Puk puk puk
"Felix! Felix! Sadar hey!"
Puk puk puk
"Felix!!!"
°°°°°
Sosok yang menyelamatkan Felix ada El sendiri, ia kebetulan kemarin sudah ingin pulang, tapi ia melihat Felix yang berjalan dengan tatapan kosong itu langsung menghampiri nya
Naas, saat hendak dihampiri ada mobil dari lampu hijau sana yang sudah mulai berjalan ke arah Felix
'Felix!!?'
"Felix!!"
Dan sekarang sudah tidak apa-apa, El telah membawa Felix ke rumahnya sementara ini untuk mengobati nya
Tok tok tok
"El?"
"Sstt, masuk mah" ucapnya sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya
"Ops.. maaf, apa temen kamu masih belum bangun?" sambil melihat ke arah kasur dan tetap Felix masih belum membuka matanya
"Belum mah, tapi kata dokter Felix cedera di bagian tangan. Tapi sebentar lagi dia bangun kok"
"Bagus, kamu temenin dulu ya temen kamu. Mamah mau masak buat makan malam nanti, oh dan ya ajak temen kamu juga kalau sudah bangun yah?" sembari mengusap rambut El
"Iya mah"
Mamah El perlahan membuka dan menutup kembali pintu kamar dan segera turun kebawah untuk memasakkan makan malam
Pandangan El kembali pada Felix yang masih pingsan itu
"Huh Fel, bangun Fel. Jangan bikin gw khawatir"
Ia melihat ke arah jam, hampir pukul 6. Ia tidak mau melewatkan sholat Magrib nya dan dengan terpaksa ia meninggalkan Felix sendirian untuk beberapa waktu kedepan
"Fel, gw sholat dulu ya. Jangan bangun sebelum ada gw"
Cup
Ceklek
°°°
Adzan magrib sudah lewat, dan Felix masih saja belum sadarkan diri"Hmm El? Temen kamu belum sadar juga?"
"El coba periksa sekali lagi ya mah?"
Mamah El mengangguk, dan El berjalan menuju kamarnya diatas untuk memeriksa Felix
"Ummhh.."
Felix samar-samar melihat ruangan asing baginya, tapi ia tidak terlalu kuat untuk mengangkat manik matanya
"Aww.. sialan.. sshh.. "
"Hmmm? Gue... Gue dimana?"
Ceklek
"Hah?"
"Felix!?"
El langsung berlari dan memeluk Felix untuk menyalurkan rasa khawatirnya padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Reach for the Stars
Roman pour Adolescents🔞 pilih-pilih dulu ya kalau mau baca tuh ⚠️NIATKAN FOLLOW SEBELUM/SESUDAH MEMBACA⚠️ Ini cerita hanya fiktif sementara yang dibuat oleh manusia menggunakan kedua tangannya dan imajinasi mereka yang aktif Kedua remaja telah dipertemukan dalam keadaan...