The Last Son of Emperor.

1.1K 115 11
                                    

“Tae tau harus apa 'kan?”

Tae mengangguk.

“Ingat, Tae harus pergi setelah ibu meninggal.”

Sekali lagi Tae mengangguk.

“Taetae, ibu menyayangimu.”

Lalu tangan yang berada di pipi sang anak pun melemas. Membuat anak berumur 5 tahun itu menangis dan bergumam namanya.

“Hiks—Ibu, Tae s-sayang ibu.”

“Tae harus pergi seperti kata ibu.”

Lalu datanglah seekor burung merpati putih seperti yang pernah ibunya katakan.

.

.

.

.

“Brr, d-dingin.” Kaki mungilnya tenggelam di tumpukan salju. Ia lelah mengikuti burung merpati suruhan ibunya.

“H-hh, i-ibu.” Bibir mungilnya mengeluarkan uap dingin. Pakaiannya tak bisa dikatakan tebal.

“Nak, apa yang kau lakukan disini?” Ucapan itu sukses membuat sosok kecil itu terhenyak. Ia patah-patah mendongak untuk melihat siapa yang berbicara padanya.

Tubuhnya bergetar karena orang asing di depannya. Wajahnya seperti ingin menangis.

H-hiks—Ibuuuu!” Akhirnya anak itu pun menangis. Namun tak lama, tubuhnya meluruh, langsung saja ditangkap oleh pria yang lebih besar.

“Ssst, tidak apa-apa, tidurlah dengan nyenyak, kita pulang.” Ia menerima selimut tebal yang dibawakan oleh orang di sampingnya.

“Ayo pergi.” Pria itupun berbalik memunggungi orang suruhannya menuju kereta kuda yang sudah menunggu.

.

.

.

.

“Tae? Taetae? Taehyungie?”

'?'

'Seperti suara ibu.'

“Taehyungie?”

'Eh?! Ibuuu?!

“Sayang,”

'Hiks, ibu kenapa tinggalkan Tae?'

“Maafkan ibu, ya. Tapi sekarang Tae aman. Tae akan pulang.”

'Pulang?'

“Benar cantikku. Tae akan pulang.”

'Ibu??'

'Ibuu??'

'Hiks—Ibuu!'

“Ibuu!” Taehyung terbangun dengan wajah berlinang airmata. Membuat orang yang memangkunya sedikit terkejut karena teriakan si kecil.

“Sudah bangun? Ayo tidur lagi. Kau perlu banyak istirahat.” Ucap pria yang memangkunya.

“Paman siapa? Kenapa Tae ikut? Kata Ibu tidak boleh bicara dengan orang asing.” Tanya Taehyung dengan sedikit sesegukan.

Yang ditanya terkekeh. Ia mengelus surai lembut si kecil. “Namaku Yoongi De Aaltonion. Aku ayahmu. Dan kau baru saja bicara padaku.”

“A-ayah?” Tae kecil hanya menunduk dan bergumam.

“Benar, nak.” Lalu tatapan orang yang mengaku bernama Yoongi menjadi menyendu. “Nama ibumu, Jieun, benar?”

Taehyung mengangguk kecil. “Tae punya ayah...” Lanjutnya berguman.

“T-tapi ibu—”

“Kau tenang saja, baby. Aku sudah memindahkannya ketempat yang layak.”

Lalu Taehyung kecil kembali menangis. Tapi kali ini ditemani dengan dekapan pria yang mengaku ayahnya.

'Hangat. Seperti pelukan ibu.'

Dan tak lama matanya kembali terpejam.

“Yang Mulia Kaisar, kita sudah sampai.”

.

.

.

“Jadi dia adikku?”

.

“Ah, lucunyaa!”

.

“Dia adikku, tapi menggemaskan.”












End or TBC ayangie?

wkwk gue buntu nget nget. Awalnya malah pengen jadiin ini book. Akibat baca webtoon trus terinspirasilah inii.

Lanjutan tergantung kalian 😛

vote 100 untuk lanjut

gak bercanda, yakali anjir bisa² taun depan gue apdet 🗿

yah segitu dulu babai!

Little! Taetae ><Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang