Saat ini OffGun sedang duduk berpelukan di gazebo yang ada di pinggir danau menikmati setiap momen yang ada saat ini
“Tempat ini jadi lebih indah dari sebelumnya Papii, apa Papii yang mengubahnya?” – Gun
“em, setelah perang dan kau menghilang aku selalu kesini untuk menghabiskan waktuku aku juga sengaja memperindah tempat ini agar nantinya saat kita bertemu lagi disini tempat ini akan jauh lebih baik daripada yang dulu” – Off
“Dulu aku kesini hanya untuk melarikan diri karena malas berlatih, dulu disini terlihat seperti tempat tidak terawat dan menyeramkan jadi kupikir ayah dan ibuku tidak akan mencariku ke sini dan yah itu benar tapi aku malah bertemu dengan seorang Vampire aneh yang suka mencari tanaman obat dan juga pendiam” – Gun
“Kau juga aneh Baby, kebanyakan makhluk jika bertemu dengan Vampire akan melarikan diri tapi kau malah terus menempel pada Vampire yang satu ini” – ucap Off sambil menunjuk dirinya
“Karna Papii berbeda, Papii tidak terlihat menyeramkan Papii hanya terlihat kesepian jadi Gun ingin menjadi teman Papii. Eeehhh.... malah berlanjut menjadi yang lain” – ucap Gun sambil tertawa, tawa Gun membuat Off ikut tersenyum
“Mulai saat ini aku berjanji kita tidak akan terpisah lagi Baby” – ucap Off dan dibalas pelukan hangat dari Gun*****
Sedangkan di tempat lain tepatnya di dalam sebuah mobil yang tengah melaju membelah jalanan kota Bangkok ada Singto dan Krist yang sedaritadi tetap bungkam larut dalam pikiran masing-masing. Krist yang masih takut Singto salah paham tentangnya dan juga masih takut dengan kejadian di toilet tadi sedangkan Singto ia tengah berpikir bagaimana Serigala rendahan seperti Godt tadi mampu mengganggu miliknya bahkan menantangnya
“Si-singtuann... ki-kita mau kemana?” – tanya Krist
“Bukankah kita akan merayakan hari jadi kita yang kesebulan?” – jawab Singto
“Singtuan tidak marah? Maksud Kitt tentang yang terjadi di toilet tadi?” – Krist
“Tidak nongg karna phii tau pasti Godt yang menggodamu duluankan?” – ucap Singto dengan nada lembut
“em, Godt memang menggoda Kitt duluan Singtuan tadi Kitt sangat takut untung Singtuan datang jadinya Kitt-“ – ucapan Krist terpotong karena Singto mengerem dengan mendadak
“oiiiiihhhh.... Singtuan ada apa? Kenpa mengerem dengan mendadak Kitt kaget tau” – rajuk Krist
“Haruskah kita batalkan saja jalan-jalan ke mall nya?” – Singto
“Ke-kenapa? Apa karena Kitt terlalu banyak bicara makanya Singtuan jadi badmood? Ma-maaf” – ucap Krist dengan mata berkaca-kaca“Bodoh sekali Kristttt.... tentu saja ini semua karena kau terlalu banyak bicara akhirnya P’Singto jadi badmood” ~ batin Krist
“Ji-jika kita tak jadi ke mall bisa antarkan aku pulang saja phii? Ak-aku ingin istirahat” – ucap Krist dengan mata berkaca-kaca sambil mengalihkan pandangannya ke arah luar
“em, kita tidak akan ke mall bagaimana kalau ke rumah phii saja?” – Singto
“hah!? Ke-kenapa ke rumah phii?” – ucap Krist dengan kebingungan
“Bukankah tadi nongg phii ini sudah menggoda phii?” – ucap singto dengan nada rendah yang membuat bulu kuduk Krist berdiri
“Ka-kapan ak-aku melakukannya?” – Krist
“Saat nong mengatakan: em, Godt memang menggoda Kitt duluan Singtuan tadi Kitt sangat takut untung Singtuan datang jadinya Kitt. Bukankah Kitt sedang menggoda phii” – ucap Singto sambil menirukan gaya bicara Krist tadi
“hah!? Tidak tadi Kitt kan sedang bercerita tentang Godt bukannya menggoda Singtuan” – Krist
