six

456 24 4
                                    

Malam hari Felix lewatkan di rumah El, tidak hanya itu. Ia juga mendapat gangguan senonoh dari El

Felix turun ke bawah dengan berpakaian rapih dan sudah mandi juga tadi di atas kamar El, ia ingin ijin pamit pulang kepada bunda El

"Mah, Felix ijin pulang sekarang ya"

"Ekh kok cepet banget sih padahal kamu masih bisa nginep disini Felix"

"Ah ya mah nanti lagi deh haha.. soalnya Felix gak enak sama El-"

"Gw gak masalah Lo nginep seharian disini" potong El

Saat sudah mengatakan itu, Felix langsung saja menginjak kaki El hingga membuatnya meringis sedikit

"Sshh.."

"Ahaha yaudah El kapan-kapan lagi deh yah soalnya gue gak suka ada orang yang ganggu tidur gue haha" singgung nya

"Ekh!? Apa El ganggu tidur Felix ya?! El!!"

"Gak bund gak, El cuma kasih perhatian aja sama Felix yang udh mau nginep di rumah semalem" bohongnya

"Huh kamu ini, bunda gak didik kamu jadi bandel El, jangan ganggu temen kamu lagi kalau tidur loh!" perintahnya

"Iya bunda, El minta maaf"

Felix hanya menahan tawa saja saat melihat El dimarahi oleh bunda nya, bagi dia itu terlihat sangat lucu untuk El

"Kamu ini ya El, maaf yah Felix kalau kamu diganggu sama El semalem. Bunda gak tau sih kalau bunda tau bunda langsung marahin El nya"

"Ah ya mah gapapa, lagian juga ini udh dimarahin kok"

"Haha iya yah, sekali lagi maaf ya Felix, bunda minta maaf"

"Iya bunda gapapa kok"

"El! Kamu harus minta maaf juga sama Felix karna ulah kamu Felix jadi gak enak tidurnya!"

"Iya bund"

El menghadap Felix membuat yang didepannya itu mengangkat alisnya karna bingung

Sreett

"Akh-"

"Gw minta maaf ya Fel"

El langsung saja menarik tubuh Felix hingga membuatnya memeluk tubuh El dan itu terlihat oleh kedua mata bunda El

"El! Lepas! Iya iya gue maafin gue maafin! Sekarang lepasin! Ada bunda Lo heh!" berontaknya

"Hmm? Emang kenapa kalau ada bunda? Lo gak suka? Ohh atau Lo.." sambil mendekatkan wajahnya ke kuping Felix

"Mau gw peluk kalau cuma ada kita berdua?" goda nya

Deg

"Di-dih! Najis!"

"Hmm? Kalian berdua ngomongin apa sih kok bisik-bisik?"

"Ah- ah ya gapapa mah, kalau gitu Felix pulang sekarang ya mah" sambil melepas paksa pelukan El

"Felix pamit ya mah"

"Iyah sayang, hati-hati dijalan ya"

Felix tersenyum dan tanpa memperhatikan El yang sedang menyeringai ke arahnya

"El? Kamu kenapa senyum-senyum sendiri? Udh yuk masuk"

"Hmm? Oh ya bund"

'lo lucu Felix, jangan salahin gw kalau gw makin suka sama Lo' gumam nya saat memasuki rumah nya lagi



Ceklek

"Assalamualaikum mah.."

"Hmm? Oh Felix! Waalaikumsalam" sambil menghampiri Felix dan menatapnya ke segala arah

"Kamu udh pulang sayang?"

"Iyah mah"

"Huh kamu ini, kenapa bisa sampe kecelakaan gitu sih? Temen kamu cerita kalau kamu kecelakaan Deket sekolah, apa bener? Kenapa sayang?"

"Itu.. itu panjang ceritanya mah, oh ya mah Felix mau istirahat dulu ya dikamar Felix boleh ya?"

"Hmm ywdh deh kamu istirahat dulu, nanti mamah panggil lagi kalau mau makan ya"

"Iya mah"

Ia berjalan menuju kamar dan kembali menutup pintu kamar dengan sangat lemas

"Huh anak itu kenapa?" tanya mamah Felix dalam hatinya


Dughhh

Dughhh

"Bodoh!! Bodoh lo Felix!! Bodoh!!"

Kesal Felix sambil terus memukuli tembok kamar nya dengan sangat kencang hingga ada sedikit lecet di tangannya

"Hiks.. bego lo.. kenapa Lo digituin El Lo gak bisa ngelawan hah!!? Bego!!"

Dughh

Ting

"Huh?"

Felix mengambil handphone nya dari tas dan melihat notif hp nya, ternyata itu pesan dari El

Kenapa ia tau itu nomor El? Karna tentu, El sudah memberitahu nomornya pada Felix

"Huh bisa gak sih ni anak gak ganggu hidup gue sebentar!?"

*Anak bagong


El? Lo udh pulang kan? Jangan lupa istirahat ya

Lo gak berhak ngatur-ngatur gue ya El, gue tau kapan gue harus istirahat dan tidak istirahat juga

Gw berhak ngatur hidup Lo, karena gw pacar Lo

Bacot lo

Bahasanya sayang, tolong dijaga jangan sampe gw yang jaga bibir manis Lo itu



Klikk

Ia mematikan hp nya dan melemparkannya ke sisi kasur

"Ck ni orang, gue kalau orang kek gitu udh gue sleding dari awal-awal kali!"



***

"Hmm, gw semakin suka Lo Fel"

Ia memegangi bibirnya dan tersenyum diam-diam sambil mengingat bagaimana ekspresi Felix saat El sedang memblow nya pada malam itu


"AHAHAHA, terlalu bergairah untuk gw. Gw suka Lo El, maka dari itu Lo harus suka juga sama gw"





Reach for the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang