CHAPTER 4

353 34 0
                                    

Krist berlari tergesa-gesa menuju kelasnya mukanya memerah menahan malu entah apa yang ada di pikirannya mengapa ia tah menolak saat diperlakukan seperti itu oleh Singto saat mereka di toilet tadi padahal mereka sama-sama pria tapi mengapa jantung Krist berdebar tak karuan saat di depan Singto!?
Sungguh pertanyaan itu terus memenuhi kepala Krist ada apa ini mengapa ia berdebar di depan seorang pria? Tidak! Tidak! Krist itu pria normal yang masih menyukai wanita bukan pria. Krist terus terdiam dalam pikirannya sendiri hingga suara Gulf mengagetkannya

“KIT!! Ada apa denganmu? Kau seperti baru bertemu hantu saja” – tanya Gulf
“a-ah, tak apa aku hanya memikirkan sesuatu yang tak penting” – alibi Krist
“hmm… aku tak per-“ – ucapan Gulf terpotong saat guru masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran
Krist & Gulf mengikuti pelajaran yang berlangsung dengan Gulf yang masih melirik Krist dengan tatapan curiganya. Tanpa mereka sadari seseorang sedaritadi terus memperhatikan Krist sambil tersenyum

Hmmmnarakk!

*****

Saat pulang sekolah New & Gun mengajak Krist & Gulf untuk pelang bersama mereka naik mobil New tentu saja Kriat & Gulf tidak menolak ajakan mereka. Saat sampai di parkiran ternyata mobil New diparkir bersebelahan dengan mobil Singto dan kawan-kawannya
Saat itu pandangan Krist dan Singto kembali bertemu jantung Krist kembali berdetak 2x lebih cepat dari sebelumnya wajahnya kembali memerah manahan semua rasa yang ada di dalam hatinya. Hingga Gulf menarik tangan Krist masuk ke dalam mobil barulah kesadaran Krist kembali

“Lihatlah pengantimu Ai’Sing ia terlihat malu saat menatapmu” – goda Off pada Singto
“em, dia terlihat imut” – ucap Singto lirih yang masih dapat didengar ketiga temannya sambil tatapan Singto terus melihat ke arah mobil yang membawa Kris
“Tapi ia dikelilingi oleh pemburu makhluk, penyihir dan manusia setengah serigala, sungguh kombinasi yang sangat menarik” – ucap Mew memecah keheningan
“Ku rasa manusia setengah serigala dan penyihir itu sudah mengetahui identitas pengantinmu dan juga pemburu itu hanya saja mereka berdua yang tidak sadar” – Tay
“Mew kau urus pemburu itu, Tay kau urus manusia setengah serigala itu dan kau Off urus penyihir kecil itu. Aku tak mau milikku diganggu” – ucap Singto Tegas kepada Mew, Tay & Off
Ketiganya hanya menggangguk sebagai jawaban. Akhirnya keempat pria itu pergi meninggalkan sekolah

*****

Malam harinya di rumah Krist ia sedang duduk di depan rumahnya Pho dan Mae Krist sedang pergi untuk urusan kerja Phonya mereka sudah memberi tahu Krist akan pulang sekitar jam 11 malam sekarang baru jam 7 malam dan Krist sangat bosan sekali menunggu sendirian di rumah
Saat sedang asik duduk di depan rumahnya tiba-tiba terdengar suara guntur disertai petir yang sangat kuat yang menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Dan benar saja tak lama hujanpun turun, saat ingin beranjak masuk ke dalam rumah mata Krist tak sengaja menangkap sosok seseorang yang terlihat kebingungan di tengah hujan yang mulai turun
Sepertinya orang itu sedang mencari tempat untuk berteduh Krist ingin mempersilahkan orang itu untuk berteduh di rumahnya akan tetapi ia takut jangan sampai orang itu adalah orang jahat. Akan tetapi setelah diperhatikan lebih jelas ternyata itu adalah sosok yang ia temui di sekolah tadi sosok yang membuat jantungnya berdetak 2x lebih cepat ia orang yang sedang kebingungan di tengah hujan itu adalah Singto
Setelah melakukan beberapa pertimbangan akhirnya Krist memutuskan untuk membantu sosok yang membuat jantungnya berdebar tak karuan itu, ia kasihan dengan sosok yang sedang diguyur hujan itu. Akhirnya Krist melangkahkan kakinya menggunaka payung yang ia punya dan pergi menghampiri Singto

“Ha-haii, kau S-singto kan? Kita satu sekolah a-apa kau mau mam-pir ke ru-rumahku?” – ucap Krist dengan terbata-bata

Krist merutuki dirinya bagaimana bisa ia menjadi gugup hanya karna berbicara dengan seorang pria? Ditambah respon dari Singto yang hanya mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan bertanya membuat Krist gelagapan pasti Singto salah paham dengan ajakannya

“Ma-maksd ku… k-kau kehujanan ba-bagaimana kalau berteduh di rumahku? – ucap Krist

Tak lama Singto mulai menurunkan wajahnya sedikit mensejajarkan wajahnya dan Krist terus mendekat ke arah Krist. Hal tersebut membuat Krist tercekat wajah mereka terlalu dekat pasti wajahnya sudah memerah sekarang. Hingga perkataan Singto mengagetkan Krist yang masing melamun menatap Singto

“Phii panggil aku P’Singto aku lebih tua setahun darimu” – ucap Singto tepat di depan wajah Krist
“h-hah!? O-oh ba-baik P’Singto” – jawab Krist
“Kalau begitu ayo ke rumahmu, aku ijin menunggu sahabatku menjemputku di rumahmu boleh kan?” – tanya Singto sambil tangan kirinya merangkul pundak Krist
“Kh-khab phii, silahkan” – jawab Krist

Akhirnya Krist membawa Singto masuk ke dalam rumahnya sekarang mereka tengah duduk di ruang tamu rumah Krist. Krist binggung harus apa tiba-tiba suasana berubah menjadi canggung Krist segera memutar otak agar dapat mencairkan suasana akhirnya Krist terpikir sesuatu

“P’Singto Khap, bajumu basah apa mau ku pijamkan bajuku?” – tanya Krist
“Kau sangat baik sudah mengijinkan ku berteduh di rumahmu bahkan mau meminjamkan baju padaku. Kau sangat baik sampai aku tak tau namamu” – ucap Singto yang diakhiri dengan kekehan kecil
“oiii…. Khothot Khap(maaf) P’Singto perkenalkan namaku Krist Perawat Sangpotirat phii boleh memanggilku Krist” – ucap krist sambil mengulurkan tangan pada Singto

Uluran tangan Krist diterima dengan baik oleh Singto. Saat tangan mereka bersentuhan Krist merasakan ada sengatan listrik mengenai permukaan tangannya rasanya sangat aneh begitu juga perutnya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya

“Namaku Singto Prachaya Ruangroj kau boleh memanggilku P’Singto” – ucap Singto sambil menggenggam tangan Krist

Narakk!!! Pengantinku sangat cantik ternyata

THE VAMPIRE BRIDE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang