Hari ketiga Dery dirawat dirumah sakit, itu berarti Lucas juga sudah tiga hari tidak sekolah
"bosan, keluar yu der
Luh kuat jalan engga atau mau gua ambilin kursi roda" tawar Lucas dia bosan dikamar rawat orang Lucas sudah bilang dia bukan pasien tapi keluarga nya malah tidak memperbolehkan nya ikut sekolah dengan alasan menjaga Dery.
"Gua kuat jalan kok, ya sudah ayo kita keluar"
"Sini tiang infusnya gua yang pegangin"
" Mau kemana kita?"
"Kalau ketempat bermain ketuaan, ketaman bosan cuma lihat bunga, gimana kalau kekantin rumah sakit saja!"
"Loh ngapain?"
"Laper gua"
"Tadikan sudah makan terus emangnya punya uang kamu Lucas?"
"Punya lah gua kaga semiskin itu kali der lagian juga ini rumah sakit tempat Abang Ten kerja kita jual nama Abang Ten aja pasti bisa beli makanan"
"Terserah kamu lah aku ngikut aja""Permisi mba beli pop mie satu teh jus 3,
Luh mau kaga?"
"Emangnya boleh?"
"Engga boleh sih tapikan asal jangan ketahuan saja" sambil nyengir kuda Lucas tuhPesenan mereka pun sudah sampai dengan seenak jidatnya Lucas makan pop mie sama cabe dan saos yang buanyak banget, dilain tempat doktor Doy yang mau memeriksa Dery kebingungan kemana pasiennya. Dokter Doy beserta perawat mencari mereka berdua.
Rasanya dokter doy ingin menimpuk kepala Lucas dan Dery dengan sepatu jika tidak lupa mereka berdua adalah adik dari temannya dokter Ten saat melihat keduanya tengah sibuk memakan mie apalagi dilihat lucas memakan mie dengan warna yang sangat merah, karena dokter Doy sudah tau Lucas punya riwayat penyakit paru paru.
"Siapa yang izinkan kalian berdua makan itu?""Anu anu anu dok" Lucas yang kikuk takut dia di adukan keabang Ten dan berakhir di nebulazer atau segala peralatan lainnya.
"Balik kamar sekarang juga"
"I.y.a dok" jawab mereka berduaDokter Doy langsung membantu Dery untuk berbaring dan memaksa Lucas untuk berbaring menunggu Ten datang karena perawat baru saja diperintahkan untuk memanggil dokter Ten dan menceritakan semuanya.
Lucas sendiri sudah keringetan dia takut banget"Adek kok nakal sih?"
"Maaf Abang" Dery yang baru saja diperiksa oleh dokter Doy.
" Iya adek Dery istirahat yah Abang mau ngomong sama lucas.
Adek Lucas tau kesalahan nya apa"
"Makan pedes dan minum es. Maaf Abang"
"Abang hukum mana tangannya?"
"Jangan Abang hiks" hukuman nya cuma diinfus kok bukan dicambuk
"Diam sekalian di nebulazer tidak lupa jari nya terpasang oxymeter" Lucas sudah menangis lah ini semua tidak nyaman membuat pergerakan dia terbatas yang paling kesel sih, kalua mau pipis harus di bantuin sama yang lain.Doy yang mau pamit segera lah Ten berucap
"Terimakasih yah Doy, maaf mereka merepotkan kamu"
"Engga papa kok, adik mu sudah ku anggap adik ku sendiri mulai sekarang panggil Abang Doy saja yah"
Mereka pun menganggukkan kepala sebagai jawaban.Ayah memasuki kamar mereka berdua dan ada Ten yang sedang duduk disofa.
"Loh ini kenapa?"
"Nakal ayah mereka kabur kekantin rumah sakit terus memakan mie instan dengan cabe yang banyak dan minum es membuat dokter Doy dan perawat kecapean mencari mereka berdua" apapun penyakit nya es selalu menjadi penyebabnya
"Maaf ayah, Dery engga bakalan ulangi lagi" kalau ingat lanjutan nya dalam hati.
"Lucas juga kok"
"Ini sakit Abang lepasin dong" sambil menunjukan jarum infus ditangannya"
"Nanti setelah habis cairannya"
"Laper bang" xiojun
"Bukannya tadi sudah makan mie"
"Belum baru 2 suap sudah tertangkap sama dokter Doy"
"Yah sudah sini Abang suapin, Lucas disuapin ayah"Mereka berdua pun makan siang dengan lahap karena laper bodoh amat lah masalah gengsi tadinya mau ngambek masalah nya urusan perut nomor 1, cacing diperut mereka sudah demo minta diisi makanan.
TBC
Gabut banget aku yah ampun
Update 5 kali 😭🤣
Maaf typo
KAMU SEDANG MEMBACA
tetap bertahan hidup walaupun beban keluarga
Fanficsampulnya kok kepotong sih 😭 jadi ini cerita sebuah keluarga yang memiliki anak 7