The Last son of Emperor.

1K 114 19
                                    

Taehyung terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya kecilnya mengerjap menyesuaikan cahaya. Ia menatap langit-langit ranjangnya yang ternyata dikenakan atap dan ada mainan gantung berupa bentuk-bentuk benda di angkasa. Ada kelambu yang diikat di masing-masing tiang ranjang, dan juga 4 orang dewasa lainnya.

Tunggu—Taehyung tercekat, dengan segera bangkit dari tidurnya dan duduk menyudut pada headboard ranjangnya. Memegang selimut kuat-kuat dengan tangan bergetar karena merasa terancam.

Lalu matanya terhubung kontak pada salah satu pria dewasa disana. Tatapannya dingin dan menusuk membuat Taehyung semakin bergetar. Tak lama setelah ia memutuskan kontak dan menunduk, terdengar suara ‘aduh’ entah milik siapa.

Taehyung merada ada yang menaiki ranjangnya dan itu semakin membuatnya bergetar.

“J-jangan pukul—Hiks!” Ucapnya dalam hati seraya memejamkan mata kuat-kuat.

“Hei-hei, nak. Tidak apa-apa, ini Ayah, ini Ayah.” Yoongi membawa si kecil dalam dekapan. Menghantarkan rasa aman dan nyaman pada putranya.

“A-ayah?” Si kecil mendongak. Menatap rahang tegas ‘Ayahnya’.

“Iya. Jangan takut. Mereka bertiga adalah kakak-kakakmu, hm?” Yoongi De Aaltonion—Kaisar dari kekaisaran Aaltoneas,
- Dingin
- Selalu mengintimidasi dan menatap tajam
- Jarang berbicara
- Tidak pernah tersenyum
- Tidak pernah berbasa basi terhadap musuh
(sumber ; pelayan istana dan para pengawal)
baru saja tersenyum dan berbicara lembut pada si kecil yang baru tiba di istana beberapa jam yang lalu.

“Kakak? Tae ada kakak? Tiga?” Taehyung dengan polosnya menunjukkan kelima jarinya pada Yoongi. Tak ayal membuat para pria dewasa disana hampir saja mimisan karena gemas.

“Sial, dia adikku 'kan?”

“Gemas sekali, aku tidak kuat aaaakh!”

“Dia adikku, tapi menggemaskan.”

Sang Kaisar hanya terkekeh kecil. Membetulkan jari sang anak dan mengangguk. “Benar, Tae memiliki tiga kakak. Ini jari yang benar.”

Mengetahui ia barusaja melalukan kesalahan membuat wajahnya memerah malu dan menyembunyikannya di dada sang ayah.

“Maluuu!”

“LUCUNYAAAA!” batin mereka yang disana. (aku juga :'D)

“Hei adik kecil. Namaku Seokjin Fareas Aaltonion. Biasanya mereka memanggilku Reas.” Si sulung lebih dulu melakukan pendekatan pada sang adik bungsu. Sosok yang selama ini selalu ditunggu-tunggunya.

“Aku lagi, aku lagi! Namaku Jimin Tritian Aaltonion. Kau bisa memanggilku Tian!” Jimin memperkenalkan diri dengan semangat.

ekhem “Jungkook Ryndra Aaltonion. K-kak Ian.” Si bungsu gagal ini memalingkan wajahnya. Tidak tau saja jika saat ini telinganya tengah memerah.

Taehyung menoleh pada ketiga kakaknya. Ia ingin memperkenalkan diri juga. Ia harus berani. Tekadnya sudah terkumpul!

“A-aku, Emm, T-Taehyung!”

Dan kembali menenggelamkan wajahnya pada dada Yoongi.

Tidak taukah si kecil ini telah berhasil membuat para orang dewasa disana mengepalkan tangan menahan gemas?

Lalu, bagaimana nanti keseharian mereka bersama?

Kita lihat saja nanti.








TBC

cie, siapa yang seneng ini tbc, sayaaa☝

wkwkwk sesuai keinginan ayangie semwuah 👁👄👁

btw, tolong jangan panggil aku thor, aku berasa jadi Thor tokoh Beauty and the bis 😪

Kalian bisa panggil aku El! Gapapa, aku masih kicik

segini dulu, lanjut besok, besoknya, besoknya lagi besoknya lagi besoknya besok besoknya lagi.

byebye!

Little! Taetae ><Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang