005. Room Drunk

126 17 0
                                    

Keringat yang muncul membuat tubuh sang empu terasa lengket

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keringat yang muncul membuat tubuh sang empu terasa lengket. Hawa panas yang tercipta di ruangan ini membuat Jake mendesah pelan. Perlahan lelaki itu membuka bajunya dan melemparnya selayaknya sampah.

Padahal ia baru saja mengurusi Jaya yang mabuk, mengapa sekarang ia harus melakukan hal yang sama lagi? Pada orang asing pula.

Jake manatap Liara yang tengah bergeliat tidak jelas di atas ranjang, awalnya lelaki itu mencoba menenangkannya, akan tetapi Jake sadar jika perempuan itu sedang mabuk. Maka usahanya hanyalah sia-sia, dengan begitu Jake lebih memilih mendiamkannya.

Dan pada akhirnya ia malah mendapatan jackpot di bajunya. Maka disinilah mereka berakhir, di salah satu kamar yang biasa digunakan untuk melepas hasrat sesaat. Sangat tidak mungkin bila Jake pulang ke rumahnya dalam keadaan aroma alkohol yang menusuk serta muntahan di bajunya. Bisa-bisanya diamuk habis oleh Mamanya.

Masalahnya Jake tidak membawa baju cadangan, tidak mungkin jika dirinya keluar dari sini dengan keadaan topless untuk membeli baju baru. Lebih tidak mungkin lagi jika Jake meminta Mang Asep untuk membelikannya, hal itu sama saja dengen bunuh diri.

Ingat, ya. Mang Asep itu sudah bekerja pada keluarga sejak Jake masih di alam lain. Loyalitasnya tidak usah dipertanyakan lagi. Tetapi ya.. bagi Jake, Mang Asep itu tukang cepu.

Kini lelaki itu hanya memandang satu jendela yang terdapat di ruangan tersebut, ia bingung harus melakukan apa. Disaat sedang fokus melamun, Jake dikejutkan oleh dering ponselnya dari arah tas milik Liara.

Ia mendekati kasur dan mencoba mengecek tas milik Liara, Jake tahu tindakannya ini tidak sopan. Tetapi nada dering yang dipasang oleh gadis itu cukup memekakkan telinga.

Tanpa pikir panjang Jake langsung menjawab telepon tersebut.

"Halo?"

"..."

"Halo?"

"... Ini siapa?"

Jake menjauhkan ponselnya dari telinganya, ia melihat nama yang tertera di ponsel itu.

'Macan rawr Ꮚ˘ ꈊ ˘ Ꮚ'

Lelaki itu mengangkat sebelah alisnya, ah palingan ini sahabatnya.

"Temennya." jawab Jake pada akhirnya.

Terdengar suara grusukan dari seberang sana, "Temennya? Liaranya mana?"

"Tidur." Ceplos Jake.

Tepat tiga detik setelah keheningan di panggilan tersebut, Jake spontan menjauhkan ponsel Liara dari telinganya.

"KAMU APAIN ANAK SAYA?!"

"Mampus, anying. Salah ngomong walaupun fakta." gumam Jake kaget. Ternyata yang Jake kira sahabatnya itu adalah ibunya.

GO-JAKEWhere stories live. Discover now