Part 6

150 22 0
                                    

Mas Danu
Gimana mobil ?
Udah bener ?
Mau bareng ?

Mobil gue dah bener kok
Lain kali aja

Oke deh

Sejak bertukar nomor, Adanu jadi sering mengirim pesan pada Jake. Ya hanya sekedar pertanyaan-pertanyaan sederhana. Seperti ini, pertanyaan soal mobilnya yang sejak beberapa hari belum juga selesai. Tapi Jake juga tidak merasa terganggu, dia santai saja.

Usai membalas pesan Adanu, Jake bergegas menuju kamarnya. Ia mengambil jasnya yang tereletak di tempat tidur. Jake memasang dasi kemudian mengenakan jasnya. Ia melihat ke arah kaca besar yang ada di kamarnya, memastikan penampilannya sudah sempurna.

Jake pun meninggalkan apartemennya pukul delapan. Agak siang dari karyawan lain, ya dia kan direktur, putra pemilik hotel pula. Jadwalnya pun tidak padat hari ini, Mega memberi tahunya tadi lewat pesan singkat.

Jake mengendarai mobilnya yang baru diantar kemarin sore setelah berhari-hari berada di bengkel. Sebenarnya dia sudah tidak terlalu memikirkan mobilnya, ia berfikir untuk mengganti dengan yang baru. Tapi Jake teringat dengan mobil butut Adanu yang bahkan masih dipakai padahal sudah bobrok saking tuanya. Sedangkan miliknya keluaran beberapa tahun lalu, dan kondisinya masih bagus, hanya beberapa masalah karena jarang diservis.

Jake akhirnya mengurungkan niatnya dan tetap mengendarai mobilnya mungkin sampai nanti tidak bisa digunakan lagi.

Jake sampai di hotel, disambut ramah tamah oleh semua karyawan yang ditemuinya sepanjang jalannya menuju ruangan. Ada beberapa yang kelewat ramah hingga jatuhnya jadi cari perhatian, biasa karyawan karyawan wanita yang sok kecantikan, kalau Jake bilang.

Di depan ruangannya sudah ada Mega yang duduk di meja sekretaris, nampak sibuk dengan beberapa berkas.

"Pagi Ga"

Sapa Jake sembari berlalu masuk ke ruangannya.

"Pagi pak"

Balas Mega.

Mega dibelakangnya menyusul Jake dengan berkas di tangannya.

"Berkas meeting hari ini dengan tim marketing"

Mega mulai membuka buku catatannya untuk menyampaikan jadwal Jake seharian ini. Jake pun hanya duduk mendengarkan semabri membaca berkas yang diberikan Mega. Jake menghembuskan nafas pelan. Hah, kembali pada realita hari-harinya yang melelahkan.

_________

Adanu baru selesai rapat dengan atasan, bahasannya seputar pengembangan website dan aplikasi mereka. Juga beberapa masalah yang terjadi beberapa kali akhir-akhir ini hingga menimbulkan banyak komplain.

Adanu kembali ke mejanya begitu pula dengan rekan satu timnya. Semua nampak memijit kepala, pusing usai dapat teguran dan juga tuntutan dari atasan. Adanu pun ikut merasakan yang rekan timnya rasakan. Meski baru dua bulan bekerja, tapi dia sudah tau bagaimana rasanya jadi bagian dari divisi IT.

"Jangan kaget ya Dan, ya gini nih kerja disini. Emang atasan suka begitu"

Itu ucapan ketua tim Mas Yofi, seorang pria berkacamata di awal empat puluhan. Ini memang jadi pertama kalinya Adanu bertemu atasan, jadi pantas jika ketua timnya berujar demikian.

Off My FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang