Wife Material

10. Lucy's Mommy?

Type: Spoiler

Words: 599

♥︎♥︎♥︎

Arsa POV

Sudah hampir satu bulan ini Lucy dan Jun menempeliku. Lucy akan pulang denganku dan Jun akan menjemputnya. Terkadang Jun menginap di rumahku dan kami akan bercinta seperti biasa.

Aku tak tahu kenapa kami jadi begini?

Kenapa aku dengan mudahnya mengizinkan dia menyentuh tubuhku?

Ia selalu datang mencariku. Entah ia akan menginap di rumahku atau ia akan memaksaku ikut pulang ke rumahnya. Sikapnya sangat manis kepadaku sampai aku jadi terbawa perasaan. Setelah kehadiran Jun, aku berpikir jika semesta memang sudah saatnya mengirimkan seorang malaikat di dalam hidupku. Menyinari setiap sudut gelap di hatiku, membuatku merasakan jika aku menarik, disukai seseorang dan merasa dicintai.

Kami akan menghabiskan waktu separuh malam hanya untuk bercumbu bahkan di saat kami berdua tak terikat hubungan apa pun. Kedekatanku pada Lucy pun semakin dalam, perasaan sayangku semakin besar, aku memperlakukannya bukan lagi seperti kepada seorang siswa tapi aku menyayanginya seperti adik bahkan anak kandungku sendiri. Sampai detik ini belum ada pembahasan berarti tentang kami, tentang aku dan Jun dan juga tentang siapa dan di mana ibu kandung Lucy.

Aku terlena dengan kenyamanan yang kurasakan. Aku terlalu jatuh ke dalam buaian perasaanku atas segala sikapnya. Jun bersikap sangat lembut, ia kerap mengajakku dan Lucy pergi keluar di akhir pekan, kadang kami akan memasak bersama entah untuk makan malam atau memasak di akhir pekan. Perlahan hatiku yang dulu dingin dan sepi kini terasa menghangat. Kesepian yang selama ini membekukanku semakin mencair. Kupikir aku tak seharusnya menyesali kedatanganku ke negara ini.

Meski tak ada ikatan apa pun di antara kami tapi aku merasakan kedekatan kami seperti orang yang berpasangan. Kami akan bercinta di waktu-waktu tertentu, tidur saling mendekap dan bangun di pagi hari dengan senyum di bibir masing-masing. Keberadaan Lucy pun menambah kebahagiaanku sampai aku lupa akan kenyataan jika aku bukan siapa-siapa.

Kehadiran Jun dan Lucy di dalam sepinya hidupku membuatku melupakan fakta jika mereka bukanlah milikku.

Kenapa aku bisa merasakan seperti ini?

Sampai akhirnya sesuatu terjadi, mengusik semua perasaan indahku selama ini. Seperti saat ini!

"Tapi Lucy tidak mau ikut dengan Mommy, Lucy ingin bersama Mr Arsa!"

Pekikan Lucy tak mampu membuat kekosongan jiwaku sesaat tadi tersadar. Sosok cantik dengan penampilan stylish di depanku kini cukup menggoncang jiwaku. Wanita ini mungkin seusia Jun, jika dilihat mereka jelas adalah pasangan serasi.

"Kenapa kau jadi seperti ini? kenapa menolak Mommy? apakah seseorang mengajarkanmu untuk membangkang?" Ia menatap tajam pada Lucy dan juga menatap padaku sekilas. Bibir merahnya mengucapkan kalimat menuduh di akhir.

"Lucy mau Daddy! Mau Daddy!" Lucy tidak mau tahu, ia terus meronta dan berhasil lepas, ia berlari padaku dan memeluk kedua kakiku, "Lucy tidak mau ikut Mommy!" ia menatapku sembari menggelengkan kepalanya.

Aku berjongkok, membuatnya kini memeluk leherku, "Lucy, dengarkan Mr Arsa, kenapa Lucy tidak mau ikut Mommy?" aku bermaksud merayunya.

Ia menggeleng ribut, "Mommy sangat galak, ia memaksa Lucy memakan beef steak dan pancake!" Lucy masih memeluk erat leherku.

Aku menghela napas pelan, sangat mengerti jika Lucy memiliki keengganan pada hal-hal tertentu. Ia tidak suka mendengar cerita bertema hewan serigala, ia tak suka makan daging sapi, ia tak suka pancake dan tak suka melihat mainan mobil-mobilan. Lucy cukup sensitif dan aku sangat memahaminya.

"Lucy, ayo cepat ikut Mommy!"

Aku menatap wanita cantik di depanku ini dengan tatapan bingung sementara wanita itu, Olivia menatap dengan tatapan kesal.

"Anda gurunya? apa saja yang anda ajarkan kepadanya sampai dia menjadi seperti ini? Oh saya dengar anda juga cukup dekat dengan Jun Arwin, jadi apakah selain menjadi seorang guru, anda juga adalah perayu ulung? Satu hal yang harus anda ketahui, ayah Lucy adalah pria normal, bukan gay seperti anda!"

Deggg!