T W E N T Y - O N E

17 8 6
                                    

Kantin Kampus
Kali ini kantin sedikit sepi. Mungkin karena masih pagi kali ya? Dan masih pada pelajaran dikelas.

Chiko duduk sendirian disalah satu kursi yang disediakan disana. Niatnya bukan untuk bersantai- santai atau makan, tetapi untuk mengerjakan tugas tambahan dari Pak Jamal karena dirinya tidak bisa hadir dikelas Pak Jamal minggu lalu.

"Hai Kak Chiko. Boleh aku duduk disini?"

"Banyak kursi lain. Duduk disana aja"

"Tapi aku maunya disini kak. Boleh ya?"

"Terserah" Cilla langsung duduk disebelah Chiko.

Chiko yang sudah pw alias sudah mendapatkan posisi yang nyaman disitu, mau tak mau harus pindah karena kurang nyaman jika duduk dengan lawan jenis. Apalagi Cilla yang notabene sudah jelas- jelas suka dengannya.

"Loh Kak Chiko mau kemana?" Tanya Cilla yang bingung kenapa Chiko membereskan barang- barangnya.

"Gue mau pindah. Kan lo mau duduk sini kan?"

"I-iya sih. Tapikan mau duduk sama Kak Chiko"

"Gue yang gak mau" Chiko langsung pergi setelah semua barang- barangnya masuk kedalam tas.

"Kak Chiko!!"

Semua orang yang berada di kantin menyaksikan kejadian itu dan mulai berkomentar.
"Dih caper banget ya"

"Caper banget najis!"

"Gak ada malu ya gitu jadinya"

"Perek banget ahaha"

"Najis banget wei"

"Hahaha" dan lainnya.

"Ishh!!! Ngeselin! Awas aja nanti" ia pun ikut pergi dari kantin, tak mau malu lama- lama.

✨✨✨

Tanggal 12 November 2022

Tanggal tersebut telah ditentukan oleh kedua belah pihak untuk acara pertunangan Chiko Mandala dan Pricilla Tamara Meydle.

Chiko sekarang hanya bisa pasrah dengan perjodohan ini, karena semua usahanya untuk membatalkan perjodohan ini sia- sia begitu saja. Ditambah lagi ia harus memikirkan nasib perusahaan keluarganya yang mengalami penurunan yang sangat drastis, itu membuatnya mau tak mau harus menerima perjodohan ini.

"Lo kenapa kak? Gak mau gabung sama yang lain didalam?" Nila yang melihat Chiko duduk sendirian di taman belakang rumahnya, langsung menghampirinya.

"Males gue. Lo sendiri kenapa gak sama yang lain? Mana Kak Rico?"

"Dia lagi anter mami ke toko perhiasan buat ambil cincin tunangan lo, kak"

"Ohh"

"Lo masih gak mau berubah pikiran kak tentang Cilla? Belum bisa lupain dia ya?" Tanya Nila dengan sedikit memelankan suaranya agar tidak ada yang bisa menguping obrolannya.

"Gue gak suka sama temen lo. Dan gue enggak mau temen lo sakit hati karena gue gak bisa suka apalagi sayang sama temen lo. Dihati gue cuman ada dia. Lo taukan maksud gue?"

"Gue paham kok kak. Sabar ya" Nila menepuk pelan pundak Chiko.

"Thanks ya"

"Iya kak. Yaudah gue balik kedalem ya. Takut dikira yang enggak- enggak sama yang lain hahaa"

"Ada- ada aja lo hahaa"

S Y A N A (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang