Suprised

2.1K 137 21
                                    

Keenam bersaudara keluarga Kim itu tiba-tiba terdiam. Terkejut sebenarnya.

Tentu saja. Kedua orang tuanya memberi tau bahwa akan kedatangan anggota baru. Itu artinya mereka akan mempunyai adik, yang berarti akan menambah beban. Dan yang artinya, berarti akan merepotkan!

Yoongi sih sudah siap akan pergi keapartementnya, karena ia tau, pasti akan berisik.

Jimin dan Jungkook memilih akan sering menginap dirumah teman.

Sedangkan Jin, Namjoon dan Hoseok adalah yang paling tenang.

Yura menunduk sedih. Sepertinya para putranya ini tak menerima akan kehamilannya. Jangankan mereka, Yura saja kaget. Tak menyangka diumurnya yang ke 36 tahun masih akan diberikan anak.

Yura tau itu masih muda, tapi anaknya pun tak bisa dikatakan sedikit. Seokjin sebagai anak pertama, umurnya sudah memasuki 21 tahun. Lalu Yoongi, 20 tahun. Hoseok dan kembarannya Namjoon berumur 19 tahun. Lalu sikembar J, 17 tahun.

Mereka tidak berjarak jauh. Dan kedatangan anggota baru diusia mereka yang bisa dikatakan besar tentu saja mengejutkan.

"Hyung.. Papa dan Mama pun sama terkejutnya. Tapi, bukankah itu artinya Tuhan masih memberikan kepercayaan? Bukan hanya kepada Papa dan Mama, tapi juga pada kalian. Melihat kalian seperti ini membuat Mama kalian sedih, asal kalian tau?" Perkataan Nam Gil membuat mereka semua menunduk.

Merutuki pemikiran bodoh yang sempat terlintas. Apalagi bagi Yoongi, dan sikembar J.

"Maaf Papa," Ucap mereka serempak.

"Eum, kalau boleh tau, berapa usianya?" Tanya Namjoon. Membuat Yura yang sedari tadi menunduk, mengangkat kepalanya. Tersenyum dan mengelus perutnya yang agak membuncit.

"3 bulan. Dia sangat pendiam dibanding saat Mama mengandung kalian. Jika saat itu Mama tidak tiba-tiba pingsan dirumah sakit, pasti Mama tidak akan mengetahui hingga umurnya 4-5 bulan." Jelas Yura. Itu benar, ia tak merasa ada yang aneh dengan adanya tanda-tanda kehamilan. Tak seperti ia mengandung anaknya yang lain.

"Jadi Mama tak merasakan perasaan ngidam?" Tanya Hoseok setelahnya. Yang diangguki oleh Yura. "Benar, Mama tidak merasakannya. Bahkan untuk nafsu makan saja tidak ada keinginan bertambah. Itu membuat Mama sedikit khawatir saat mengetahui bahwa ada dia diperut Mama.

Itu artinya, ia akan kekurangan nutrisi jika terus begitu." (ini gk tau bner pa enggak ya. Tolong koreksi :))

Keenam anak Kim Nam Gil tersebut menunduk kembali. Merasa bersalah.

"Mau ya hyung, terima adeknya."

.

.

.

Seiring berjalannya waktu, tak terasa kaki kecil itu sudah bisa menapak dan berjalan. Mulut kecilnya selalu lontarkan ocehan demi ocehan yang mengundang kegemasan.

Kim Taehyung, bungsu keluarga Kim. Keenam kakaknya belum percaya sampai sekarang jika adik mereka itu laki-laki. Wajahnya cantik sekali mirip sang Mama.

Usianya 2,5 tahun. Tapi sudah pandai mengoceh. Contohnya sekarang ini. Anak-anak keluarga Kim ini sedang sibuk akan liburan khusus mereka bertujuh. Karena Mama dan Papa memiliki acara liburan sendiri.

"Yung, yung! Unggi yuuuung!" bibir merah itu manyun. Alisnya menukik sebal karena sedari tadi Hyung yang ia panggil itu tak menoleh.

Lantas Taehyung dengan sekuat tenaga menaiki sofa tempat Yoongi duduk. Sedangkan sang empu nama hanya diam, sengaja.

Hampir saja terjatuh jika Yoongi tak segera menangkap badan gempal tersebut.

"Kenapa tidak bisa sih? Padahal sofanya pendek." Ucap Yoongi setelah memangku adik bungsunya. Menurut loe bang?

"Tapi-tapi 'kan, cofa na tinggi tauuu! Yung caja yang becaaaaaal." Sungut Taehyung kesal.

"Kau saja yang kecil, pendek."

"Tae 'kan macih kecil! Kalau-kalau yung cudah becal-becal."

Yoongi memutar bola matanya malas. Yasudah terserah saja.

"Yoongi! bawa baby ke ruang makan sekarang!" Nah, itu barusan suara teriakan dari Seokjin. Yoongi langsung saja beranjak. Tak lupa ada Taehyung di gendongannya.

"Kenapa? Bukankah dia sudah makan?" Tanya Yoongi selepas sampai disana.

"Yang bilang aku mau beri dia makan siapa?? Aku 'kan hanya menyuruhmu membawa baby kemari." Ucap Seokjin malas.

"Ck."

"Ck,"

Seokjin yang merasa Yoongi berdecak dua kali menoleh. "Kau berdecak padaku? Dua kali???"

"Hah? Aku hanya melakukannya sekali." Bela Yoongi.

"Ck, hihi yung Tae bica cepelti Unggi yung. Ck."

Yoongi yang merasa tatapan membunuh dari kakaknya langsung saja membawa Taehyung kabur kemobil. Biarlah Seokjin melakukan yang dia mau, walaupun Taehyung ia bawa.

"Dasar tidak berguna! Aku menyuruh Tae kemari untuk meminum susu!"







End

Haii, mau nanya dooong.

Ini mau dibikin full sama Yoongi atau tetep diselingi sama member lain? Atau-atau kalau mau, tetep Yoonv brothership tapi ada selipan sama yg lain

kayak misalkan Taehyung dititipin, atau diajak main.

Gimana menurut kalian? Komen dooong, mau minta pendapat kalian supaya bisa lanjutin booknya 🤗

Yaudah segini dulu, byebye!

Little! Taetae ><Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang