001. Tugas Kelompok

124 21 0
                                        

Sore ini Liara berada di rumah Runa, salah satu teman kelompoknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore ini Liara berada di rumah Runa, salah satu teman kelompoknya. Kedua teman kelompoknya yang lain masih belum menunjukkan batang hidungnya, tetapi Liara sudah memaklumi hal itu. Toh, terkadang dirinya pun begitu. Jangan aneh, ini manusiawi.

"Ra, lo cari pengertian sama konsep awalnya aja." ujar Runa sambil memberikan beberapa buah buku.

Liara menerima buku tersebut dengan kedua tangannya. Perempuan itu mulai membuka lembar demi lembar kertas dan membacanya perlahan, setelah menemukan bagian yang menurutnya bisa dijadikan bahan, ia mulai memberikan garis pada beberapa kalimat sebelum mengetiknya di laptopnya.

Hampir tiga puluh menit Liara berkutat pada kegiatannya, tetapi akhirnya atensi perempuan itu teralihkan saat mendengar kerusuhan di depan rumah Runa. Liara memutar matanya sebal sambil mendengus pelan.

Ia menatap datar kedua orang yang kini datang dan berada di belakang Runa dengan cengiran yang menurutnya menyebalkan. 

"Bagus, ya. Ngaretnya sampe satu jam." sindir Liara.

Tama yang kini duduk disamping Liara langsung menepuk bahu perempuan itu, "Jangan gitu atuh, neng. Kan gak sengaja."

"Gak sengaja naon? Alesan terus. Padahal tinggal minta maaf." 

Tama langsung memanggil Haikal dan menyuruhnya duduk di sampingnya, kemudian kedua orang itu masing-masing menyatukan kedua telapak tangannya seraya mengubah posisi duduknya layaknya seorang putri.

"Hapunten, atuh teteh. Gaakan diulangin lagi." ujar Tama dengan sopan sambil sedikit  membungkukan tubuhnya, diikuti oleh Haikal.

"Bener, gaakan ngulang?" tanya Liara memastikan.

Kedua lelaki itu mengangguk.

"Tapi gak janji." imbuh Haikal sambil berdiri dan kabur.

"Na, ikut ke toilet." rusuh Haikal.

Kini hanya tersisa Tama yang masih berada di hadapan Liara, gadis itu menatap Tama. Lelaki itu menampilkan cengirannya kembali sambil mengangkat kedua jarinya membentuk v.

"Bukan gue yang ngomong, gaikutan, sumpah."

Liara mendengus dan memberikan buku yang berada di pangkuannya pada Tama, "Terusin, gue udah beres. Tanya Runa buat tugasnya." ujarnya sambil berdiri dan menuju pintu utama.

"Gue mau nyari makanan, mau nitip nggak?"

"Em, nasi goreng kambing deh satu. Lo mau gak?" tawar Runa pada Tama.

Sejenak lelaki itu berpikir, kemudian ia langsung mengiakan ketika Runa mengatakan, "Gue yang bayar."

"Yaudah, berarti nasgor kambingnya dua."

Baru saja Liara akan pergi, suara Haikal menginterupsinya.

"Nitip pentol sama es kelapa!" teriak Haikal dari arah dapur.

GO-JAKEWhere stories live. Discover now