“Lihatlah kau mulai lagi nongg, caramu berbicara, memanggil dirimu sendiri menggunakan nama, memanggilku Singtuan itu semua membuatku tergoda nongg. Oiiiihhhhh...... kau tau nongg semua yang ada padamu sangat menggoda ingat ini jangan lakukan hal yang kau lakukan padaku sekarang pada orang lain, ingat nongg” – ucap Singto panjang lebar dengan ekspresi frustasi
“Kh-khab phii” – jawab Krist dengan wajah memerah karena mendengar penjelasan Singto
“Jadi bagaimana kita jadi ke rumah phii kan?” – tanya Singto
“hah!? Untuk apa ke rumah phii?” – Krist
“Merayakan hari jadi kita nongg, tapi mungkin kita akan melakukan sesuatu yang lain” – ucap Singto dan langsung tancap gas tanpa menunggu persetujuan dari Krist, sedangkan Krist hanya diam saja mengikuti Singto karena sudah tidak bisa berpikir dengan jernih setelah mendengar ucapan Singto tentang melakukan sesuatu yang lain*****
Saat ini Singto dan Krist sudah sampai di mansion milik Vampire Klan Ruangroj yang merupakan rumah Singto. Saat Krist keluar dari mobil langsung disuguhkan dengan deretan para pelayan yang tengah menyambut mereka dan tentu saja mereka adalah pelayan setia dari keluarga Vampire Klan Ruangroj
“waahhh ternyata benar kata Pho keluarga P’Singto sangat kaya rumahnya saja sangat besar pelayan mereka juga sangat banyak pantas saja banyak yang menginginkan P’Singto” ~ batin Krist
Memang yang dikatakan Krist adalah kebenarannya harta keluarga Ruangroj memang tak ada batasnya ini karena mereka telah hidup beribu-ribu tahun tentu saja mereka sangat kaya ditambah Krist juga tidak tahu kalau yang ia masuki sekarang adalah sarang Vampire terbesar di negara ini
“Kau sudah pulang sayang? Auuu coba lihat siapa yang kau bawa ini?” – ucap Sun Ruangroj yang merupakan ibunya Singto sekaligus Nyonya Besar Vampire Klan Ruangroj
”Swasdee Khab Mae, ini Krist calon pengantinku” – ucap Singto memperkenalkan Krist pada ibunya“aisshhhhh... P’Singto apa-apaan sih kenapa memperkenalkan ku sebagai calon pengantinnya kita kan baru berpacaran” ~ batin Krist
“Krist sayang apa kau sakit? Kenapa wajahmu memerah?” – tanya Mae Singto
“Kh-khab bibi ak-aku...” – ucapan Krist dipotong oleh seseorang
“Calon menantuku hanya malu sayang itu reaksi yang wajar benarkan Krist?” – ucap Boonrod Ruangroj yang merupakan ayahnya Singto sekaligus Tuan Besar Vampire Klan Ruangroj“Shiaaa... tolong siapapun selamatkan aku..... aku yakin wajahku pasti sangat merah sekarang” ~ batin Krist
“Nongg kau tak perlu malu semua yang phii katakan memang kebenarannya kan? Phii akan menjadikanmu pengantin phii” – Singto
“P’Singg....” – ucap Krist dengan wajah memerah
“Sudah-sudah ayo kita makan siang dulu, ayo Krist” – Mae Singto
“Khab bibi” – Krist
“eh! Kau bilang apa tadi?” – Mae Singto
“Bi-bi?” – ucap Krist dengan gugup karena takut salah bicara
“Panggil aku Mae na caa, jangan pangil bibi Krist kan calon menantu Mae” – Mae Singto
“Panggil aku Pho juga aku tak ingin dipanggil paman oleh calon menantuku sendiri” – tambah Pho Singto
“Khab Mae, khab Pho” – ucap Krist dengan senyuman yang lebar
“Baiklah ayo kita makan Pho sudah lapar” – Pho Singto“Ternyata keluarga P’Singto bisa menerimaku” ~ batin Krist
“Ternyata dia sangat imut” – Pho Singto
“Benar dia sangat imut sangat cocok dengan Singto kita” – Mae Singto
KAMU SEDANG MEMBACA
THE VAMPIRE BRIDE (On Going)
مصاص دماءHay semuanya ini cerita pertama ku jadi maklumin aja yah kalo masih banyak kekurangannya 🙏🏻 bxb‼️Homopobic boleh skip👉🏻 Ketika kehidupan Krist yang awalnya sebagai murid SMA biasa kini harus berubah drastis semenjak usaha ayahnya bangkrut dan me...