twenty one

229 13 0
                                    

Vote nya tolong ya







Siang ini, El dan teman-temannya berniat untuk makan siang bersama di dekat kampus mereka, teman El yang wanita ini yang mengajak mereka duluan

"Guys, how about we have lunch together at Rinston cafe? He said they provide their newest dessert" kata Luna

"Oh yeah? Of course, i wan't" kata El

"Yeah, let's go!"



-






Felix yang baru saja sampai di bandara Jerman langsung melihat ke handphonenya dan mencari nama kampusnya El

"Hmm kek nya harus naik taksi yah, moga gak mahal ongkosnya sama taksi yang ada di Jakarta dah"

Ia pun berjalan menuju keluar bandara, dan sudah tersedia taksi-taksi di pinggiran jalan bandara

"Excuse me? Do you know the way to this campus?" Sambil menunjukkan lokasi kampus itu

"Oh sure, do you want to take me there?" Tanya supir taksi itu

"Okay, I will"

Akhirnya ia mendapatkan taksi yang tau letak kampusnya El

Ia melihat jam di hp nya, dan ini sudah hampir jam waktu pulangnya El

"Semoga gue keburu sampe sana" gumamnya

-




El yang sedang meriksa tas tiba-tiba merasa sedikit heran, headphone yang dia taruh di tas itu tidak ada

"Ummm guys? Have you seen my headphones? It felt like I had brought it with me" tanya El

"Oh no El, I didn't see it" kata salah satu teman El

"I think I saw it earlier, it seems like it was left in class?" Kata Luna

"Really? Then I'll go get it for a bit" katanya

Saat hendak keluar kafe, Luna yang tiba-tiba ingin ikut bersamanya dan mencarinya bersama-sama

"Wait! I think it would be better to look for it together?" Tawar nya

"Oh, sure. Bye guys, we will come back here again"

"okay! Hope you find your headphones!"

Akhirnya mereka sudah tiba di kelas mereka, ia berdua langsung saja mencari-cari headphones milik El

"Sialan, kemana headphone gw" gumamnya

"What did you say El?"

"Oh no, nothing haha"

Luna kembali mencari headphone milik El, ia melihat di sekitar meja dan kursi dan kolong meja

"Ah! I found it!" Katanya

"Really!? where"

Ia memberikannya headphones kepada El dan tersenyum manis

"Woah, thanks Luna. I owe you"

"Ah it's nothing, all that matters is that we've found your headphones"

"Hehe, thanks. I'll buy you a drink instead?"

"Sure"

Mereka berdua berjalan menuju kafe tadi sambil mengobrol melewati lorong-lorong yang sudah mulai sepi


-


Akhirnya Felix sampai di alamat yang dituju, ia kagum terhadap kampusnya El. Itu sangat besar dan luas

"E-ekhmm, Sir? You haven't paid the taxi fare yet"

"O-oh sure i'm sorry, How much does the fare cost?"

"2 euro"

"A-"


'mampus anjir, 2 euro itu berapa?!' batinnya


"Emmm, one moment sir"


Ia membuka hp nya dan mencari di google, 2 euro berapa rupiah

'ah.. 33rb ternyata'


"Here you go sir, 2 euro"

"Thanks"

Taksi itu akhirnya pergi meninggalkannya

"Huh, gue harus belajar bahasa Jerman lebih banyak lagi" katanya sendiri

Tak menunggu lama, ia mulai melangkah masuk kedalam kampus dan sekalian melihat-lihat kampus megah ini


"Woah, keren juga El bisa masuk ke kampus ini. Oh iya, gue belum ngabarin dia!"

Ia kembali mengambil handphonenya dan mencari nama kontak El

Ia menekan tombol panggilan dan ternyata tersambung


-


"Hm? Telpon?" Ia baru saja keluar kampus dan mencoba untuk mengangkat telponnya saat luna mengatakan hal ini

"Em El!? I-i wanna ask you something" katanya terbata-bata

"Hm? What is it?" tanyanya penasaran dengan ponsel yang sudah ia genggam

"I- i.. "

Ia dengan mental yang kuat berusaha jinjit dan meraih tengkuk El dan mencium bibir ranum El

El sempat tersentak dengan tangan yang sudah memegang ponsel yang terus berbunyi itu



Felix masih berjalan sambil mencari El, siapa tau dia ada di sekitar kampus dan ia tidak melihatnya kan?

Tapi siapa sangka, Felix akhirnya menemukan sosok yang ia cari itu

"Hah? El!? Akhirnya ketemu- "

Ia mencoba untuk berlari namun terhenti saat manik matanya menangkap sosok wanita di belakang El yang sedang menciumnya itu

"El ?"







Reach for the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang