012. Diantar Pulang

51 18 7
                                    

"Hah? Pacar? Saha?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hah? Pacar? Saha?"

Kemunculan Jaya yang tiba-tiba itu membuat ketiga orang yang berada di ruang tamu tersebut menoleh ke arah tangga yang dimana terdapat Jaya di sana yang sedang menuruni anak tangga dengan wajah penasaran.

Lelaki itu mendekat ke ruang tamu dengan dahi yang mengerut penasaran, matanya sedikit menyipit untuk mengenali sosok gadis yang berdiri di samping temannya.

"Gak kenal, euy, bun." Bisik Jaya.

Jake memutar bola matanya sebal, tingkah sahabatnya itu yang terkadang memalukan. Kini kembali pada Liara yang masih berdiri dengan canggung, gadis itu tersentak pelan saat mendapat sikutan oleh lengan Jake. Ia menoleh dan membulatkan matanya bertanya mengapa, lelaki itu memberikan gestur agar Liara menyapa bundanya yang untungnya gadis itu langsung peka.

"Ah, mm.. Halo, tante, saya Liara." ujarnya canggung.

Untungnya ibunda Jake menyambut Liara dengan ramah, wanita itu sedikit mengajak ngobrol Liara sebelum pamit untuk keluar sebentar.

"Pft! Ra, muka kamu..." kekeh Jake pelan.

"Kayak lagi nahan berak."

°°°

Jam bergulir sejalan dengan matahari yang ikut menyembunyikan sinarnya. Hari telah berganti malam.

Tontonan Net*lix tentunya menjadi teman Liara dan Jake untuk mengisi keheningan. Tapi jangan lupakan keberadaan Jaya yang sedikit-sedikit memantau gerak-gerik Jake dan gadis yang berada di pinggirnya itu.

Liara peka dengan setiap lirikan yang Jaya berikan padanya, ia merasa risih. Maka dengan itu, ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi ojek online. Mencari nama yang tentunya tertera di bagian paling atas.

Argantara

Jake, temen kamu perhatiin aku terus.|
Nggak bermaksud aku geer, cuma agak| risih aja.
Dia nggak mesum kan? |

Getaran ponsel milik Jake tentunya mengganggu fokus lelaki itu, saat melihat notifikasi yang tertera nama Liara disana, Jake memandang Liara sejenak sebelum membuka isi pesan yang Liara kirim.

Jake membacanya sebentar sebelum menaruh pandangannya pada Jaya yang ternyata bertepatan sedang melihat Liara.

Dengan santainya Jaya menampilkan cengirannya pada Jake saat dirinya merasa tertangkap basah sedang memantau mereka.

"Hehe." Itulah akhir dari suara Jaya sebelum ia kabur keluar rumah karena Jaya tahu pasti Jake akan menyemburnya agar tidak bertingkah konyol.

Liara hanya menatap kepergian Jaya yang tiba-tiba dengan penuh kebingungan.

"Lo apain dia sampe ngibrit gitu?" tanya Liara penasaran.

Jake hanya menggelengkan kepalanya tanda tak tahu. Lelaki itu menyodorkan toples yang berisi makaroni pedas pada Liara, dan dengan spontan gadis itu mengambil makanan tersebut tanpa gengsi.

GO-JAKEWhere stories live. Discover now