Part 10

136 27 0
                                    

Mega masuk ke ruangan Jake dengan buku catatannya. Seperti biasa, pagi hari Mega akan datang untuk memberitahukan jadwal Jake dalam satu hari.

"Ada meeting untuk laporan bulanan pukul sembilan. Materi sudah saya kirimkan ke email anda. Pertemuan dengan direktur cabang diundur ke besok. Apa anda—"

Mega berhenti saat melihat Jake. Sedari tadi ia bicara ternyata Jake sibuk dengan ponselnya sambil tersenyum.

Mega berdeham namun Jake tidak bergeming. Akhirnya Mega memukul meja dengan buku catatannya. Sontak Jake pun terlonjak kaget.

"Lo dengerin gue gak sih ?!"

Kesal Mega.

"G-gue dengerin kok"

Mega berhenti micingkan mata.

"Coba lo sebutin yang gue bilang tadi"

Jake diam. Jake mengaku bahwa ia tak mendengarkan Mega. Akhirnya ia hanya memberikan cengiran pada Mega.

Mega menghembuskan nafas pelan. Mega mengulang kembali yang ia ucapkan sebelumny dan memastikan bahwa Jake mendengarkannya.

"Lo chat sama siapa sih ? Senyam senyum. Lo chat ama cewe kan ?"

"Gak ada. Cuma chat ama temen"

"Temen apa temen ?"

"Temen Mega. Lo mending balik kerja deh. Jangan makan gaji buta lo"

Mega mendengus lalu pergi meninggalkan ruangan Jake.

____________

Jam menunjukkan pukul setengah dua siang. Jake menyandarkan punggungnya pada kursi kebesarannya. Beberapa kali ia menghembuskan nafas pelan. Tiada hari tanpa lelah bagi Jake.

Jake mengecek ponselnya, tidak ada notifikasi apapun. Ia membuka aplikasi pesan dan tidak ada pesan baru. Jake menghembuskan nafas pasrah. Bibirnya melengkung ke bawah. Ia menunggu seseorang yang berjanji akan mengiriminya pesan nanti saat jam makan siang. Namun bahkan sudah lewat jam makan siang namun pesan itu belum juga datang padanya.

Pesan itu dari Adanu. Jake lupa sejak kapan ia begitu dekat dengan Adanu sampai terus bertukar pesan. Bahkan akhir pekan kemarin seharian ia hanya saling bertukar pesan dengan Adanu. Padahal bahasannya juga tak penting-penting sekali. Kadang terkesan tidak perlu untuk dibahas sebenarnya.

Jake masih menunggu hingga tak lama ponsel Jake berbunyi. Dengan buru-buru Jake meraih ponselnya lalu membuka pesan yang masuk.

Mas Danu
Gue di cafe
Sini, gue traktir ice latte

Oke

Jake tersenyum lebar. Ia lalu melepas jasnya agar tidak terlihat mencolok. Jake pun bergegas keluar dari ruangannya.

"Mega, gue keluar bentar. Kalo ada yang cari bilang gue ada urusan di luar"

Jake berucap dengan cepat lalu berlalu pergi begitu saja.

"J-ja— Pak—"

Kata-kata Mega mengambang di udara karena bossnya itu sudah pergi begitu saja.

"Ya Tuhan, punya boss gini amat sih. Suka main kabur aja"

Mega untuk sesaat menyesali keputusannya menjadi sekretaris Jake.

__________

Adanu duduk sendirian di sudut cafe dekat kantor. Adanu sedang luang karena pekerjaan hari ini tidak begitu menumpuk. Terlebih Adanu akhir-akhir ini banyak mengambil lembur jadi pekerjaannya sekarang agak berkurang.

Off My FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang