CHAPTER 8

284 33 2
                                    

Saat tiba di kelas Krist dikejutkan dengan adanya seikat bunga matahari di atas mejanya ia kemudian melihat kearah sekeliling akan tetapi teman-teman sekelasnya terkesan cuek dengan keberadaan bunga di meja Krist

"wah! Wah! Wah! Apa-apaan ini Kitt kau punya pengagum rahasia yah?" - goda Gulf
"wah Kitt kau baru sehari di sekolah sudah punya pengagum rahasia aku jadi iri" - ucap Gun ikut menggoda Krist
"Apaan sih mungkin ada orang itu salah meja" - Krist
"eh eh eh ada suratnya!" - ucap Gulf sambil mengambil sebuah kertas yang berada di sela-sela bunga dan membacanya

Dear Krist
Hay Krist sebenarnya bunga ini ingin ku berikan langsung padamu, tapi aku terlalu malu untuk melakukannya maafkan aku yang pecundang ini.
Tapi tenang saja sampai saatnya tiba nanti aku pasti akan langsung memberimu bunga, aku atau kau seorang pria tak seharusnya ku beri kau bunga tapi taukah kau? Saat pertama melihatmu hal pertama yang ku pikirkan adalah bunga matahari kau sam cerahnya dengan bunga matahari
Pengagummu
G

"Wahhh sudah ku bilang kan ini dari pengagummu Kitt, kau sih tak percaya" - ucap Gulf dengan heboh
"Kira-kira pria mana yah yang namanya berinisial G?" - Gun
"Pria apa maksudmu Gun? Pasti ini dari seorang wanita" - Gulf
"Ya ampun Gupii tak ada wanita yang menulis surat cinta seperti ini!!!" - Gun

Sedangkan Krist sedaritadi hanya diam mendengar perdebatan Gulf & Gun entah mengapa ia agak kecewa dengan inisial nama sang pemberi bunga ia berharap inisial pemberi bunga yang tertulis di surat tersebut berinisial S

"aishhhh....!!!! Apa yang ku pikirkan!? Kenapa aku berharap bunga ini dari P'Singto!? Aku pasti sudah gila!" ~ batin Krist

Sedangkan New ia terus terdiam memikirkan sesuatu, jika ada ada orang lain yang mengincar pengantin si vampir maka akan ada pertumpahan darah lagi di kota ini

"Siapapun itu kuharap bukan dari kawananku" ~ batin New

Tak berselang lama gurupun masuk ke dalam kelas dan memulai pelajarannya. Semua mata terfokus ke arah guru yang sedang mengajar kecuali satu orang
Bagus! Bungaku diterima olehnya

*****

Seperti biasanya saat jam istirahat semua murid akan berhamburan menuju kantin begitu juga dengan Kriat, Gulf, New & Gun, saat tiba di katin kondisi kantin sama seperti biasanya selalu ramai seperti biasanya tapi di salah satu sudut kantin tampak lebih ramai dari sekitarnya
Di sudut itu terdapat Singto, Mew, Tay & Off seperti biasa mereka selalu dikelilingi para siswi yang menggagumi mereka. Melihat hal tersebut Krist dan yang lainnya memilih duduk berjauhan dari kerumunan itu agar dapat makan dengan tenang meskipun terkadang pandangan Krist sering beralih menatap Singto
Saat sedang asik makan tiba-tiba fokus Krist dan yang lainnya teralihkan ke kerumunan Singto disanan terlihat Jeane sedang mendekat ke arah Singto dan teman-temannya. Jeane adalah anak dari seorang pengusaha yang terkenal di kota tersebut ia cantik dan juga sering menjadi idola di sekolahnya jadi tak heran jika ia juga mengincar Singto

"Hay! Apa aku boleh bergabung dengan kalian?" - tanya Jeane

Hening....

"ah, perkenalkan namaku Jeane ak-" - ucapan Jeane terpotong karena Singto yang tiba-tiba berdiri dan meninggalkan kerumunan tersebut menuju ke arah salah satu stand yang menjual minuman yang diikuti ketiga sahabatnya
"Tolong jangan ikuti kami!" - ucap Mew saat melihat kerumunan itu ingin beranjak mendekati mereka

Setelah mengatakan hal tersebut tak ada satupun dari para siswi yang sejak tadi mengelilingi Singto, Mew, Tay & Off yang mengikuti mereka termasuk Jeane juga ikut terdiam di tempatnya. Setelah selesai membeli minuman Singto langsung mengarahkan kakinya ke arah meja Krist dan teman-temannya berada

"Ini untukmu nong" - ucap Singto lembut pada Krist

Seketika suasana kantin yang tadinya tenang sesaat menjadi heboh kembali dengan bisikan para murid di sana

Bukankah itu murid baru di kelas XI?
Wah bagaimana bisa Singto yang terkenal dingin seperti itu melakukan hal seromantis itu?
Lihatlah Jeane ternyata kalah dari murid baru itu
Bahkan saat Jeane berbicara Singto tak mendengarkannya malah Singto pergi
Apa mereka berpacaran?

Dan masih banyak lagi bisikan yang dilontarkan para murid di sana hal tersebut membuat Jeane marah karena merasa diabaikan Singto ia mengepal tangannya dan pergi dari kantin

"Awas kau! Jangan harap bisa merebut Singto dariku!" ~ batin Jeane

"Kh-khab phii, Khob khun khab P'Singto" - ucap Krist sambil menahan gugupnya
"Apa kami boleh bergabung di sini dengan kalian" - tanya Singto, meskipun pertanyaannya ditujukan kepada 4 orang yang ada di sana tapi matanya tetap menatap Krist

Krist melirik ke arah teman-temannya yang terlihat diam saja dengan pertanyaan Singto akhirnya Krist berinisiatif menjawab sendiri pertanyaan Singto

"Kh-khab phii, kalian boleh duduk di sini" - jawab Krist

Akhirnya waktu istirahat tersebut dihabiskan Krist dengan duduk makan ditemani Singto dan teman-temannya. Krist tak menyadari bahwa ketiga temannya sedang beradu tatap dengan ketiga teman Singto entah apa yang mereka pikirkan

SIAL!!!

THE VAMPIRE BRIDE (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang