Taehyung duduk di bangku halte. Menunggu untuk dijemput. Kakinya terayun bergantian. Bibir mungilnya juga merancau abstrak.
Kini anak manis itu sudah 10 tahun. Itu tandanya, ia sudah 4 tahun bergabung dalam keluarga Min.
Kepalanya mendongak, memperhatikan jalan yang cukup ramai. Sampai salah satu mobil ferrari hitam berhenti di depannya.
“Taetae,” Taehyung melihat jendela mobil itu terbuka. Memperlihatkan hyung kelimanya, Min Jimin.
“Hyung!” Langsung saja Taehyung memasuki mobil tersebut. Ia duduk di sebelah Jimin.
“Sudah menunggu lama, baby?”
“No,” Taehyung menggeleng.
“Ikut hyung ke kantor dulu, tak apa?”
“Um! ingin bertemu Namu hyung.”
.
.
.
Mereka sampai di perusahaan milik Namjoon. Jimin kadang membantu sesekali. Ia sendiri memiliki studio tari yang cukup terkenal di kalangan remaja bahkan anak-anak.
Taehyung turun dengan digandeng oleh Jimin. Masuk ke dalam perusahaan dengan sedikit melompat kecil.
Matanya mengedar. Lalu berbinar saat melihat presensi hyung yang menurutnya jarang sekali di rumah. Tampak sedang mengobrol dengan hyung lainnya.
“Unggi hyung!”
Yoongi yang di panggil, serta Namjoon yang mengobrol bersama Yoongi ikut menoleh. Melihat adik kecil mereka yang berlari dan mengundang perhatian para karyawan.
Hup!
Taehyung digendong oleh Namjoon. Cekikikan karena pipinya diciumi oleh hyungnya itu.
“Hello, baby bear. How's your day?”
“Great! Nan Johayo! Tadi Tae mendapat nilai paling tinggi di ulangan matematika!” Ucapnya antusias. Para hyung pun tak kalah antusias.
“Berapa nilai ulanganmu?” Tanya Yoongi.
“89! Tae dapat nilai segitu.”
“Bagus. Pertahankan, atau kalau bisa tingkatkan, mengerti? Setelah ini Tae bisa belajar dengan hyung.” Ucap Namjoon. Ia tentu bangga pada adiknya. Harus diberi apresiasi, batinnya.
“Tae ingin apa?” Sepertinya itu bukan hanya pemikirannya, tapi juga kedua saudaranya.
“Eum . . . , apa ya?” Taehyung meletakkan jari telunjuknya di dagu. Matanya berpendar.
“Ah! Jalan-jalan! Tae ingin jalan-jalan dengan semua hyung! Lalu Appa dan Eomma juga, hihi.”
“Jalan-jalan?” Ulang Jimin. Taehyung mengangguk semangat. “Sepertinya aku bisa minggu ini. Kau Yoongi hyung?”
“Bisa.” Yoongi bahkan langsung menjawab tanpa berfikir.
“Namjoon hyung?”
“Tentu. Aku akan mengosongkan jadwal.” Jawab Namjoon mantap.
“Bagus. Tinggal yang lainnya.”
.
.
.
“Jalan-jalan? Minggu ini?”
“Ya. Taehyung meminta sebagai hadiah untuk nilai ulangannya yang tertinggi, Seokjin Hyung.”
“Kurasa tak ada salahnya mengosongkan jadwal untuk bayi kecilku.”
“Harus. Karena jika tidak aku akan tetap menyeret kalian.”
Pip!
Sambungan itu terputus sepihak. Seokjin menggelengkan kepala. Jungkook memang akan selalu gerak cepat jika menyangkut Taehyung.
.
.
.
Mereka akhirnya pergi ke kebun binatang. Berkeliling kesana kemari untuk melihat binatang-binatang yang ada, serta menjawab segala rasa penasaran adik kecil mereka.
Tak terasa hari sudah siang. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke restoran terdekat dan memesan makanan.
“Habis ini kita akan kemana?” Tanya Hoseok.
“Tae ingin kemana?” Seokjin malah bertanya pada Taehyung yang sedang memakan cream soup.
Taehyung pun menghentikan makannya untuk berfikir. Tangan kecilnya ia letakkan pada pipi dan matanya bergulir kesana kemari.
“Pulang. Tae ngantuk, hyung.”
“Baiklah, kalau begitu habiskan makananmu dan kita akan pulang.”
End
wkwkwk hy ayank 😃🤘
bye ayank 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Little! Taetae ><
Short StoryBerisi kumpulan cerita-cerita Taehyung kecil sama para hyung-hyungnya! Child! Tae Old! All