13. Putus 💔

977 168 12
                                    

Setelah saya menerima beberapa pesan pribadi, rupanya bagi sebagian readers, PDF masih terdengar asing.

Beberapa kurang begitu familiar dengan istilah itu.

Beberapa bingung bagaimana caranya membeli atau membuka file PDF.

Jadi saya hanya akan menjelaskan sedikit ya, PDF (Portable Document Format) itu berupa file berisi (dalam hal ini story/cerita) yang saya buat. Jadi nanti kalian tinggal unduh filenya dan bisa membaca di sana. Gak ribet kok, mungkin hanya karena beberapa file ada yang diprotect aja sih tapi itu pun gak seberapa ribet tinggal masukin password doank. PDF bisa kok kalian buka di hp, mau lewat WA atau Telegram, semua bisa.

Keuntungan membeli story dalam bentuk PDF dari kakak apa aja sih, Kak?

Keuntungannya adalah kamu dapat membaca cerita itu berulang kali dan itu full satu judul. Kamu bisa meminta dikirim ulang apabila story yang sudah kamu beli terhapus, kamu hanya tinggal kirim bukti ss pembelian (kalau ada) ke saya. Kamu gak perlu capek-capek menunggu update on-going, gak perlu capek-capek vote+comment juga. Terus gak khawatir storynya akan hilang karena kita gak tahu kan di Wattpad itu bakalan kayak gimana ke depannya.

Keuntungan lainnya? Harganya gak mahal kok. Saya naro harga dengan pertimbangan matang. Untuk story di bawah 30 chap akan saya hargai sekitaran 20-25K, untuk story di bawah 15 chap hanya akan saya hargai 10K, itu full satu judul ya. Sepertinya itu worth it-lah ya dengan story yang akan kalian dapatkan.

Jadi bagi kalian yang masih takut untuk beli PDF (takut ribet, takut gak ngerti, takut kemahalan) ini gak sulit, gak ribet dan gak mahal kok bagi pencinta dunia membaca, masih seperempat harga dari novel fisik. Tapi saya tidak memaksa atau mempengaruhi kalian loh ya, saya hanya menjawab pertanyaan kalian, semoga dimengerti 🥰🙏🏻

Type: Spoiler

Words: 900




♥︎♥︎♥︎


Arsa POV

Angin malam di penghujung musim gugur menampar kesadaranku, aku segera berbalik dari sana dan berjalan menjauh. Seketika hatiku seperti pecah berkeping-keping. Baru saja aku membuka hatiku dan berusaha percaya kepada seseorang, tapi kenapa harus dihancurkan lagi?

Baru saja kupikir seorang malaikat datang ke dalam hidupku namun ternyata semua tak sejalan dengan apa yang kuharapkan.

Apakah selama ini aku hanya berhalusinasi?

Apakah sebenarnya kisah yang kujalani bersama Jun selama ini hanya khayalanku saja?

Aku menggigit bibirku, mencubiti tangan kananku dan merasakan sakit, berarti aku tidak sedang bermimpi. Berarti ini memang nyata!

Meski sudah pernah mengalaminya sebelum ini tapi kenapa rasanya masih sakit? Bahkan kali ini jauh lebih sakit!

Baru saja aku berpikir jika kehidupanku akan bahagia setelah ini, baru saja aku mengira jika ini adalah awal yang baru untuk hidupku, malah terjadi hal yang semenyakitkan ini.

Pertanyaanku, dari sekian banyak manusia di dunia ini, kenapa harus Rei?

Kenapa harus dia lagi?

Setelah merebut cinta ayah dan kakakku, ia merebut kekasih atau tepatnya mantan kekasihku, lalu apakah sekarang ia akan merebut Jun dariku?

Kenapa dunia ini sangat sempit sehingga di mana pun aku berada, aku bertemu Rei?

Apakah setiap sudut bumi ini adalah milik Rei Deiza seorang?




