Usai malang yang menimpanya tempo hari, Jake kembali ke kantor setelah dua hari izin. Ia tidak bisa lama-lama absen dari pekerjaannya, yah meskipun harus datang dengan bekas lebam yang masih terlihat samar. Kedatangan Jake pagi ini menjadi buah bibir semua karyawan di kantor. Kabar malangnya tentu telah menyebar ke seluruh penjuru hotel.
Sepanjang jalannya menuju ruangan, semua mata tertuju padanya. Jake sudah tahu akan seperti ini, jadi dia tak lagi heran. Dia dengan acuh berjalan menuju ruangannya.
Sesampainya di ruang kerja, Jake duduk dikursi kebanggaan yang sudah dua hari tak dilihatnya. Ada sedikit rasa rindu dengan kursi empuk satu itu. Jake menyandarkan badannya pada sandaran kursi lalu memejamkan mata sejenak.
Tak lama ia merasa tidak nyaman dengan pandangan orang lain yang ada di ruangan itu.
"Lo bisa gak ngeliatinnya biasa aja"
Ujar Jake pada Mega.
Sekretarisnya itu memang mengikutinya ke dalam ruang kerja.
"Lo gakpapa ?"
Tanya Mega dengan nada yang terdengar khawatir.
"Gue gak papa, cuma tinggal lebam doang"
"Beneran ? Lo udah cek ke RS ?"
"Udah. Kemaren"
"Trus gimana ? Ada luka dalem gak ? Atau mungkin retak ?"
"Mega, gue tuh gakpapa. Semuanya oke, jadi please stop khawatirin gue"
"Gimana gue gak khawatirin lo ! Lo-nya tiba-tiba chat gue muka bonyok lo. Habis itu lo gak bisa dihubungin lagi. Mana nomernya gue telfon yang angkat orang lain lagi"
"Yah sorry, Ga"
Mega menghembuskan nafas lega mengetahui kawannya itu baik baik saja.
"Syukur deh kalo lo gak papa. Lo udah laporin ke polisi kan ?"
"Udah. Pengacara yang ngurus. Gue gak masalah mobil atau hp gue, cuma kartu-kartu yang ada di dompet aja"
"Hm, iyasih. Kalo mobil ama hp tinggal jentikin jari aja dapet yang baru"
Jake memutar bola matanya jengah.
"Oh ya, Papa lo tau ?"
"Menurut lo ? Yang hubungin pengacara juga dia"
"Oh gitu. Dia ada marahin lo ?"
"Gak. Cuma diem aja"
Mega mengangguk mengerti.
"Oh ya—"
"Apa lagi Mega ?! Lo kepo banget dah"
Sungguh terkadang Jake lelah juga menghadapi Mega dengan mode ingin tahunya ini.
"Kok bisa lo pake hp Adanu ?"
Jake membelalakkan mata. Dia lupa soal itu. Hari itu, usai bicara dengan Adanu soal mereka berdua, Jake sempat meminjam HP Adanu untuk menghubungi Mega. Sekedar pamit saja sebenarnya, cuma ya salahnya juga dia tidak jelaskan lebih jauh.
"Jelasin !"
"Yang nolong gue, Mas Adanu"
"Kebetulan banget"
"Yah, sebenernya yang tau duluan tuh adeknya, temen gue itu. Cuma kebetulan lagi sama Mas Danu"
Mega memicingkan mata.
"Tapi kalo diliat liat, foto lo ada di apart lo. Mereka bawa balik lo ke apart ?"
"Lo mau tau banget sih, Ga. Udah sana, balik kerja lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Off My Face
FanficSequel dari "JAGAD" Heeseung sebagai Adanu Ekawira Jake sebagai Jake Adhitama