ten

386 22 0
                                    


Gak ada yg mau vote nih?:(






El telah sampai depan rumahnya, motor ia taruh di bagasi rumah dan segera mengangkat Felix ala bridal dan membawanya masuk ke rumahnya

"Astaga El! Felix kenapa itu!?"

Bunda El langsung saja menghampiri El dan melihat Felix yang sedang terlelap di gendongan El

"Dia gapapa mah, cuma tadi pas di sekolah Felix lemes gak tau karna apa, jadi El nyaranin ke guru bawa ke rumah dulu"

"Astaga sayang, yaudah kamu bawa ke kamar kamu dulu Felix nya ya, bunda siapin air hangat dulu kalau Felix bangun nanti"

"Iya bund"

El langsung bawa ke kamar atas nya, ia membuka pintu menggunakan kaki nya dan langsung menutup lagi dengan kaki nya

Ia berjalan ke kasur dan menidurkan Felix di kasurnya secara perlahan

Ia melihat Felix yang tertidur itu mengukir senyum kemenangan, ia lega akhirnya ia bisa membawa Felix tanpa sepengetahuan Felix sendiri

"Sekali lagi Fel, gw gak bercanda sama ucapan gw sendiri"

Cup

"Good night prince"

*****

Ting Ting Ting Ting

"Mmhh..."

Click

Ia menarik tangannya ke atas untuk peregangan pagi dan menguap

"Yaahhnnn~"

"Terang banget sih.. awwhnn.. jam berapa ya?"

Ia mengambil ponselnya karna alarm tadi, ia melihatnya dan betapa kagetnya Felix saat mengetahui ia bangun jam 9

"Astaga! Gue telat!!!"

Ia segera turun dari kasur tetapi ia baru menyadari bahwa ini bukan kamarnya ia berhenti turun dari kasur

"Tunggu bentar- ini bukan kamar gue?"

Ia melihat sekeliling dan sedikit syok karna ini adalah kamar El

"Gue-gue dikamar El!!?" kagetnya

"Astaga kok gue bisa dikamar El sih!? Ya Allah.. gue gak inget apa-apa lagi! Ah sialan!!"

Ia hendak menendang kasur namun dikejutkan dengan pintu yang terbuka tiba-tiba

Ceklek

"Ekh!!?"

"Ekh sayang, kamu udh bangun?"

Bunda El masuk dengan membawa sebuah nampan dengan makanan dan air diatas nya

"Bunda?" kaget El

"Kamu makan dulu ya sayang?"

"Bun-bunda Felix mau tanya? Kok Felix ada di sini ya dikamar El?"

Bunda El beralih menatap Felix dan tersenyum sambil mengusap pelan rambut Felix

"Kamu semalem kata El pingsan di sekolah sayang, kamu kenapa hm?"

"Pingsan Bun? Felix?" Bunda El mengangguk dan menguat Felix bingung sendiri

"Felix.. Felix gak pingsan bund, El yang buat Felix pingsan!"

"El? Sayang?"

"Iya bund, kemarin malem El bawa Felix ke perumahan kosong dan tiba-tiba dia masukin ke mulut Felix obat tidur bund"

Bunda El seakan tidak percaya dengan omongan Felix, karna tetap yang dukung itu anaknya sendiri ditimbang orang lain/temannya El sendiri

"Sayang, bunda tau banget sifat sama kelakuan El, El gak mungkin gitu nak. Dia baik hati, suka penolong, dan dia gak pernah bohong sama bundanya sendiri"

Felix mengusap gusar wajahnya karna ia sudah menduganya bahwa bunda El pasti akan mendukung anaknya

"Bund, tolong percaya sama Felix. Anak bunda, El itu.. El jahat bund, tanya aja sama dia nya bund"

"Tanya apaan?"

Terdengar suara El dekat pintu, ia pulang cepat karna ia mendapatkan ijin dari guru bahwa ia tidak enak badan dan harus istirahat di rumah

"Tanya apa bunda?" tanya El

"Sayang, jawab bunda. Apa bener kamu yang bikin Felix pingsan?"

Mendengar itu El menduga pasti Felix sudah menceritakan semuanya kepada bundanya, untuk itu ia sudah menyiapkan alasan yang tepat untuk kedua nya

"Gak bund"

"Bohong Lo El! Jujur ke bunda Lo sendiri"

"Gw jujur Fel, gw gak bikin pingsan Lo tapi Lo nya sendiri yang pingsan di pangkuan gw"

"Itu gara-gara Lo! Lo yang buat gue pingsan El!!"

"Gw? Gw bantu Lo ya, gw udh bawa Lo ke rumah gw dan sekarang liat? Lu fine fine aja kan?" ia menunjukkan senyumannya pada Felix dan membuat anak itu meluap emosinya

"El! Lo ya bener-bener--" hendak menunjuk wajah El, bunda El segera menghentikan keduanya

"Oke oke udh cukup sayang, bunda gak mau denger kalian berdua berantem ya, mending.. umm kita makan bareng dibawah mau? Bunda ada masak makanan spesial buat Felix, bunda duluan kebawah ya"

Mendengar bundanya sudah turuni tangga, El kembali menatap Felix yang menatapnya tajam

"Tau Lo, dah sono makan ke bawah" jail El

"Ck, awas Lo ya El, kebohongan Lo pasti akan kebongkar suatu saat nanti sama gue"

Baru berjalan 3 langkah melewati El, tangannya ditahan sebentar oleh El dan membuatnga beralih menatap balik El

"Kebongkar? Silahkan sayang, gw bakal tunggu tanggal main kita kapan" ujarnya sembari menjilat bagian pelipis Felix dan membuatnya merinding

"Najis Lo! Yang pasti gue yang bakal menang"

"Kalau begitu akan gw kasih hadiah spesial buat Lo yang menang nanti, tapi kalau Lo kalah.. "

"Apaan kalau gue kalah hah?"

"Gw bakal ngomong kalau saatnya tiba di permainan kita sayang" ia melepaskan cekalannya dan memegang tangan Felix dan mencium nya
"Gw pasti menikmatinya"

Cukup dengan omong kosong El, Felix menghempaskan tangan El dan menjauh dari nya dan turun kebawah

'sialan!'

Itu saja yang terletak di benak Felix





Reach for the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang