006. Waktu Untuk Sendiri

87 16 0
                                    

Tepat seminggu setelah Liara meminta berpisah dari Bagas, selama itu pula Liara susah ditemui oleh temannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat seminggu setelah Liara meminta berpisah dari Bagas, selama itu pula Liara susah ditemui oleh temannya. Runa sudah berkali-kali menghubungi sahabatnya itu, akan tetapi tidak ada respon.

Tama dan Haikal pun sudah mendatangi kediaman Liara, akan tetapi Mamanya bilang Liara belum pulang-entah itu benar ataupun hanyalah kebohongan yang dipinta oleh anaknya. Akan tetapi mereka tidak bisa menyalahkan keduanya, mungkin ada sesuatu yang terjadi hingga Liara ingin menyendiri terlebih dahulu.

Bagas? Lelaki itu masih terus-menerus menghubungi Liara, akan tetapi gadis itu tidak akan goyah dengan usaha yang mantannya itu lakukan. Liara kepalang kesal dengan semua keputusan Bagas yang selalu diambilnya mengenai Avyry. Kali ini tidak akan kata maaf lagi.

Tak terasa sudah hampir empat jam Liara rebahan di atas kasurnya dengan laptop yang berada di pahanya yang di ganjal oleh standing laptop, benda elektronik serbaguna itu sudah menampilkan sekitar tiga episode drama korea yang sedang ramai akhir-akhir ini.

Belakangan ini Liara sedang memiliki banyak pikiran, maka ia mencari hiburan tontonan drama yang bergenre misteri trailer. Pecah sudah otaknya.

"Raa!..."

Gadis itu menengok pintu kamarnya dari balik laptop meskipun mamanya tidak ada disana.

Tanpa alasan apapun, Liara langsung bangun dan menghampiri mamanya yang ternyata sudah berada di meja makan dengan beberapa makanan siap saji yang sudah tertata cantik.

Mata gadis itu menangkap satu sosok lainnya yang duduk di salah satu meja makan dengan kondisi tubuh yang agak basah. Lamunannya terhenti begitu suara gemuruh petir masuk dalam gendang telinganya.

"Duduk sini, drakor mulu. Makannya mau kapan coba." gerutu Mama Tita.

"Ini...?"

"Oh, ini mas yang anterin pesenan mama. Disuruh masuk dulu soalnya kasian kalau langsung pergi, masih hujan." Jelas mama sambil memberikan segelas air hangat untuk lelaki tersebut.

Liara menarik kursi yang berada di hadapan Jake dan menatap canggung ke arah lelaki itu, sedangkan Jake sendiri hanya memberikan senyuman tipis dengan anggukan kecil sebagai bentuk sapaan.

"Dimakan, mas." kata Mama Tita sambil menyodorkan satu slice pizza ke hadapan Jake.

"E-eh, engga usah bu. Gapapa, ini aja udah ngerepotin banget."

"Iihh, nggak apa-apa. Makan aja." paksa Mama yang kemudian pergi entah kemana.

Kini hanya tersisa Jake dan Liara yang terdiam canggung. Sebelum suasana ini berlanjut, Liara lebih dulu mengambil tindakan dengan memakan pizza yang berada di depannya.

Gadis itu juga mengambil dua kaleng soda dari dalam kulkas dan memberikannya pada Jake. Setelahnya kedua sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Liara kembali mengambil inisiatif untuk bertanya terlebih dahulu.

GO-JAKEWhere stories live. Discover now