"If by chance I knew where you were
I would've become a star in the winter sky and shined on you."[Snow Flower - Park Hyosin]
.
5 years ago
Apa yang terpikir olehmu ketika turun salju? Mungkinkah itu segelas coklat panas atau tentang bergelung nyaman dikasur. Mungkin juga tentang duduk di depan perapian dan memiliki obrolan hangat dengan seseorang. Atau bermain diluar dan membuat boneka salju raksasa? Mungkin begitulah sekiranya kegiatan yang kita pikirkan. Tapi ada juga yang suka menikmati dinginnya salju lembut itu sambil memegangnya dengan tangan kosong.
Daun - daun berguguran sampai diakhir bulan November itu telah berubah menjadi hamparan putih yang memenuhi kota yang disebut - sebut sebagai Negri Dongeng.
Heidelberg berada di daerah negara sisi Baden-Württemberg merupakan kota otonom di bagian barat daya Jerman. Terdapat kampus tertua yaitu Ruprecht Karl Heidelberg Univ, dengan jurusan kedokteran terbaik yang ada di Jerman. Salah satu kampus bergengsi yang melahirkan para lulusan terbaik. Dimana para pelajar dari berbagai belahan dunia manapun datang dan ingin belajar di sana.
Masyarakat setempat mengatakan bahwa Heidelberg ialah negeri dongeng yang selamat dari dahsyatnya Perang Dunia II. Jika Paris merupakan lambang kota romantis di dunia maka Jerman memiliki Heidelberg yang mereka juluki sebagai kota romantis peninggalan masa lampau. Yang paling identik saat mendengar nama Heidelberg ialah kastilnya yang sebagian hancur akibat perang dan dibiarkan begitu saja.
Ada dua cara untuk mencapai Kastil Heidelberg. Yang pertama naik kereta kayu dari Kota Tua Heidelberg lalu naik mobil atau bisa naik bus sampai keatas bukit. Sebelum mencapai kastil masih ada sekitar 300 anak tangga yang harus ditempuh dengan berjalan kaki. Jangan merasa rugi, ini sangat sepadan. Hanya dengan lima euro kau bisa menyaksikan salah satu bukti sejarah yang fenomenal sepanjang masa. Turun dari kastil dengan berjalan kaki selama 15 menit, keindahan kota tua Heidelberg yang disebut - sebut sebagai salah satu Fairy Tale Town terpampang indah dibawah sana.
Arsitektur bergaya barok dan bangunan - bagunan sejarah yang hampir tak tersentuh bom Perang Dunia II sungguh membuat siapa saja yang melihatnya takjub. Bahkan serasa benar - benar sedang berada di negeri dongeng.
Ya, disinilah Wonyoung dengan kedua temannya berada, menikmati liburan diakhir musim dingin mereka sebelum perkuliahan yang akan dimulai pada musim semi mendatang. Sebenarnya bukan bertiga sih, karena Winter mengajak kekasihnya, Jake dan 2 sahabatnya.
Saking takjubnya dengan apa yang mereka lihat sepanjang perjalanan, jarak yang terbilang cukup jauh itu terasa singkat. Wonyoung yang biasanya kerap mengeluh berjalan kaki mendadak sehat karena disuguhkan keindahan yang terpampang nyata di depan matanya. Kini mereka mulai memutuskan untuk menuju penginapan yang sudah Jake pesan.
Bisa dibilang mereka cukup untuk bergandengan masing - masing sepasang. Lebih tepatnya dua pasangan kekasih dan satu pasang wanita dengan wanitanya. Oh tidak, ia masih normal, sungguh.
Wonyoung dan temannya Sullyoon berjalan paling belakang mengikuti kemana dua pasang kekasih itu berjalan. Mereka lebih seperti pelengkap yang sebenarnya tak begitu berarti. Namun dirinya tak peduli. Terserah mereka mau bawa kekasih, lagipula dirinya tak punya kan? Toh tak ada kewajiban yang mengharuskan mereka untuk membawa kekasih saat berlibur.
Kalau kalian bertanya bagaimana mereka saling mengenal, sebenarnya cukup unik. Wonyoung dan Sullyoon memang berteman sedari SMA. Berawal dari saingan, ternyata kepribadian mereka cocok. Biasalah, saat itu mereka memperebutkan posisi pertama peringkat parallel.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN [Revisi]
RomantizmBukan berawal dari kebetulan, bukan pula direncanakan. Wonyoung hanya tak tahu kalau selama di Heidelberg akan banyak kejutan yang akan ia hadapi dalam hidup. Baik itu keluarga, romansa ataupun kebenaran masa lalu. Ia menemukan satu - persatu keping...