♥︎♥︎♥︎


"Kau sudah kembali? aku sudah menidurkan Lucy. Penelope meneleponku jam delapan malam tadi, ia harus menemui ibunya. Karena kau sudah kembali maka aku pulang." Arsa berkata cepat, ia bahkan tidak memberikan kesempatan kepada Jun untuk berbicara. Pemuda bertubuh kurus itu segera berlalu melewati Jun, berjalan menuruni tangga dengan cepat.

Jun yang tersadar segera membawa kaki jenjangnya untuk bergerak cepat menyusul langkah kaki sang kekasih. Ia tak mau membuat kesalahan lagi.

Srettt!

"Tunggu, Sa!" ia berhasil menggapai tubuh pemuda itu, menggenggam pergelangan tangan kurusnya, menghentikan langkahnya yang sudah akan mencapai pintu utama.

"Ada apa? kau pasti lelah, beristirahatlah." Arsa menatap Jun dengan tatapan biasa, tidak menyiratkan kemarahan atau jenis kekesalan apa pun.

Kenapa ia harus marah? Jun bukanlah barang, bukan benda yang ia miliki dengan mutlak. Jun adalah manusia, bahkan strata mereka saja berbeda, Jun adalah seorang pengusaha besar dan dirinya hanya seorang pria biasa, guru taman kanak-kanak dan jelas level mereka tidak sebanding. Maka marah dan kesal kepada lelaki ini bukanlah haknya, sekecewa apa pun ia, ia tak berhak menunjukkannya.

"Aku akan mengantarmu pulang, Sa." Jun berkata dengan nada lembut.

"Tidak usah, aku akan memesan taksi. Kau beristirahatlah, jangan tinggalkan Lucy seorang diri." Arsa berbalik.

Srettt!

Lagi-lagi Jun menahan langkahnya, kali ini pria itu memeluk dirinya dari belakang.

Deggg!

Nyatanya jantung Arsa berdegup ketika pria ini memeluknya, merasakan dada bidangnya menempeli punggung kurusnya. Sejenak Arsa menikmati debaran jantungnya, menikmati hangatnya hembusan napas Jun di sisi telinganya, menikmati keheningan sebelum kenyataan menamparnya, membawanya kepada alam sadar. Semua hal di dalam hidupnya jika berhubungan dengan Rei, maka ia akan kehilangan.

Srettt!

Arsa melepaskan diri dari dalam pelukan Jun, kini ia berbalik, keduanya berhadapan. Arsa menatap lekat sepasang mata indah yang telah membuatnya terjatuh ini. Arsa kini ketakutan, bayangan kepahitan demi kepahitan di masa lalu kini menghantui dirinya.

Usianya tiga belas ketika ia melihat ayahnya mengusap pucuk kepala seorang anak lelaki lain. Kemudian ia terus melihatnya menjadi prioritas utama di dalam keluarga yang seharusnya adalah miliknya, ruang di mana ia seharusnya mendapatkan kehangatan dan kasih sayang. Ya, Arsa mengingat dengan jelas jika Rei Deiza selalu mengambil semua yang seharusnya menjadi miliknya.

Lalu setelah ia dewasa, satu-satunya orang yang paling dekat dengannya, yang ia cintai dan ia pikir akan terus bersamanya sampai ia tua, nyatanya juga direbut oleh orang yang sama. Maka trauma itu kini membayangi setiap hembusan napas Arsa. Masih ditatapnya wajah tampan pria tinggi di depannya ini, Arsa tahu jika tatapan itu berbeda dari biasanya. Sorot mata Jun nampak sendu.

"Maafkan aku, Jun. Keadaanku belakangan tidak baik, kuharap kau mau mengerti jika aku meminta kita untuk tidak bersama lagi."

TBC


Kalteng, 21 September 2022

Love

❤️ Treseluf4ntasy ❤️












Wife MaterialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang