007. Tama dan Keributan

86 17 2
                                    

"WUANJAY AKHIRNYA NI MAKHLUK MUNCUL!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"WUANJAY AKHIRNYA NI MAKHLUK MUNCUL!"

"ALHAMDULILLAH, ARA KU KEMBALI!"

Teriakkan tersebut tentunya membuat Liara dan Haikal menutup wajahnya malu. Pasalnya saat Tama dan Runa berteriak seperti itu, beberapa pasang mata langsung melihat ke arah mereka. Kantin di kampus hari ini cukup ramai hingga membuat mereka menjadi tontonan umum.

"Berisik anying!" sentak Haikal sambil menggeplak bahu Tama yang sedang heboh.

Liara hanya memandang teman-teman dengan tatapan lelah, sejujurnya ketiga temannya ini mengasyikan, akan tetapi juga amat sangat melelahkan. Mereka itu sepertinya tidak pernah kehabisan energi, selalu bersemangat setiap saat.

Jika Tama dan Runa memang hobi sekali membuat kehebohan apapun kondisinya, maka Haikal—

"MBOOO ATIMMM! SIOMAYKU MANA?!"

—sama saja, pada dasarnya mereka itu satu ras. Kini Haikal sudah menghilang dari meja yang mereka tempati, anak itu sibuk mengambil pesanannya yang belum juga jadi sejak lima belas menit lalu.

"Ra, lu kenapa sih?"

"Kok tiba-tiba ngilang?"

Tanya mereka berbarengan.

Liara menarik nafasnya lalu menatap Tama dan Runa, "Gue putus."

Hening.

"Oh, putus."

Liara mengangguk pelan, lalu menyeruput es jeruknya dengan khidmat sebelum terbatuk karena tepokan dari Runa yang tiba-tiba.

"Hah! Lo putus?! Sama si ayang kampret itu?!"

"Serius, Ra?!"

"Kok, bisa?!"

"Apaan nih? Siapa yang putus?" sahut Haikal yang datang dengan semangkuk siomay dan pangsit.

"Ya menurut lo disini siapa yang pacaran?"

"Si nyai."

"Yaudah, itu."

Sesuap tahu putih masuk ke mulut Haikal sebelum lelaki itu membulatkan matanya, kemudian Haikal menatap Liara dengan matanya yang melotot dan kedua alisnya yang naik.

"Serius." ucap Liara.

"Uhuk! Ku—hngk! Uhuk! Kunaon?! Naha bisa?! Rarasaeun kamari nga-sg nempel keneh!"

"Lo semua juga tau alesannya utama gue putus sama Bagas." ucapnya dengan helaan nafas.

Runa mengangguk, "Si Api Api itu, ya." tebaknya.

"Oh.. Si Sapri." Imbuh Tama.

"Api, Sapri, Api, Sapri, itu siapa anying? Kok gue gatau." kesal Haikal karena tidak menangkap siapa sosok yang sebenarnya dimaksud.

GO-JAKEWhere stories live. Discover now