Malam itu taehyung pergi makan dengan Sehun lagi-lagi pria pucat itu meminta taehyung kembali tentu mereka kehilangan jika taehyung keluar begitu saja, pekerjaan taehyung sangat baik hanya akhir-akir ini saja sedikit kacau tapi tentu itu tak bisa menghapus kinerja baiknya selama ini.
Taehyung lagi-lagi menolak ia sudah memantapkan hati ia juga mulai menikmati pekerjaan nya yang sekarang, menjadi warga sipil ternyata tak seburuk yang ia duga sebelumnya.
Taehyung menaruh kembali gelas miliknya saat Sehun bercerita pagi tadi ia mendatangi apartemen Irene tapi wanita itu tak ada.
"Sudah kubilang jangan mengganggunya, jangan menakutinya apalagi menyakiti nya" ucap taehyung pelan tapi terdengar menakutkan
Sehun tau taehyung tengah marah padanya sekarang tapi ia tak begitu peduli.
"Jangan mencampuri urusan ku" ucap taehyung lagi
"Aku kesal kau bodoh sekali" keluh Sehun "yaa lagipula dia tak ada disana" ucap Sehun "kau mengatakan nya seolah aku baru saja mendorongnya dari atas gedung"
"Aku yang akan membunuh mu kalau itu sampai terjadi"
Taehyung tau Irene tak di Korea sekarang karena kemarin Alice mengatakan nya padanya kalau mau pergi dengan ommanya selama empat hari mengunjungi Soohyun.
Membicarakan wanita itu membuatnya kembali merindukan nya, ia ingin tau wanita Bae itu sedang apa sekarang, seharusnya ia sudah sampai sana satu jam lalu, ah apa dia lelah bagaimana penerbangan nya apa lancar? Banyak sekali yang ingin ia tanyakan tapi hanya bisa ia pendam saja.
***
Ketika di Korea taehyung begitu merindukan nya di Melbourne Irene akan memiliki jadwal yang cukup sibuk besok, itu sedikit membantu Irene untuk tak terus-terusan memikirkan taehyung. Ya tak hanya taehyung dia pun masih sering memikirkan pria Kim itu, ia masih sering melihat ponselnya berharap pria itu menghubungi nya atau mungkin menyusul nya kemari meski rasanya itu tidak mungkin mengingat dia sendirilah yang menyuruh pria itu untuk pergi dan tak muncul lagi didepan nya.
Irene menolehkan kepalanya menatap Soohyun yang menyodorkan kaleng minuman untuknya. Irene mengambil itu dan mengucapkan terimakasih.
"Terimakasih" ucap Irene
"Alice sudah tidur?" Tanya Soohyun
"Sudah baru saja" ucap Irene "onnie aku senang Alice dan Lena bisa cepat akrab aku melihat mereka seperti kita dulu" ucap Irene
Lena adalah anak Soohyun yang berarti keponakan Irene usia Lena satu tahun lebih tua dari Alice.
Soohyun mengangguk "aku tidak mengerti bagaimana bisa Alice jadi begitu mirip denganmu" ucap Soohyun lalu ikut duduk disana bersama Irene "mereka seperti versi mini kita, Lena juga benar-benar mirip denganku" ucap Soohyun
Irene mengangguk setuju
Sudah lama kakak beradik itu tak duduk dan minum bersama seperti ini.
Irene tersenyum lalu mengangguk, Irene membuka minuman itu dan mulai menikmati nya
"aku juga tidak tau kenapa dia bisa mirip denganku, jaejin sama sekali tidak pernah menanyakan Alice aku kasian padanya" ucap Irene, Irene selalu saja jadi sedih setiap kali membahas topik ini.
"Tak apa Alice sudah cukup bahagia punya omma seperti mu" ucap Soohyun, jika diingat lagi sejujurnya Soohyun juga tak menyangka Irene adiknya bisa merawat Alice dengan begitu baik seperti sekarang, dulu Irene adiknya memintanya untuk mengambil Alice tapi ia menolak karena mengurus Lena saja ia sudah sangat repot.
Soohyun melirik jari tangan Irene ada cincin melingkar manis di jari adiknya itu.
"Dari Suho?" Tanya nya