010. Kekesalan dan Sedikit Debaran

70 18 10
                                    

Disinilah Liara dan Avyry berada, rooftop kampus memang bukan pilihan yang tepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disinilah Liara dan Avyry berada, rooftop kampus memang bukan pilihan yang tepat. Akan tetapi gadis itu tidak mau menghabiskan waktu untuk memilih dimana mereka akan berbicara.

Sejujurnya Liara malas melihat wajah sahabat mantan kekasihnya itu. Gadis itu memang tidak memiliki masalah dengan Avyry secara langsung, tapi ucapan Bagas yang selalu membawa nama itu sering kali membuat Liara kesal.

"Udah lima belas menit, jadi mau lo apa?" Ujar Liara pertama.

Avyry membuang nafasnya berat, "Balikan sama Bagas."

Liara menatap gadis di depannya dengan pandangan aneh, apa hak dia mengatur Liara?

Sejenak Avyry memandang Liara sebelum membuang pandangannya.

"Gue tau gue salah buat kejadian waktu di parkiran. Tapi serius, kita bener-bener gak sadar, Ra." jelas Avyry yang tentu saja tidak membuat Liara percaya begitu saja.

"Terus lo berdua kerasukan setan, gitu?"

"Bebal banget jadi cewe, kalau udah dibilang ga sadar yaudah ngerti aja!"

Liara terkejut dengan nada tinggi yang tiba-tiba Avyry lontarkan, namun wajah terkejut itu berubah menjadi seringai kecil.

"So, tujuan lo sebenarnya apa? Mau minta maaf? Mengakui kesalahan? Atau mau ngajak ribut?"

Gadis dengan bentuk eyeliner fox eyes itu memutar bola matanya sambil mendecak.

"Kasian gue sama Bagas, cowo kayak dia bisa-bisanya suka sama cewe lemot modelan elo. Padahal baruan gue udah bilang tujuan gue apa."

"Tapi gue lebih kasian sama tuh cowo karena punya bestie bitchy modelan lo."

"Jaga mulut lo!" Sentak Avyry seraya mendorong bahu Liara.

"Kenapa harus? Jadi disini cuma lo yang boleh ngomong seenaknya?"

"Anj–"

"WOI! RA! KELAS PA DONI UDAH MAU MULAI!" teriak Runa dari arah pintu rooftop.

Liara mengangguk kecil pada Runa kemudian menatap Avyry dengan pandangan datar.

"Lo denger 'kan? Gue sibuk." Ujarnya sambil pergi meninggalkan Avyry yang menghentakkan kaki kesal.

"Liara! Gue belum selesai!" Teriak Avyry yang tentunya Liara abaikan.

Suara cempreng gadis itu perlahan mulai hilang dari pendengaran Liara, ia dan Runa berjalan dari rooftop menuju kelas secepat mungkin. Kendati sebenarnya kelas Pa Doni masih belum dimulai, mereka—terutama Liara—hanya ingin menghindar dari Avyry.

Liara tidak tahu mengapa setiap dirinya dan Bagas sedang mengalami masalah, Avyry selalu ikut campur. Entah memang gadis itu yang tidak tahu malu atau Bagas yang memang tidak mempunyai keberanian dan berakhir menyuruh sahabat perempuannya itu.

GO-JAKEWhere stories live. Discover now