Type: Spoiler
Words: 627
***
Arsa sudah akan memejamkan kedua matanya ketika ponselnya berbunyi. Ini sudah hampir jam sebelas malam, siapa yang menelepon selarut ini? Pemuda itu meraih ponselnya di atas meja di sisi tempat tidur dan membaca nama penelepon, nama Lucy muncul di sana. Jun ingat jika mereka sudah bertukar nomor ponsel beberapa waktu yang lalu.
"Hello, Lucy?" Jun bertanya pelan.
"Mr Arsa, bisakah kau menemaniku? aku takut sendirian," suara kecil di seberang berbicara kepadanya.
"Lucy, kau belum pergi tidur?" Arsa bertanya sebelum mengiyakan permintaan anak itu.
"Daddy belum pulang, aku takut!" Suara Lucy memang terdengar tidak tenang.
"Apakah Daddy memang sering begini?" Jun bertanya sembari beranjak dari ranjangnya, ia mengambil jaket dan memasangnya sambil terus berbicara dengan anak di seberang.
"Tidak, biasanya jika Daddy pergi maka Mommy akan datang menemaniku tapi sepertinya Daddy dan Mommy bertengkar jadi dia tidak datang."
Arsa menghela napas, orang tua macam apa yang mengorbankan anak mereka karena rasa egois masing-masing?
"Apa kau ingin aku datang ke sana dan menemanimu?" Arsa bertanya dengan nada khawatir.
"Iya, aku takut Mr Arsa, aku tidak bisa tidur."
Arsa kini keluar dari kamarnya, berjalan menuruni tangga dan keluar dari rumahnya. Beruntung ia menyimpan data-data seperti alamat dari setiap siswanya jadi tidak kerepotan ketika harus menghadapi hal seperti ini. Arsa menaiki bus menuju ke alamat si gadis kecil sambil terus berbicara dengannya di telepon.
Ketika bus tiba di daerah tujuan, Arsa harus berjalan beberapa meter dari halte, beruntung rumah itu tidak berada di kawasan perumahan yang memiliki penjagaan ketat. Rumah ini memang cukup mewah, ia yakin jika Lucy memang anak orang kaya raya, terbukti jika selama ini yang mengantarnya ke sekolah adalah asisten ayahnya.
Arsa mendorong pintu kecil di sisi pagar rumah itu dan masuk, ketika ia berkata kepada Lucy jika ia telah berada di depan pintu, didengarnya gadis kecil itu menjerit senang dan tak lama pintu terbuka, Lucy berdiri di depannya dengan ponsel berwarna pink dan sebuah boneka anjing di dalam pelukannya.
"Mr Arsa!" Ia memekik girang.
Arsa berjongkok, segera meraup tubuh kecil itu ke dalam gendongannya, "ayo kita masuk." Ucapnya sembari masuk dan menutup pintu.
"Di mana kamar tidurmu?" Arsa bertanya kepada anak di dalam gendongan koalanya ini.
"Di atas, Mr," jawabnya tanpa bisa menutupi rasa bahagianya. Ia memeluk erat leher Arsa dan melonjak-lonjak.
Mereka memasuki sebuah kamar yang cukup besar, dekorasinya didominasi warna pastel. Arsa membaringkan gadis kecil yang telah memakai piyama itu di atas tempat tidurnya. Lucy memang anak yang sulit beradaptasi dengan orang lain tapi bukan berarti ia anak yang sangat tertutup. Lucy adalah bocah periang dan lucu ketika ia sudah akrab dengan seseorang.
Beberapa saat Arsa menemani Lucy, gadis itu menjadi sangat mengantuk ketika Arsa membacakan cerita tentang Jack dan pohon kacang ajaibnya, gadis kecil itu jatuh tertidur tak lama kemudian. Beberapa saat setelah memastikan anak itu benar-benar pulas, Arsa akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar sang murid. Ia berjalan menuruni tangga, beberapa saat kemudian ia memutuskan menunggu orang tua Lucy kembali, ia harus memperingatkannya agar lebih peduli kepada puterinya. Bagaimana bisa mereka membiarkan seorang bocah yang belum genap berusia lima tahun tinggal sendirian di rumah sebesar ini tanpa pengasuh atau orang dewasa lainnya?
Arsa duduk diam selama beberapa saat, ia melirik jam di pergelangan tangannya, sudah memasuki dini hari, ia masih bertahan di sana karena tidak mungkin ia meninggalkan Lucy seorang diri. Nyaris satu jam Arsa berdiam di sana sampai ia mendengar bunyi ketukan sepatu memecah kesunyian, sesosok tubuh tinggi berjalan di tengah ruangan yang terang benderang itu.
Arsa melihat ke arah datangnya sosok itu, menemukan seseorang yang kini juga menatap kepada dirinya. Sesaat Arsa masih tertegun sampai kemudian ia menyadari sesuatu, ia mengenal sosok ini meski kejadiannya sudah cukup lama berlalu. Ia berdiri dengan perasaan gugup.
"Kau?"
TBC
Kalteng, 17 September 2022
Love
❤️ Treseluf4ntasy ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife Material
Fiction générale[TAMAT] Arsa yang dibuang keluarganya sejak kecil dan hidupnya tidak pernah bahagia kemudian bertemu Jun, pria yang menjadi teman one night standnya. Hal terus berlanjut, merasa Arsa adalah tipe pasangan yang ideal untuknya, Jun terus mengejarnya. [...