Taehyung kini tengah sibuk dengan mobil-mobilan di ruang bermainnya. Sejak pertemuannya dengan Raja saat itu, ia lebih sering di panggil dan di ajak berkeliling istana. Membuat Taehyung menggerutu karena waktunya sendiri hampir tidak ada.
Oleh karena itu, mumpung ayahnya sedang tidak di istana ia bermain di ruang bermainnya dengan puas.
“Ugh, lapal.” Taehyung mengusap perut gembulnya. Ia berbaring di antara mainan-mainannya yang berserakan.
Lalu setelah itu ia berdiri dan berjalan dengan sedikit berlari menuju pintu besar di depannya. Berusaha menariknya dengan sekuat tenaga.
Dan berhasil. fyuuh. Taehyung mengusap peluh didahi dengan tangan mungilnya.
“Jisoo, Jisoo!” Kaki mungilnya berlarian di koridor istana. Mencari pengasuh cantiknya. Tapi ia malah menabrak seseorang.
“Aduh!” Tangannya mengusap dahi yang terbentur oleh pinggang orang di depannya.
“Tae minta maaf.” Ia mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak.
Baldresh?! Jungkook Baldresh?! Kenapa dia lebih besar dariku? Bukankah ia belum lahir?! Kenapa banyak yang berubah di buku ini?!
“Oh, Pangeran kecil. Maafkan atas diketidaksopanan saya yang tidak melihat anda.” Jungkook membungkuk dengan satu tangan yang ia taruh di dada.
“Ha? Oh i-iya. Tae yang salah kalena tidak lihat-lihat. Apa tuan—”
“Jungkook. Yang Mulia Pangeran bisa memanggil saya Jungkook.” Lelaki yang lebih besar memberikan senyumannya.
“Baiklah. Apa tuan Jungkook melihat Jisoo?” Pertanyaan polos lainnya dari Taehyung.
“Maaf atas kelancangan saya Yang Mulia. Tapi anda sangat menggemaskan, saya tidak tahan untuk tidak mencubit pipi anda.” Tangannya ia larikan pada pipi gembil Taehyung. Membuat sang empu merengut kesal. Ia pernah menggigit jari ayahnya karena tidak berhenti mencubit pipinya.
ugh, tidak usah diingatkan!
“Jangan cubit-cubit. Sakit tau!”
“Oh, maaf Yang Mulia Pangeran kecil.” Jungkook terkekeh kecil.
“Ish jangan tawa-tawa! Tadi 'kan Tae tanya, lihat Jisoo tidak? Kenapa tidak jawab? 'Kan tinggal jawab ya atau tidak. Begitu saja susah.” Ternyata walaupun ia berasal dari antah berantah, disini darah ayahnya tetap mengalir ya.
“Maaf Yang Mulia, saya tidak melihat pengasuh Yang Mulia. Jika berkenan maukah saya temani mencari?”
aku kan suruh menjawab iya atau tidak, kenapa panjang sekali?
“Hmh, tidak pelu, pelu, pelluu ish pokoknya itu! Aku mau cali sendili, dah Jungkook.” Taehyung meninggalkan Jungkook dengan melambaikan tangannya. Tidak menyadari bahwa Jungkook memberikan tatapan dengan penuh arti.
tbc.
anjay slebew 🤸
KAMU SEDANG MEMBACA
Little! Taetae ><
Short StoryBerisi kumpulan cerita-cerita Taehyung kecil sama para hyung-hyungnya! Child! Tae Old! All