eighteen

245 15 0
                                    

Sudah seminggu semenjak El pergi ke Jerman, jujur saja Felix sangat merindukan temannya itu.

Ya teman, biarpun dia sudah mengungkapkan perasaannya, tetap saja ia anggap teman

Tak

"Woy Fel jangan bengong gitu Lo, kebiasaan bengong ni anak kagak bagus bego" celetuk Chandra saat menjitak kepala Felix

"Ah gak kok, gue gak bengong"

"Yakin gak bengong? Apa Lo kepikiran si itu tuh.."

"Itu siapa hah?" Sengit Felix

"Ah gak deh, takut ayangnya ngamuk~"

"Huh, dah dah pergi Lo ganggu gue bengong aja. Samperin ayang Lo sana ke atas"

"Dia lagi main ma circle nya, gw sendirian males ah" ujarnya sembari balik lagi ke kursinya

"Huh"

Felix kembali menatap atas kelas, sembari mengingat apa yang ia pikirkan tadi

' El.. gue akan tunggu Lo pulang '

-

-

Di sisi lain, El juga masih berada di kelasnya. Ia malaksanakan kewajibannya sebagai siswa disana dengan sangat baik

"Hey friends, after school, shall we go to the mall or not?" Ucap salah satu teman dekat El, Jordan

"umm I want to, but I have tutoring after school later" kata Almina, ia juga termasuk teman dekat El

"I want it, but you're the one who spend it huh" goda James

"Yes, okay, I'll buy you food later. How about you El? Do you want to come with us?" tanya Jordan

"Umm, I'm sorry Jordan, but it seems I can't because after school I have important business to do. That's okay, right?" El menjawab dengan sopan tanpa menyakiti perasaan temannya karna menolak ajakannya

"Oh, it's okay, El, if you can't do it, you can do it another day, hm?"

"Maybe another day, I'm sorry guys"

Kriing kriing


"Come on guys, our El first. Be careful when you come home"

"Alright, see you guys~"

"Bye el~"

El melambaikan tangannya pada teman-temannya, ia pun melanjutkan merapihkan buku-bukunya dan segera pulang

Saat perjalanan pulang, ia merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya dan mencari kontak seseorang disana

"Hm dia lagi apa ya? Umm"

Ia masih melihat nama kontak seseorang itu, jujur El ragu akan menelponnya tapi.. dia juga kangen seseorang itu

"Ck, gw coba tlp deh"

Tut.. Tut..

Felix yang sedang di dalam kelas hendak keluar itu berhenti sejenak dan mengambil ponselnya yang sepertinya berbunyi

"Ha? Nomor asing? Woy kalian duluan, gue ada panggilan telpon bentar!"

"Oh yaudah, kita tunggu Lo di parkiran!"

"Ya!"

Ia pun menggeser tombol hijau itu untuk menjawab panggilan dari nomor asing itu

"Umm ha-"

" Halo Fel "

Deg

Dengan kaget Felix menjauhkan ponselnya untuk melihat nama kontak itu sekali lagi, dan benar nomor asing. Tapi kenapa.. itu seperti suara El

' g-gak mungkin kan? ' gumam nya

" Fel? Halo..? "

Ia berusaha menempelkan ponselnya lagi dekat telinganya

"E-el? Ini Lo?"

" Haha akhirnya ada suaranya, iya ini gw "

Benar! Ini El!

"El kok- kok nomor Lo beda?" tanyanya sambil menahan senangnya dalam diam

" Ah itu, gw emang ganti kartu. Karena disini sinyalnya beda. Ngomong-ngomong Lo apa kabar? Gw kangen Lo "

Deg

"A-apa?"

" Lo apa kabar Felix.. "

"Oh- ah gue? Gue baik-baik aja kok haha, l-lo sendiri gimana kabarnya? Sekolah disana.. Lo nyaman?"

Ntah karena senang sekali atau emang kangen, Felix tetiba ngebug saat mendengar suara El

" Iya Alhamdulillah, gw disini nyaman. Dan rumah yang dikasih papa gw juga bagus. Juga.. gw dapet temen-temen yang baik disini. Huh, gw kangen Lo Fel"

Dan lagi dan lagi, El menyebutkan bahwa ia kangen terhadap kekasihnya itu. Tentu saja kekasih, El menganggap Felix kekasih berbeda hal nya dengan Felix yang menganggapnya temannya

"Alhamdulillah kalau Lo nyaman disana, untung aja Lo dapet temen-temen yang baik sama Lo ya"

" Hmm iya, Felix "

"Ah iy apa?"

El tersenyum tipis, sepertinya Felix tidak mendengarkan perkataannya yang ia sangat kangen dengan dirinya

" Gw kangen Lo Fel, kangen banget sama Lo "

Deg

Ah tuhan tolong hentikan ini, Felix sengaja tidak mendengarkan bagian itu karna malu tetapi El tetap saja mengulangi kalimat itu

"O-oh Lo kangen gue? Kenapa?"

" Gw kangen Lo, andai Deket pasti sekarang Lo udh gw peluk dan gak bakalan gw lepas " ujarnya sembari tersenyum tipis

Deg deg

"Gue- gue juga -"

"WOY FELIX BURUAN! LAMA BANGET LO TELPONAN SAMA SIAPA SI!?" teriak Chandra yang ternyata menghampiri Felix karna terlalu lama menunggu di parkiran

"Cha-chandra!? I-iya gue kesana!"

" Ha-halo Fel? "

"Maaf El gue tutup dulu, gue udh ditunggu mereka buat pulang bareng ya, bye"

" Ta-tapi Fel "

Tut

"Ah sial" kesal El dan masih memerhatikan nomor telepon yang udh dimatikan itu

"Lo ngapa lama si?! Pegel gw nunggu berdiri disana!"

"Maaf dra, tadi ada yang nelpon gue jadi ya gue angkat dulu lah"

"Hm? Siapa?" Tanyanya kepo

"Kepo bat Lo urusan orang, dah buruan tadi minta buruan" kesalnya sembari berjalan duluan meninggalkan temannya

"Jeh ni anak ditanya kabur, tunggu gue woy!"


Reach for the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang