream when we meet until you say you love me.❞ Lee Taehyung tak pernah menyangka jika sang kakek telah menjodohkannya dengan seorang pelukis bernama Jung Sohyun, disaat dirinya telah memiliki Ha Yoora sebagai kekasihnya. Se...