Type: Spoiler
Words: 390
♥︎♥︎♥︎
Beberapa hari telah berlalu sejak putus dari Jun. Arsa berusaha menyibukkan dirinya agar ia tidak terus terlarut dalam perasaan sedih.
Sedih?
Ya, sedih. Arsa merasa hidupnya sunyi kembali. Ketika bersama anak-anak di sekolah ia akan merasa terhibur tapi saat ia sendirian, semua bayangan masa ia dan Jun menghabiskan waktu bersama selalu menari di benaknya.
Arsa tidak tahu harus bagaimana. Ia hanya berusaha menjalani hari-harinya seperti biasa meski hatinya terasa kosong. Beruntung ia memiliki Lucy yang selalu membutuhkan dirinya.
Seharusnya Arsa berlari lagi. Seharusnya ia meninggalkan semua sumber rasa sakitnya seperti dulu. Tapi ia tak bisa meninggalkan Lucy. Ia juga sudah lelah berlari. Maka menghadapi saja adalah satu-satunya cara yang ia punya. Maka terus bertahan di sini jelas akan membuatnya selalu bertemu dengan orang-orang yang terlanjur bersinggungan dengan kehidupannya. Seperti saat ini Arsa berdiri dalam diam ketika ia bertemu tatap dengan gadis ini. Meski tak begitu kenal tapi ia yakin gadis ini adalah gadis yang sama yang dulu menjemput Lucy."Kau Arsa? aku ingin bicara denganmu." Ucapnya pelan.
♥︎♥︎♥︎
"Aku dan Jun sudah berakhir jika itu yang ingin kau tanyakan." Arsa berkata sembari memandangi Lucy yang sedang bermain dengan anak-anak yang lain di sebuah wahana permainan, beberapa pengasuh wanita mengawasi mereka bermain.
"Putus?" Olivia nampak terkejut.
"Ya, kurasa kami tidak akan cocok bersama." Arsa berkata dengan nada tenang.
"Tidak cocok atau karena ada orang ketiga?"
♥︎♥︎♥︎
Jun POV
Ini adalah tepat seminggu hubunganku dan Arsa berakhir atas permintaannya. Tadinya kupikir akan biasa-biasa saja, bukahkah sebelum ini aku juga sudah terbiasa putus cinta dan rasanya tidak seberapa?
Tapi aku salah. Berakhir dari Arsa rasanya berbeda. Menyadari jika Arsa benar-benar sudah tidak peduli padaku membuatku merasa kacau. Mendengar Lucy berbicara dengannya di telepon atau mendengar Penelope menceritakan tentang menu sarapan untuk Lucy yang disediakan oleh Arsa membuat hatiku seperti dicubit.
Bagaimana bisa aku melupakannya jika kenyataannya ia masih berada di sekitarku?
Kenapa terlalu singkat kebahagiaanku dengannya?
Letak salahnya di mana?
Hidupku terasa hampa!
"Kau terlalu sibuk, jadi kau tidak punya waktu untuknya!" Jake berkata di sebelahku, menyadarkan lamunanku.
"Kurasa Arsa orang yang pengertian." Ryan di sisi kananku ikut memberikan tanggapan.
"Dia memutuskan Jun karena tidak datang ke restoran?" Jake seakan ingin mengungkapkan penilaiannya terhadap Arsa.
"Dia menunggu dari setengah tujuh sampai jam sebelas malam, siapa yang tidak marah?"
♥︎♥︎♥︎

KAMU SEDANG MEMBACA
Wife Material
General Fiction[TAMAT] Arsa yang dibuang keluarganya sejak kecil dan hidupnya tidak pernah bahagia kemudian bertemu Jun, pria yang menjadi teman one night standnya. Hal terus berlanjut, merasa Arsa adalah tipe pasangan yang ideal untuknya, Jun terus mengejarnya. [...