T W E N T Y - F O U R

17 7 9
                                    

Sudah tiga jam Chiko berada di apartemen Velin. Banyak sekali alasan Chiko agar bisa berlama- lama disana, mulai dari alasan membantu Cici mengerjakan tugas sekolahnya, alasan lapar ingin numpang makan sebelum pulang, alasan ngantuk jadi mau numpang tidur dahulu, dan banyak alasan lainnya.

"Lo kapan mau balik ke habitat lo sih? Udah jam segini anjir. Gak enak kalau tetangga gue tau ada cowok asing yang lama- lama disini"

"Tetangga kamu udah tahu juga Sya kalau aku disini. Tadi sebelum aku kesini, aku mampir ke beberapa tetangga kamu" jawabnya santai.

"HAA?!!?!" Seketika Chiko menutup telinganya.

"Kenapa si Sya?"

"Lo ngapain nemuin tetangga gue?!!! Pasti Lo ngomong yang macem- macem kan?!! Iyakan?!!! Jawab lo ngomong apa"

"Aku cu-"

"Jawab lo ngomong apa!" Potong Velin.

"Aku bil-"

"Bilang apa?" Lagi dan lagi.

"Ya Tuhan, berikan hambamu ini kesabaran yang banyak untuk menghadapi perempuan didepan hamba"

"Jawab Ko"

"Syana yang cantik. Chiko daritadi mau jawab tapi kamu selak terus" ujarnya sambil mencbit pipi chubby cewe didepannya.

 Chiko daritadi mau jawab tapi kamu selak terus" ujarnya sambil mencbit pipi chubby cewe didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihhh Chiko.. tangan lo berminyak habis pegang gorengan! Kenapa mala pegang muka gue!!! Gue baru skincare-an huaaa"

Batal deh acara romantis- romantisnya.

'batal deh adegan romantis gue sama Syana. Gara- gara tangan sialan gue yang megang gorengan' pikirnya dalam hati.

"Hehee maaf deh maaf. Jadi gini Sya, aku ketemu tetangga kamu buat kasih oleh- oleh dari Kak Rico. Diakan habis pulang honeymoon sama sahabat kamu"

"Ohhh.."

"Eh tapi ya, aku tuh seneng tau sama tetangga kamu"

'baru beberapa menit lalu godain gue, kok udah suka sama yang lain sih. Eh apaan sih!! Kok jadi mikirin dia dah' gelengan kepala Velin membuyarkan pikirannya.

"Kenapa Sya? Kepala kamu sakit?"

"Hah? Oh.. Enggak apa- apa. Btw lo suka sama tetangga gue yang mana? Mba Santi? Gak ada cewe lain apa? Eh maksud gue gini.. Mba Santi dah punya suami, masa iya lo suka sama istri orang"

"Bukan suka itu Sya-yang" sentilan pelan didahi Velin.

"Aduhh sakit tau" aduhnya.

Padahal mah enggak ada sakit sama sekali. Emang dasarnya si Velin lebay.

"Lebayy deh. Enggak kenceng padahal"

"Oke back to topic"

"Aku tuh suka karna tetangga kamu baik, ramah banget. Aku tadi didoain tau" ceritanya.

S Y A N A (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang