Φ Kisah Liara Φ

216 24 2
                                    

"Loh, padahal kamu udah janji loh kemarin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Loh, padahal kamu udah janji loh kemarin."

"Iya, sayang. Maaf, ini ngedadak banget. Besok janji aku jemput kok."

Sepertinya rengekan Liara pun sudah tidak ada pengaruhnya untuk Bagas. Gadis itu mendecak sebal sambil menghentak-hentakan kakinya kesal, bukan pertama kalinya Liara diperlakukan seperti ini.

Liara tidak masalah jika seandainya Bagas tidak bisa menjemputnya, seumpamanya lelaki itu malas pun ia tidak masalah. Kuncinya hanya satu, bilang. Jangan mengiakan tetapi berakhir tidak datang dengan seribu alasan.

Jika Bagas mengatakannya dari awal kan Liara tidak akan menolak ajakan pulang dari teman-teman kampusnya. Tidak seperti sekarang, sudah tidak diberi kepastian, berdiri sendirian pula. Langit sudah mulai gelap dan suasana kampus sudah mulai sepi, terutama fakultas tempatnya belajar.

Tiga hari lalu Liara mengalami hal yang lebih menyebalkan. Hari dimana dirinya membawa banyak logistik untuk kepentingan theater yang akan berlangsung, gadis itu meminta Bagas untuk menjemput dirinya dan pacarnya itu mengiakan. Akan tetapi setelah tiga puluh menit menunggu, ia malah mendapatkan pesan jika lelaki itu tidak bisa datang karena harus menjemput sahabatnya yang baru datang dari Australia.

Apalah daya ketika memiliki pacar yang lebih mementingkan sahabatnya daripada pacarnya sendiri. Padahal saat itu sudah hampir pukul sebelas malam dan Bagas malah menyuruh Liara memesan taksi online saja, bajingan memang.

Jika mengingat hal itu cukup membuat Liara kesal. Menurutnya Bagas itu terlalu semena-mena terhadap dirinya, dan bodohnya Liara masih mempertahankannya.

Dengan kesal Liara memesan ojek online yang menjadi penyelamat Liara saat dirinya tidak dijemput oleh Bagas.

Setelah beberapa menit sibuk mengotak-atik ponselnya, Liara mendapatkan driver untuk mengantarnya pulang. Satu notifikasi muncul di layar ponsel gadis itu.

Lokasi sesuai dengan map, mba?
18.19

Iya, mas. Sesuai.
18.19

Liara menutup ponselnya dan berjalan ke pos satpam untuk menunggu jemputannya datang. Bertepatan dengan Liara sampai di pos tersebut, sebuah motor klx hijau hitam datang pengemudi yang memegang ponsel di tangannya.

Lelaki itu membuka kaca helmnya dan tersenyum pada Liara.

"Atas nama mba Liara Lysandra?"

Liara mengangguk ragu, ini... Driver pesanannya? Gadis itu mengecek plat nomor yang tertera di informasi driver dan menyamakannya dengan nomor di motor tersebut. Dan... Sama.

"Mari, mba." ujar pengemudi itu dengan sopan seraya memberikan helm untuk Liara.

"Sudah, mba?" tanya lelaki itu pada Liara saat dirinya menaiki motor tersebut.

"Udah."

"Oke, kalau enggak keberatan mbanya boleh pegang jaket saya. Saya mau ngebut, soalnya udah gerimis."

Dengan begitu, Liara memegang jaket lelaki itu sesuai dengan permintaan drivernya.

Gimana gimana? Semoga kalian suka, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Gimana gimana? Semoga kalian suka, ya. Belakangan ini aku sering dapet ide secara random, dan tangan ini benar-benar greget buat publish ceritanya walaupun yang lainnya belum selesai, maaf ya kalau ada yang gak suka.🤧

Pokoknya enjoy aja :) aku bakal nyoba ngasih yang terbaik <3

See u soon!

GO-JAKEWhere stories live. Discover now