Part 13

116 24 0
                                    

Jake sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk. Hari ini tidak ada meeting tapi yang ada tumpukan berkas laporan yang perlu ia periksa. Sementara itu, di depan mejanya ada Mega yang berdiri sejak beberapa menit lalu.

Jake melirik sesaat pada Mega sebelum fokus kembali ke berkas-berkas yang ada di meja.

"Lo kalo gak mau makan gaji buta, mending balik kerja deh Ga"

Ujar Jake tanpa mengalihkan atensinya dari berkas.

Mega hanya diam sembari menatap Jake dengan intens. Mega menghela nafas pelan.

"Yang sering jemput lo malem-malem siapa ?"

Hampir saja Jake mencoret berkas yang tengah ia periksa. Jake menatap Mega dengan tatapan dingin.

"Tau dari mana lo ?"

"Orang bawah bilang ke gue"

Jake kembali ke berkasnya.

"Lo sama aja kaya orang bawah"

"Heh, gue nanya serius. Siapa yang sering jemput lo malem-malem ?"

"Bukan siapa-siapa"

Jake acuh.

"Ah lo mah. Jangan bikin gue cari tau sendiri ya"

Jake menggulirkan matanya.

"Abang temen gue. Puas lo"

"Abang temen lo ? Kok sering jemput lo ?"

"Ya serah gue lah"

"Bukan gitu. Aneh aja. Lo punya mobil bahkan kalo rusak lo tinggal jentikin jari dapet yang baru. Tapi ini lo milih dijemput, pake motor lagi"

Jake mendengus.

"Dia bukan sekedar abang temen lo kan ? Pasti ada sesuatu"

"Apaan dah ?"

"Pacar lo kan ?"

Jake hampir tersedak ludahnya sendiri. Ia meletakkan bolpoin yang dipegangnya dengan keras ke meja.

"Lo mau tau apa ?"

Jake menyerah juga pada Mega. Percuma terus menghindar dari Mega.

Mega dengan antusias duduk di kursi depan meja Jake.

"Lo pacaran sama cowo yang jemput lo itu kan ?"

"Gak"

"Jangan boong lo"

"Gue gak boong. Emang gak pacaran"

"Terus ?"

"Baru pdkt"

"Oh"

Mega mengangguk paham. Jake nampak menatap Mega canggung.

"Ga, lo gak kaget ?"

"Kaget kenapa ?"

"Ya gue, suka sama cowok"

"Ya gak lah. Udah gue tebak. Aneh aja ada cowok yang jemput lo tiap malem. Apa gitu motivasinya jemput lo ? Kalo temen, gak mungkin sih. Pasti ogah apalagi lo punya mobil sendiri"

Jake diam. Memang aneh. Apalagi yang menjemput kakak teman. Tapi Jake bersyukur, Mega cukup terbuka dengan hal ini. Jadi ia punya tempat untuk bercerita. Terkadang lelah harus menyimpannya sendiri.

"Jadi kapan lo mau jadian sama tuh cowok ?"

"Gak tau"

"Gak tau gimana sih. Kan lo sama dia dah tau suka sama suka"

"Ya kan belom ada omongan. Dia juga ngajaknya pdkt"

"Ya lo ajakin dia lah"

"Kok gue ?"

Off My FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang